DIPERMALUKAN

DIPERMALUKAN
Mazmur 25:20
Jagalah kiranya jiwaku dan lepaskanlah aku;
janganlah aku mendapat malu, sebab aku berlindung pada-Mu.
Siapa sih yang senang dipermalukan?  Sebagian orang lebih senang mempermalukan orang lain dari pada berada dalam keadaan dipermalukan.  Semua orang ingin dihargai, diakui dan dihormati dengan baik.
Ada berbagai macam reaksi orang yang merasa dipermalukan: mulai dari tersinggung dengan berdiam diri, marah dan membalas dengan kata-kata kasar hingga menghabisi nyawa orang lain lantaran merasa harga diri diinjak-injak.
Kata: “malu” memiliki arti berada dalam keadaan tidak diakui, tidak dihormati, perasaan kehilangan reputasi dan kehilangan kesukaan.  Kamus Besar Bahasa Indonesia  Edisi 2 (Balai Pustaka: 1996)  menuliskan definisi malu sebagai: perasaan sangat tidak enak hati/hina/rendah karena berbuat sesuatu yang kurang baik; segan melakukan sesuatu karena rasa hormat/takut dan keadaan kurang senang.
Daud dalam mazmurnya memohon Tuhan untuk menolong memimpin, membimbing dan melindunginya dari rasa dipermalukan oleh musuh.  Pengertian musuh dapat berarti orang-orang yang mencoba untuk merugikan dan mencelakakan dirinya.  Musuh juga dapat diartikan sebagai segala godaan yang membuatnya jauh dari Tuhan atau berada dalam dosa.
Daud menuliskan mazmur ini dalam keadaan mood yang tidak baik.  Ia merasakan stress yang sangat berat dan merasa berjuang sendiri dalam hidup.  Orang yang mengalami perasaan seperti ini biasanya cepat tersinggung dan gampang putus asa karena mood yang tidak baik.
Pengharapan dan kelegaan Daud peroleh ketika ia menaikkan pujian dan doanya kepada Tuhan di dalam kepercayaan dan pengharapan yang teguh.  Apa yang Daud lakukan untuk memperoleh kelegaan dan anugerah Allah?
Pertama, Daud mengakui dirinya orang berdosa dan meminta pimpinan Tuhan.  Kedua, Daud menaruh kepercayaan dan pengharapan kepada Tuhan.  Inilah anugerah Tuhan yang membuat Daud keluar dari rasa malu jatuh di dalam jeratan musuh.
Jikalau kita rindu dipulihkan oleh Tuhan dari keadaan frustasi menjadi lega, jikalau kita ingin memperoleh rasa sukacita dan terbebas dari rasa malu karena berbuat salah, jikalau kita ingin memperoleh pengakuan dan penerimaan penuh, maka kita dapat datang dan menyerahkan diri kepada Allah.
Dipermalukan memang tidak enak, tetapi jauh lebih baik tahu apa itu malu dan memperoleh pengakuan Tuhan dari pada tidak tahu rasa malu dan merasa diri benar dan kemudian tidak membutuhkan bimbingan Tuhan.  Kiranya Tuhan menolong kita.
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *