HIDUP MATI PUN JADI BERKAT

HIDUP MATI PUN JADI BERKAT

(Baca: KIS.9:36-43)

 

       Jessica dkk dari University Notre Dame (Science of Generosity. The Social Psychology of Generosity: The State of Current Interdisciplinary Research, 2007) memaparkan hasil penelitian terhadap 500 studi tentang orang cenderung memberi apabila paham ada kebutuhan yang perlu dipenuhi dan memberi akan menimbulkan dampak dari perbuatannya.

       Itulah yang dilakukan pada seorang ibu bernama Dorkas dari kota Yope. Ibu ini begitu bermurah hati dan jadi berkat bagi banyak orang. Ia melihat ada kebutuhan dan terpanggil memberi dampak dalam Tuhan.  Ia kerap memberi sedekah, berbuat baik termasuk diantaranya membuatkan pakaian bagi orang yang membutuhkan. Jelas bahwa ibu ini menggunakan karunia yang Tuhan berikan dengan baik.

       Semasa hidup begitu luar biasa jadi berkat, bahkan matinya pun Dorkas jadi berkat. Lho koq bisa? Ya, pada saat Dorkas meninggal banyak orang sangat sedih karena kehilangan orang yang begitu baik dan jadi berkat. Petrus dipakai Tuhan mendoakan dan membagkitkan Dorkas hidup kembali. Ini murni karena kuasa dan pekerjaan Tuhan bukan karena kuasa Petrus. Banyak orang gempar dan percaya Tuhan karena Dorkas yang mati dibangkitkan.

       Orang yang tidak percaya Tuhan pun dapat begitu baik dengan menjadi pemberi yang murah hati, namun hanya orang yang menggunakan hidupnya berbuat baik untuk Tuhan akan menghasilkan dampak yang jauh lebih besar dari yang dapat dipikirkan dan dikerjakan manusia. Dorkas hidupnya jadi berkat, tetapi justru lewat kematian dan kebangkitannya menjadikan lebih lagi berkat bagi banyak orang. Alkitab mencatat bahwa banyak orang percaya kepada Tuhan atas mujizat tersebut.

       Hari ini setiap kita diberikan kesempatan untuk mengerjakan hidup jadi saluran berkat. Setiap karunia yang ada pada kita termasuk kemampuan menjahit atau memasak atau apapun bisa memberkati orang yang membutuhkan. Di tangan manusia itu jadi berkat saja, tetapi di tangan Tuhan itu menjadi berkat yang luar biasa. Kiranya hidup kita jadi berkat di dalam Tuhan. Amin.

ADALAH LEBIH BERBAHAGIA MEMBERI DARI PADA MENERIMA

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

GOD’S MASTER PIECE

GOD’S MASTER PIECE?

(Baca: Efesus 2:1-10)

 

 

       Ingat benar dalam memori hari itu ketika saya masih Sekolah Dasar dan pulang sekolah di siang hari. Melewati kampung deretan rumah tetangga, saya melihat kerumunan dan kehebohan di satu rumah tetangga kami. Betapa terkejut karena salah satu putri yang paling dibanggakan, pintar, cantik baru saja meninggal karena bunuh diri. Kenapa? Perihal putus pacar. Entah apa yang ada dalam benaknya tetapi jelas harapannya akan hidup pupus sudah ketika ia merasa sudah tidak ada dasar untuk hidup alias pacar sebagai dasar hidupnya.

       Apakah dasar hidup Anda? Bagi sebagian orang, mereka meletakkan dasar hidup kepada banyaknya harta, pasangan hidup, gelar dan pendidikan tinggi; sementara yang lain meletakkan pada kekuatan fisik dan perawakannya yang gagah dan cantik. Di bilangan kota besar ditemukan pelajar bunuh diri karena mendapat nilai jelek. Ia pandai dan terbiasa mendapat nilai sempurna, ketika ujian jelek maka ia merasa hidupnya tidak berguna dan mengakhiri dengan bunuh diri. Sungguh menghancurkan ketika manusia meletakkan dasar hidup pada apa yang diluar dan sementara.

       Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa hidup manusia diciptakan oleh Tuhan dan diberi makna karena tujuan penciptaan manusia bukan sia-sia  tetapi menyatakan kemuliaan sang Pencipta. Ukuran sukses manusia bukan terletak semata pada apa yang di dapat seperti prestasi, harta, dan takhta. Ukuran sukses manusia adalah menggenapi tujuan ia diciptakan oleh Tuhan. Setiap orang unik dan menjadi berhasil bukan apa kata orang lain atau pun apa kata diri tetapi apa kata Pencipta yang merancang dalam kekekalan.

       Anda dan saya adalah hasil karya dari Pencipta Agung untuk melakukan pekerjaan baik di dalam Tuhan. Letakkan dasar hidup hanya pada Kristus Yesus dan jalani bersama dengan-Nya. Temukan keindahan, keunikan dan segala suka duka dalam satu paket kehidupan di tempat Anda berada. Jangan habiskan waktu menjadi orang lain yang bukan diri Anda. Jangan biarkan pikiran putus asa, kematian apalagi bunuh diri sebagai jalan keluar. Yesus Kristus sudah mati di kayu salib dan bangkit dari kematian mengalahkan maut agar kita hidup di dalam kepenuhan anugerah-Nya. Carilah hidup dan genapi tujuan Anda diciptakan oleh Nya. Kita ini buatan Allah diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya (Efesus 2:10). Amin.

 

 

YOU ARE GOD’S MASTER PIECE… DO GOOD WORK AND WALK IN HIM

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

HIDUP MATI UNTUK TUHAN

HIDUP DAN MATI UNTUK TUHAN

(Baca: Roma 14:8)

roma148

       Pagi ini ketika saya menulis renungan ini, saya dikejutkan dengan kabar kedukaan. Seorang sesepuh di sebuah gereja lokal telah dipanggil Tuhan. Selama hidupnya, ada banyak pekerjaan Tuhan telah dilakukannya dengan luar biasa. Seorang bapak yang mengasihi Tuhan dan dikenal memiliki keluarga yang cita Tuhan pula. Fakta ada kehidupan dan kematian mengingatkan kita ditengah-tengah rutinitas dan kesibukan tiada henti, bahwa suatu saat segala sesuatu yang kita kerjakan akan dipertanggungjawabkan kepada Pencipta.

       Dasar pemikiran dan kepercayaan adanya hidup sesudah kematian inilah yang membuat rasul Paulus menuliskan moto hidup dan mati untuk Tuhan. Kepada jemaat di Roma pada waktu itu, Paulus mengingatkan entah kita berada di posisi sebagai orang yang lebih kuat atau lebih kaya maka kita dipanggil untuk hidup bagi Tuhan. Entah kita sebagai warga negara Indonesia ataupun warga jemaat sebuah gereja, kita dipanggil untuk hidup bagi Tuhan. Bagian kita bukan saling membandingkan satu dengan yang lain, apalagi saling menjatuhkan tetapi saling membangun dan berfokus pada menggenapi kehendak Tuhan bagi kita.

       Lebih dari 19 tahun sejak saya pertama kali melayani ibadah kedukaan. Setiap pelayanan saya berusaha mengerjakan dengan penuh hormat dan kesungguhan. Semuanya mengingatkan bahwa hidup manusia itu ada batasnya. Kehidupan adalah sebuah anugerah dan kematian adalah sebuah kenyataan yang ada tidak dapat ditolak oleh manusia. Tidak semua orang sakit pasti disembuhkan dan tidak semua orang meninggal pasti karena sakit. Raja Hizkia disembuhkan dari penyakitnya dan meninggal bukan karena sakit (2 Raja-raja 20:5-6). Nabi Elisa meskipun banyak mengadakan mujizat namun meninggal karena kelemahan fisik, yakni sakit (2 Raja-raja 13:14).

       Hari ini apabila Tuhan masih memberikan kesempatan kepada kita untuk menjalani hidup, itu artinya sebuah kehormatan untuk hidup bagi Tuhan. Ada orang-orang yang menjadi rohaniwan penuh waktu, ada yang menjadi pebisnis, karyawan ataupun pengajar. Apapun profesinya, setiap kita dapat hidup untuk Tuhan dengan melakukan yang baik, yang benar dan yang mulia. Kiranya hidup kita berkenan di hadapan Tuhan, Amin.

KEHIDUPAN ADALAH SEBUAH ANUGERAH DAN KEMATIAN ADALAH SEBUAH KENYATAAN YANG TIDAK DAPAT DITOLAK OLEH MANUSIA

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

BLACK DOG

BLACK DOG

(Baca: Mazmur 42:6)

black-dog

 

       Anda pernah mengalami black dog? Apa itu? Ini bukan tentang memiliki Anjing berwarna hitam tetapi istilah yang dipakai untuk orang yang menderita depresi. Inilah kondisi yang dapat dialami oleh setiap orang tanpa memandang umur, jenis kelamin, pendidikan bahkan status kedudukan di masyarakat. Seorang yang terkena black dog maka hidupnya tidak berfungsi sebagaimana seharusnya.

       Orang yang disebut depresi menurut  Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorder (DSM) V adalah apabila mengalami ciri-ciri berikut: merasa diri sedih, kosong, tak berpengharapan secara terus menerus lebih dari dua minggu termasuk di dalamnya: berat badan turun secara drastis; sulit tidur atau kebanyakan tidur hampir setiap hari; merasa diri tidak berharga; sangat kelelahan tanpa sebab; sulit konsentrasi; pikiran ingin mati atau bunuh diri.

       Setidaknya ada sejumlah nama dalam Alkitab yang dapat dikategorikan pernah mengalami depresi seperti Elia, Yunus, Saul bahkan Daud. Mereka ini adalah orang-orang yang hebat, kerohanian yang sangat baik, dan mengasihi Tuhan namun tidak berarti kebal terhadap depresi yang dipicu dari tekanan dan kesulitan hidup. Mazmur 42:6 dengan sederhana menyingkapkan pemulihan depresi di dalam Tuhan.

       Pemulihan depresi butuh waktu dan bukan dalam sekejap langsung sembuh. Orang yang depresi harus tetap dipenuhi asupan kebutuhan jasmani yang sehat termasuk olah raga. Hindari rasa sepi dengan pikiran negatif; berada di tengah-tengah orang yang mengasihi dan menerimanya apa adanya mempengaruhi penyembuhan depresi. Gunakan waktu meditasi (memuji Tuhan, mendengarkan/ membaca janji-janji Tuhan dalam Alkitab; berdoa dan mengucap syukur).

       Alih-alih menyangkali keadaannya justru kunci penyembuhan orang yang depresi dimulai dari menerima dan mengakui keadaan diri dan mulai mencari pertolongan (konselor profesional, psikiater, dst). Ingat depresi bisa disembuhkan dan dapat dilalui.

       Lewat depresi manusia akan diingatkan bahwa ia butuh Tuhan, butuh sesama dan butuh mengevaluasi kembali hidupnya. Bisa jadi kehidupan yang super sibuk dan jauh dari Tuhan membuat jiwa kita gundah gulana dan tertekan sampai kita kembali dalam persekutuan yang hidup dengan Tuhan.

LEWAT MASALAH HIDUP, SERING KALI MENGINGATKAN BAHWA KITA BUTUH TUHAN, SESAMA DAN BUTUH MENGEVALUASI HIDUP.

black-dog

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail