WARTAKAN NATAL

WARTAKAN NATAL

(Baca: Lukas 2:8-20)

Manger

       Malam memasuki desember barusan, Elishia putri saya minta diceritakan lanjutan isi Alkitab. Ia begitu bersemangat sehingga buku Alkitab bergambar ratusan halaman sudah diulangi kali ke-3. Tiba-tiba putri saya berkata, “saya mau memberikan salah satu buku rohani bergambar kepada teman baikku di sekolah.” Kemudian saya membantu memilihkan salah satu cergam Yesus sayang anak-anak karena memang itulah yang dirasakan anak-anak kami atas kebaikan Tuhan sepanjang tahun. Saya bersukacita karena Roh Kudus bekerja dalam hatinya dan Elishia merespon dengan hal yang sangat sederhana yakni berbagi warta sukacita Natal.

       Roh Kudus yang sama bekerja di masa sekarang, juga pernah bekerja dalam hati para gembala waktu malaikat Tuhan mewartakan Kabar Baik. Tuhan Juruselamat mau dengan rendah hati dan penuh kesederhanaan datang menyapa manusia di kota Daud Bethlehem. Para gembala terkejut bukan karena berita musibah, perang, konflik atau terorisme tetapi karena berita yang menghasilkan sukacita surgawi.

Angels

       Kisah nyata kedatangan para malaikat menjumpai para gembala tidak berhenti sampai di sana, tetapi Alkitab menuliskan bahwa mereka buru-buru memberi respon: datang, menyembah dan menyaksikan kemuliaan Tuhan. Para gembala tidak punya emas, mur dan kemenyan, tetapi membawa dan memberi diri bagi Tuhan. Para majus tidak punya domba tetapi memiliki harta istimewa untuk dipersembahkan. Maria tidak punya hotel, tetapi punya hidup untuk dipersembahkan.

        Hari ini setiap kita mendapat kesempatan untuk mendengar warta Natal dan bebas memberikan respon sesuai iman percaya. Jikalau Anda takjub atas kebaikan Tuhan dan bersukacita penuh syukur atas Yesus Juruselamat, mengapa berdiam diri? Mari kita merayakan Tuhan! Amin.

 

PARA GEMBALA TIDAK PUNYA EMAS, MUR DAN KEMENYAN, TETAPI MEMBAWA DAN MEMBERI DIRI BAGI TUHAN.

Christ christmas

 

 

 

 

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

MELIHAT DARI AKHIR

MELIHAT DARI AKHIR

Jangan takut!… Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.  (Markus 16:6)

 

       Anda suka menonton film silat berseri? Bagi sebagian orang, film berseri panjang sangat menarik dan bagi yang lain tentu membosankan karena alur yang kepanjangan. Rahasia mengetahui sebuah film kerap bukan di lihat di awal tetapi dari akhir. Itu sebabnya mertua saya suka sekali menonton awal dan kemudian akhir seri sebelum melanjutkan film di tengah. Dengan demikian langsung mengetahui akhir kisah cerita senang, sedih atau membingungkan.

       Hidup di lihat dari akhir adalah sebuah misteri Ilahi yang hanya dapat disingkapkan oleh Pencipta dan Penguasa sejarah dan masa depan. Manusia kerap tidak mengerti dan belum memahaminya, namun Alkitab mengajar kita bahwa akhir dari hidup manusia bersifat kekal dan tentunya berbeda bila dijalani di dalam Tuhan Yesus Kristus.

      Apa yang dialami para murid ketika Yesus Kristus disalib adalah sebuah catatan kelam bernama kedukaan. Mereka bukan saja sedih, bingung, tetapi hancur dan putus asa setelah gurunya difitnah secara kejam dan dihukum mati karena dengki dan iri hati dari para Farisi dan Ahli Taurat. Kedukaan itu berubah menjadi sukacita ketika Yesus Kristus mengalahkan neraka dan bangkit dari kematian. Malaikat menampakkan diri, banyak mujizat terjadi bahkan Yesus pun menjumpai para murid. Inilah tonggak kebangkitan iman, yakni melihat hidup bukan dari awal tetapi dari akhirnya.

       Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome menjadi saksi kubur kosong dan melihat malaikat bahkan pada akhirnya melihat Yesus Kristus yang sebenarnya lebih dari guru yakni Tuhan yang menjadi manusia. Kebangkitan Yesus diresponi dengan pewartaan kabar baik keselamatan kepada semua orang.

       Akhir dari film kehidupan manusia sudah disingkapkan rahasianya oleh Tuhan yakni ada kekekalan. Saat ini kita yang masih diberikan kesempatan hidup dapat memilih pengharapan atau keputusasaan; bimbang, ragu dan merasa tak berdaya atau justru melibatkan Tuhan untuk mendapat kekuatan, keberanian dan hikmat-Nya?

       Bagi tiga wanita itu, batu besar di kubur Yesus tampak sebagai penghalang namun ketika didekati sebenarnya malaikat sudah menyingkirkan penghalang raksasa itu. Bagi manusia kedukaan bisa menjadi penghalang kehidupan, tetapi di dalam Tuhan ada penghiburan, kekuatan dan pengharapan. Kiranya Tuhan menolong Anda dan saya menjalani hidup ini bersama Tuhan yang menguasai akhir dari segalanya. Amin.

RAHASIA MENJALANI HIDUP BUKAN DI LIHAT DARI AWAL TETAPI JUSTRU DARI AKHIR BERSAMA TUHAN

 

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail