BELAJAR DARI SEMUT

BELAJAR DARI SEMUT

(Baca: Amsal 6:8)

Berapa banyak jenis semut di dunia? National Geography (May 10, 2011) menyebutkan angka lebih dari 10.000 jenis. Uniknya serangga berkoloni ini sanggup mengangkat 20 kali lebih berat dari berat badannya sendiri. Di samping hidup teratur adalah bagian dari kelebihannya, semut juga rajin mengumpulkan bekal untuk masa sukar.

Salomo raja Israel yang paling sukses, mengajak setiap orang belajar hikmat dengan dimulai respek kepada Tuhan. Ia bahkan menegur orang yang malas dengan belajar dari semut yang rajin. Hidup yang berhikmat tidak cukup hanya tau Firman Tuhan tetapi juga rajin menjadi pelaku kebaikan.

Prinsip penting dari Salomo tentang belajar dari semut, mengingatkan kita pada hikmat yang dimiliki oleh Yusuf. Hidupnya respek terhadap Tuhan lebih dari pada iming-iming harta, takhta dan wanita. Sebagai orang kedua Mesir, ia tau benar apa artinya investasi (Kejadian 41:48). Ketika masa sulit datang, Yusuf memberkati seisi Mesir bahkan seisi keluarga besarnya Israel.

Hari ini setiap kita tentu berada dalam keadaan berbeda, ada yang memasuki masa panen tetapi ada juga yang berada dalam kondisi paceklik. Firman Tuhan mengajak kita belajar menghargai Tuhan dan  tidak takut bekerja keras agar berkat Tuhan dicurahkan pada waktunya. Jangan tunggu penghasilan besar baru menabung, jangan tunggu keadaan baik baru investasi. Semut itu lemah dan hidup di alam liar, namun ketekunannya untuk mengumpulkan sedikit demi sedikit lama kelamaan menjadi banyak. Inilah rahasia alam yang dinyatakan oleh Firman Tuhan: gabungkan antara takut akan Tuhan dan tidak takut bekerja keras. Kiranya Tuhan menolong setiap kita. Amin.

JANGAN TARUH SEMUA TELUR DALAM SATU KERANJANG

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

GELAPNYA GUA SINGA

GELAPNYA GUA SINGA

Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: “Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan Engkau!” (Daniel 6:17).

 

       Apakah Anda takut gelap? Banyak anak-anak yang tidak berani tidur sendiri karena takut gelap. Bagi sebagian orang dewasa, daerah gelap tetap menjadi momok yang angker terkhusus di daerah rawan pencurian, perampokan dan pembunuhan. Bagi sebagian orang tertentu, gelap dapat menjadi fobia (ketakutan sangat berlebihan) yang mengerikan baginya. Gelap disandingkan dengan ketidakjelasan, negatif dan ketidakpastian.

       Gelap inilah keadaan yang dialami oleh Daniel begitu gua singa itu ditutup oleh batu besar dan dimeteraikan untuk tidak boleh diotak atik. Daniel meski akrab dengan raja Darius (538-536 B.C), namun fitnah dan jebakan para petinggi pemerintah berhasil melaksanakan hukuman mati super kejam jaman Media Persia. Kematian seolah segera dijumpai Daniel secara mengerikan karena singa-singa yang lapar siap menerkam Daniel bahkan di tengah kegelapan. Namun justru dalam kegelapan lah terdapat ketidakpastian antara  hidup dan mati, yang tersisa adalah campur tangan kuasa Tuhan. Daniel selamat dari gua singa dan musuhnya lah yang justru remuk di makan singa-singa yang lapar.

       Hidup ini terkadang juga serasa berada dalam kekelaman. Gelapnya gua singa bagi kebanyakan orang adalah sebuah takdir dari akhir kehidupan, namun bagi umat Tuhan gelapnya gua singa adalah sebuah kesempatan dibalik ketidakpastian. Tidak peduli seberapa gelap keadaan, apabila umat-Nya bersandar dan melibatkan Tuhan maka ada harapan terang akan datang.

       Saya teringat film kartun kisah Alkitab anak tentang Daniel. Cerita itu diimprovisasi bahwa Daniel justru bersahabat dengan para singa di gua gelap tersebut. Sewaktu keluar dari gua singa, Daniel berpamitan dan berkata, “Thanks for the pizza (Terima Kasih untuk pizza nya ya)!”. Tentu saja cerita ini dikemas untuk konteks anak-anak dengan maksud bahwa Tuhan itu sanggup memelihara meski dalam gua yang gelap.

       Dari dalam gelap terbitlah terang. Itulah keadaan orang yang berada di dalam Tuhan meski kekelaman menyelimutinya. Tuhan akan menjadi terang dan pertolongannya. Tuhan yang akan menjadi hikmat dan kekuatannya. Maukah Anda tetap melibatkan dan berharap kepada-Nya? Lebih baik berjalan bersama Tuhan meski lewat kekelaman dari pada berjalan dalam kelancaran tetapi tanpa Tuhan. Gelapnya gua singa bukan berarti Tuhan tidak ada. Imanuel, Tuhan beserta kita.

DARI DALAM GELAP TERBITLAH TERANG

 

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

PENGHARAPAN HARI ESOK

PENGHARAPAN HARI ESOK

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28)

 

 

       Seorang anak kecil umur 2 tahun baru saja dibelikan mainan masak-masak oleh ibunya. Anak ini begitu senang dan berkata, “Terima kasih mama. Mama begitu baik dech. Saya sayang mama.” Kemudian anak itu bermain dengan peralatan dapur, sayur mayur dan makanan yang semuanya terbuat dari plastik cantik.

       Sementara anak ini bermain dan ibunya memasak di ruangan kecil rumah itu, tiba-tiba terdengar bunyi telpon seluler dari kamar tidur. Ibu ini meninggalkan masakannya dan masuk ke kamar. Dalam hitungan detik, anak kecil yang lagi asyik bermain tiba-tiba melihat benda mengkilat dan dikenalnya. Ia berpikir ini adalah pisau asli! Kemudian anak ini berdiri dan mengambil pisau (yang sebenarnya adalah silet tajam) yang memantulkan cahaya karena terkena sinar matahari. Pas, waktu itu masuklah ibunya. Apabila Anda adalah orang tuanya, apakah yang Anda lakukan?

       Apakah Anda akan menjelaskan panjang lebar teori logam dan implikasi benda tajam dan benda lunak agar anak tersebut mengerti dan terhindar dari bahaya? Tentu tidak bukan? Pada umumnya orang tua langsung berteriak atau berseru, “Stop! Diam dulu.” Kemudian langsung mengambil benda tajam ini. Anak ini tidak akan mengerti apabila Anda menjelaskan definisi logam dan perbedaan pisau plastik dengan silet tajam.

       Apakah yang terjadi selanjutnya dengan cerita itu? Anak ini menangis dan menjerit-jerit. “Mama jahat! Kenapa merampas mainanku! Mama tidak sayang dengan saya.” Apakah ibunya jahat dan tidak sayang anak ini? Tentu tidak bukan? Justru karena sayang dan peduli keselamatan anak ini, maka ibu ini mengambil cara terbaik agar anaknya tidak terluka.

       Tahukah Anda bahwa hubungan manusia dengan Tuhan ada kalanya seperti ini. Tuhan punya rencana yang baik dan mulia, tetapi bukan berarti semua keinginan kita dikabulkan. Ketika Tuhan mengijinkan hidup ini ada susah dan senang, lancar dan sulit, maka sebenarnya Tuhan punya rencana yang istimewa bagi orang-orang yang mengasihi-Nya.

       Dalam bahasa asli Yunani pemahaman tentang surat Roma 8:28 mempunyai pengertian  bahwa cara kerja Tuhan itu istimewa dengan mensinergikan segala peristiwa baik atau buruk keadaanya untuk tujuan yang sangat baik dan sifatnya melampaui kasat mata atau pemahaman kita saat itu. Di sinilah peran iman berjumpa dengan keterbatasan pemahaman dan kata-kata manusia dengan realitas sesungguhnya dari sudut pandang Allah.

       Seperti halnya ibu yang sayang anaknya terkadang mengambil tindakan yang tidak disukai yang dianggap tidak baik bahkan kejam oleh anaknya; demikian Tuhan ada kalanya mengijinkan peristiwa kelam dan gelap terjadi dalam hidup kita untuk maksud baik yang melampaui pemahaman dan kata-kata kita.

       Pada saat itu terjadi, bisa saja kita seperti anak 2 tahun yang menangis dan menjerit protes karena tidak memahami realitas hidup secara utuh dari sudut pandang kekal. Kita berseru, “Tuhan jahat! Kenapa merampas orang yang saya sayangi dari padaku! Tuhan tidak sayang kepadaku.”  Ini adalah reaksi yang bisa terjadi pada siapa saja ketika marah, sedih dan kecewa bercampur jadi satu.

       Pesan Firman Tuhan mengajak kita untuk jangan putus asa, jangan kehilangan harapan apalagi meninggalkan Tuhan dan memilih jalan hidup duniawi sebagai bentuk pemberontakan. Tetap pegang teguh iman kepada-Nya dan minta hikmatNya agar dapat bijak menghadapi susah senang dan lancar sulitnya hidup. Doa saya, Tuhan menolong setiap pembaca yang tengah berada dalam fase kehidupan awan gelap.

JANGAN PUTUS ASA, JANGAN KEHILANGAN HARAPAN APALAGI MENINGGALKAN TUHAN

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail