TIPS PENTING AGAR ANAK PUNYA MASA DEPAN BAIK

TIPS PENTING AGAR ANAK PUNYA MASA DEPAN BAIK

(Baca: 2 Raja-raja 1:1-18)

Orang tua mana yang tidak ingin anaknya berhasil? Siapa yang tidak senang bila anaknya diberkati Tuhan? Banyak orang berpikir bila banyak uang atau menempati kedudukan tinggi, pasti hidupnya berhasil dan bahagia. Kenyataannya tidaklah demikian.  Inilah kenyataan hidup yang diderita oleh Ahazia. Orang tuanya, Ahab adalah orang yang sangat kaya dan menempati posisi jabatan nomor satu yakni raja Israel Utara. Ironis nya, Ahab lupa mengajarkan prinsip penting agar anak punya masa depan yang baik.

Semasa hidup Ahab memberi teladan buruk seorang ayah dalam hal kerohanian dan karier. Secara kerohanian, ia memberi pengaruh buruk keluarga dan rakyatnya menyembah berhala. Ahab seharusnya menjadi suami yang memimpin istri dan anak-anaknya hidup dalam Tuhan, namun ia justru  membiarkan diri di dominasi istrinya (ratu Izebel) hidup keji di hadapan Tuhan.  Secara karier, sejoli  Ahab dan Izebel memang lihai dan licik dalam hal bisnis. Ia merebut kebun anggur Nabot tanpa keluar uang sepeser pun (1 Raja-raja 21). Bukankah ini yang banyak terjadi di jaman sekarang?

Sepeninggal Ahab, Ahazia mewarisi harta dan takhta tetapi tidak memiliki hati yang takut akan Tuhan. Ia mengirim tiga rombongan pasukan bersenjata lengkap untuk menangkap Elisa karena menyampaikan Firman Tuhan yang keras. Rombongan pasukan pertama dan kedua mati hangus dilalap api Tuhan. Tidak ada lagi masa depan bagi mereka. Rombongan pasukan ke tiga selamat karena pemimpinnya (kemungkinan perwira  yang jaman sekarang sejajar dengan pangkat kapten) takut akan Tuhan. Singkat cerita Ahazia meninggal tidak di dalam Tuhan dalam sakitnya.

Belajar dari Ahab, ada tips penting agar anak punya masa depan. Pertama harta dan takhta bukan segalanya, bahkan dapat menjadi racun mematikan bagi anak yang tidak siap dan bijaksana mengelolah apa yang ada padanya. Kedua, agar anak punya masa depan yang baik maka ia perlu di didik menghargai Tuhan dalam hidupnya. Ini semua bukan diajarkan dalam teori belaka tetapi teladan hidup orang tua. Apa pandangan anak terhadap Anda? Apa yang mereka pelajari dari hidup orang tuanya? Lebih sayang dengan pekerjaan atau keluarga? Apakah pandangan mereka tentang bisnis culas dan curang jadi agenda untung atau buntung? Kalau ada masalah cari Tuhan dalam doa atau cari jimat dan dukun? Didiklah anak menghargai Tuhan agar ada masa depan yang baik. Amin.

DIDIKLAH ANAK MENGHARGAI TUHAN AGAR ADA MASA DEPAN YANG BAIK

Jeffry Sudirgo
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

UANGMU UANGKU

UANGMU UANGKU
(Baca: Matius 25:14-30)
Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan.  Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. (Matius 25:29)
Ada beberapa tipe orang menyikapi harta.  Pertama di sebut individualis.  Semboyan hidupnya “uangku adalah uangku dan uangmu adalah uangmu”.  Tidak ada yang dirugikan dan jangan coba-coba merugikannya.  Orang kedua disebut preman.  Pedoman hidupnya bebas.  Bebas?  Ya bebas!  Bebas mengambil, memukul dan merampok.  Semboyan hidupnya “uangmu adalah uangku”.  Tipe ketiga disebut komunis.  Prinsip hidupnya “semua uangku uangmu, semua uangmu uangku.”  Hidupnya dihabiskan sebisa mungkin sama rata, sama susah akhirnya sama membingunkan karena pedoman hidup ini hanya idealis semata.
Tipe ke empat disebut pengikut Tuhan (Matius 25:14-15). Moto hidupnya adalah hidup ini milik Tuhan dan akan dipertanggung jawaban kepada-Nya kelak.   Sekilas mirip seperti komunis tetapi jauh berbeda dasar dan implikasinya.  Ia dapat menikmati hidup sesuai berkat yang diterima dari kerja kerasnya secara benar dan ia percaya TUHAN!
Perumpamaan kerajaan Sorga seperti 3 orang hamba yang dipercayakan harta (talenta) berbeda oleh majikannya (Matius 25:14-30).  Kedua orang menghasilkan talenta lebih lagi tetapi orang terakhir menaruh prasangka negatif terhadap majikannya dan celakanya tidak menghasilkan talenta apapun.  Sebenarnya yang disoroti bukan membandingkan keadaan diri dengan orang lain tetapi sikap tidak bertanggung jawab.  Sikap hamba terakhir disebut jahat dan malas karena tidak percaya Tuhan Yesus  dan berpikiran negatif tentang-Nya.  Sikap hati yang membuatnya rugi dan binasa.
Anda tipe orang ke berapa? Hari ini Tuhan memberikan kesempatan hidup kepada kita sesuai dengan keadaan masing-masing.  Iri hati bukan sikap yang tepat.  Tuhan sanggup memberikan berkat lebih lagi kepada Anda dan saya. Ingat kelak Tuhan akan bertanya, “Apa yang sudah kau lakukan untuk-Ku?  Apa ada gunanya Aku menciptakan dan membiarkanmu hidup sekian lama itu?”
BERKAT YANG PALING BESAR DALAM HIDUP INI TIDAK DITENTUKAN OLEH BARANG MAHAL DAN MEWAH TETAPI RASA SYUKUR BISA MENIKMATI ANUGERAH TUHAN.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail