SIMPLE WAYS TO BECOME GOD’S BLESSING

(Baca: Efesus 2:10)

Terkadang dari hal sederhana kita bisa memahami sapaan Tuhan kepada kita. Itulah yang saya alami pagi ini lewat kehadiran orang yang cacat. Jadi cerita nya, pagi ini saya turun dari sebuah gedung menggunakan lift. Beberapa detik kemudian lift terbuka, dan saya lihat ada orang cacat dengan ditandai tangan dan kaki tidak sempurna.

Saya keluar dari lift itu dengan asumsi sudah tiba di lantai 1, tempat parkir sepeda. Bapak yang cacat ini kemudian berbicara kepada saya. Saya kurang mengerti ia berbicara apa karena ia mengatakan dengan tidak jelas alias pelat (kurang sempurna mengucapkan kata-kata). Beberapa kalimat beliau ucapkan tetapi tidak juga saya mengerti. Hanya satu kata yang saya mengerti, “empat”.

Akhirnya, bapak ini masuk lift dan saya keluar lift. Waktu saya lihat tanda di lift, baru lah saya mengerti bahwa saya masih berada di lantai empat dan belum mencapai lantai tujuan yakni lantai satu. Saya sadar dan segera masuk kembali sambil menertawakan diri sendiri. Konyol sekali diri ini, sibuk dengan pikiran pikiran mau berbuat apa saja pagi ini sampai tidak sadar kalau belum saat nya keluar dari lift.

Ku tatap wajah bapak cacat ini dan sambil tersenyum, saya menyampaikan terima kasih atas kebaikan nya. Rupanya dari tadi bapak ini sudah berusaha berulang kali mengingatkan masih di lantai empat. Baik sekali orang ini.  Pagi ini, beliau jadi berkat buat saya.

Hal sederhana seperti mengingatkann dan menyapa dengan ramah itu penting, apalagi di era modern banyak orang tidak peduli satu dengan yang lain. Banyak orang lebih suka membiarkan dan tidak berurusan. Banyak orang tidak saling sapa dan tidak peduli. Sungguh era modern yang tersesat, sakit dan menuju kebinasaan.

Hari ini Firman Tuhan lewat Efesus 2:10 mengingatkan kita akan siapa diri kita dan apa panggilan kita sebagai ciptaan baru. Tuhan mau kita hidup menjadi saluran berkat buat sesama. Menjadi ramah terhadap orang lain, termasuk keluarga, tetangga, rekan, bahkan orang asing adalah hal sederhana yang bisa kita lakukan sebagai orang Nasrani. Dunia yang sudah keruh, gelap dan lelah ini butuh terang dan garam. Anda dan saya lah dipanggil untuk hal ini. Kiranya Tuhan menolong kita jadi saluran berkat-Nya. Amin.

BEING NICE TO OTHERS IS THE SIMPLE WAY TO BECOME GOD’S BLESSING.

Jeffry Sudirgo
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

TUHAN PUNYA CARA

TUHAN PUNYA CARA

(Baca: 2 Raja-raja 3:1-27, Mazmur 23:5)

Tuhan punya cara

       Pada umumnya kita ingin selalu dapat kabar baik dan hidup lancar, namun kenyataannya tidak setiap hari hidup berjalan lancar. Apa yang kita rencanakan dengan matang sekalipun tidak berarti pasti berhasil. Ada kalanya semua perencanaan gagal total dan membuat suasana hati dan keadaan menjadi buruk.

       Inilah yang dialami oleh Yosafat (raja Yehuda), Yoram (raja Israel) dan raja Edom. Mereka mempersiapkan dengan matang peperangan terhadap Moab, namun perjalanan yang seharusnya ditempuh sekitar 2-3 hari menjadi lebih 7 hari dan belum juga tiba di wilayah Moab. Seluruh rombongan kehausan, kekurangan logistik dan mental pasukan dalam keadaan sangat buruk hingga mulai meragukan para pemimpinnya.

       Di sinilah Yosafat ingat Tuhan dan mengajak para raja mencari Tuhan. Elisa menubuatkan datangnya air berlimpah dengan cara Tuhan yang melampaui pikiran. Wilayah Edom ke atas itu padang gurun. Wilayah Moab khususnya di sekitaran Madaba dikelilingi pegunungan dengan kontur medan yang sukar dan gersang. Hingga sekarang wilayah yang dulu disebut Edom dan Moab atau kini disebut Jordania dikenal kekurangan air.

       Singkat cerita, Tuhan datangkan banjir air yang menyegarkan pasukan Yosafat dan koleganya,  Tuhan memberikan kemenangan dahsyat kepada mereka.

       Ingatlah, Tuhan sanggup mendatangkan banjir berkat bahkan ketika kita semua berpikir yang ada hanya kekeringan dan kesulitan hidup. Mari cari Tuhan sekarang juga! Pililah jalan yang benar dan lurus. Tuhan punya cara untuk beperkara dalam hidup kita. Amin.

TUHAN PUNYA CARA UNTUK BEPEKARA DALAM HIDUP KITA, CARI DAN ANDALKAN TUHAN DENGAN CARA-NYA.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail