SYARAT MENDAPAT HARTA

SYARAT MENDAPAT HARTA
(Baca: Lukas 16:1-13)
Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Lukas 16:11
Di jaman ini masih banyak orang yang berpikir bahwa orang yang kaya itu pasti diberkati oleh Tuhan, sementara orang yang hidupnya pas-pasan atau miskin pasti tidak diberkati oleh Tuhan.  Pandangan ini sangat keliru dan bertolak dari filsafat materialistik.  Orang yang memiliki banyak harta memang diijinkan Tuhan untuk mengalami hal tersebut, tetapi tidak semua orang yang dalam keadaan berkelimpahan pasti dari Tuhan.  Koruptor kelas kakap, bandar narkoba dan mafia tingkat tinggi yang berpenghasilan selangit adalah bukti nyata ada orang-orang yang kaya tetapi sebenarnya bukan berkat apalagi diperkenan Tuhan.  Tuhan hanya ijinkan itu terjadi untuk sementara tetapi bukan sedang memperoleh harta sesungguhnya.
Ada orang orang yang sangat mengasihi Tuhan, berusaha hidup berkenan di hati Tuhan tetapi hidupnya sederhana dan bahkan boleh dikatakan miskin.  Tentu ada banyak sebab dan bisa dilakukan banyak penelitian mengenai karakteristik kecerdasan emosional, cara berpikir, nalar dan kemampuan membaca situasi serta kegesitan di dalam mengambil peluang.  Tampaknya orang-orang yang tidak memiliki semua karakteristik kejeniusan berbisnis atau menghadapi hidup tidak mungkin mendapat harta berkelimpahan.  
Alkitab menjelaskan bahwa entah orang itu kaya atau miskin atau biasa-biasa; semuanya dapat memiliki harta sesungguhnya.  Bagaimana cara mendapatkan harta yang sesungguhnya dari Tuhan?  Perbuatan apa yang harus kita pastikan sehingga kita dapat diberkati Tuhan dengan harta yang sesungguhnya?
Konteks dari ayat Alkitab yang Anda baca di atas adalah berbicara seputar penginjilan atau kabar baik.  Yesus sedang memberikan kesempatan setiap orang untuk percaya, diselamatkan dan memperoleh surga bukan menghardik apalagi menakut-nakuti dengan hukuman dan ancaman.  Kabar baik yang Yesus berikan adalah harta sesungguhnya: keselamatan dan hidup yang dipelihara, dituntun dalam keberhasilan versi Pencipta alam semesta.
Kalau kita masih diperbudak oleh pikiran materialistik, maka hanya uang dan harta material yang menjadi segalanya.  Orang-orang yang diikat oleh filsafat materialistik (yang Yesus sebut Mamon) dijebak oleh pemikiran harta sesungguhnya adalah uang dan kekayaan materi.  Mereka ini akhirnya akan mendapatkan kenikmatan sesaat, kemudian perasaan kosong, tidak bermakna dan hidupnya berantakan.  Salomo yang sangat kaya dan memperoleh apa yang dunia sebut segalanya (harta, takhta, istri, kekuasaan dan banyak lagi) membenarkan suatu kenyataan bahwa semua ini adalah seperti usaha menjaring angin (Pengkhotbah 2:4-11).
Ketika Yesus menyampaikan perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur, sebenarnya bukan mengajak pembaca untuk jadi pembohong agar sukses; bukan pula mengajak pembaca cari Tuhan ketika baru dalam keadaan terjepit.  Maksud perumpamaan ini disimpulkan Yesus dalam perikop selanjutnya (Lukas 16:10-13) sebagai sikap hidup tanggung jawab di hadapan Tuhan.
Sikap seseorang bisa “setia dalam perkara kecil” dan jujur dalam bersikap dimulai dari hati yang mengutamakan Tuhan; mempercayakan hidup ke depan dalam tangan Tuhan; mengabdi hanya kepada Tuhan Yesus dan bukan hal lain apalagi harta dijadikan Tuhan.  Setiap orang butuh uang; butuh harta; butuh hal-hal lain dalam hidup ini dan ini tidak bisa dipungkiri: Penting!  Itulah sebabnya Yesus mengatakan, “Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33).
Syarat memperoleh harta yang sesungguhnya dari Tuhan dimulai dari sikap hati percaya dan hidup untuk Tuhan; belajar mengikut kehendak Tuhan.  Harta berupa uang; emas; deposito; saham; valuta asing adalah bonus kecil dan bukan harta yang sesungguhnya.  Semakin kita sungguh-sungguh mengikut Tuhan, belajar berjalan bersama Yesus maka kita akan merasakan banyak bonus, ada kalanya: harta kita peroleh hasil dari kerja keras (yang mana kekuatan dan hikmat pun didapat dari Tuhan); ada kalanya bonus itu merasakan sukacita; damai sejahtera; kedamaian/ketenangan jiwa.  Ini semua baru bonus dan bukan harta sesungguhnya.
Merenungkan pengajaran Yesus dalam Injil Lukas 16, kelak setiap orang percaya yang sungguh-sungguh mengikut Yesus akan dipercayakan harta sesungguhnya.  Kita yang ada di dunia saat ini diajak untuk mempersiapkan kekekalan.  Orang yang berpikir panjang akan menaruh investasi dalam banyak hal untuk setahun hingga puluhan tahun bahkan sampai anak cucu bila perlu.  Orang yang bijaksana akan menaruh investasi untuk kekekalan.
Marilah kita mempersiapkan diri menerima harta sesungguhnya dengan mengikuti beberapa aspek berikut ini:
1.      Harta yang sesungguhnya diberikan kepada orang yang men-Tuhankan Yesus Kristus.  Bukan saja percaya tetapi belajar mengikut Dia sampai akhir hidupnya.  Harta sesungguhnya diberikan Tuhan kepada orang yang hatinya untuk Tuhan bukan untuk Mamon.
2.      Harta yang sesungguhnya diberikan kepada orang yang berpikir jauh ke depan dengan cara yang jujur.  Ini adalah suatu sikap dan latihan yang tidak mudah ditengah keadaan yang tidak ideal, namun cara ini adalah paling bijaksana dan tidak kekurangan penyertaan Tuhan.  Sikap ini adalah latihan untuk hal yang Tuhan akan percayakan kepada kita di masa depan.
Anda ingin diberkati Tuhan?  Ikutlah Yesus, bukan dengan cara Anda tetapi cara-Nya Yesus.  Amin.

I never attempt to make money on the stock market. I buy on the assumption that they could close the market the next day and not reopen it for five years.
Warren Buffett
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *