TERORIS SALAH SASARAN

TERORIS SALAH SASARAN

(Matius 5:10)

IMG-20160114-WA0018

 

       “Salah sasaran apabila Teroris mau menyerang Indonesia”, itulah salah satu komentar netizen di hari penyerangan Teroris di Thamrin, Sarinah- Jakarta pada 14 Januari 2016. Terorisme oleh pakar akademisi Alex Schmid dan Berto Jongman, didefinisikan secara konsensus sebagai metode menciptakan rasa cemas dan takut oleh per-orangan atau kelompok atau dalang yang lebih besar di baliknya dengan tujuan spesifik, bersifat kriminal dan atau dengan alasan politis.

       Kalau negara maju seperti eropa, Perancis, Inggris, dll. diserang maka sebagian besar warganya yang sudah terbiasa aman dan nyaman akan menghasilkan sikap yang diharapkan oleh Teroris sendiri, yakni takut, cemas, paranoid, hingga anti terhadap agama Islam.

       Tetapi bagaimana kalau di Indonesia? Di Jakarta yang namanya copet, rampok, pembunuhan dan penculikan saja ada. Warga ibu kota terbiasa dengan mobilitas tinggi dan cermat membaca situasi. Ketika Indonesia diserang, maka yang terjadi adalah justru rasa persatuan, semakin terjalin kerjasama dan persahabatan antara Muslim dengan agama-agama lain. Banyak respon orang di media massa, facebook, Twitter, dsb dapat disimpulkan: terkejut, berdoa, tidak takut dan melanjutkan aktivitas kerja setiap hari.

       Dalam Alkitab frasa “Jangan takut” tercatat 2.966 kali, itu artinya bahwa dari pada manusia hidup dalam rasa takut, lebih baik hidup mempercayai Tuhan (trust and obey God)yang sanggup memegang hari esok. Lebih unik lagi, justru ucapan bahagia di Matius 5 menyiratkan dengan jelas apabila orang percaya yang sungguh mengikut Tuhan tetapi mengalami penderitaan dan penganiayaan disebut bahagia. Mengapa? Mengapa tidak disebut “Ucapan Takut”, “Takutlah orang yang menderita dan dianiaya”? Disebut bahagia bukan karena gila atau tidak waras tetapi lebih kepada cara pandang hidup yang mempercayai Tuhan. Tuhan melihat dan belum selesai bekerja. 

       Kalau teroris mengancam dan menyerang dengan tujuan menawarkan rasa takut, cemas dan paranoid kepada dunia. Firman Tuhan memberikan kalimat penyejuk, penguat dan penyemangat. Dari pada kita menelan rasa takut, lebih baik merangkul kekuatan iman. Mari kita melanjutkan aktivitas pekerjaan kita masing-masing secara benar dan menjadi berkat. Seperti ada pepatah, “Anjing menggonggong, khafilah berlalu”. Buang rasa takut seperti yang diharapkan terorisme dan lanjutkan kehidupan.

YANG DIINGINI TERORISME ADALAH RASA TAKUT, YANG DITAWARKAN ALKITAB ADALAH RASA LEGA MENGIKUT TUHAN

radikalisme

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

ANDA BLACK MOOD?

ANDA BLACK MOOD?

(Baca: I Samuel 16:14-23)

david harp

      Mengalami bad mood itu biasa, tetapi bagaimana apabila mengalami black mood? Kegelisahan mencekam seolah tidak ada harapan, tidak ada jalan keluar untuk masalah dan diri diliputi dengan pikiran negatif berbeban berat. Keadaan yang disebut black mood (versi terjemahan Alkitab The Message) inilah yang dialami oleh raja Saul (I Samuel 16:14). Saul ketakutan, cemas dan paranoid.

       Terjemahan Alkitab LAI menyebutkan bahwa roh jahat dari Tuhan sedang mengganggu Saul (ay.15). Kata yang dipakai untuk roh jahat adalah ערַ (raah berarti jahat/tidak baik). Jadi kata ini lebih dimaksudkan sebagai kesehatan mental yang terganggu/black mood. Kejahatan tidak bersumber dari Tuhan melainkan ada kalanya Tuhan mengijinkan hal buruk terjadi kepada umat-Nya untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Tuhan.

       no moodApa yang terjadi selanjutnya pada Saul? Daud menjadi ajudan raja Saul dan dengan permainan musik kecapi, maka Saul merasakan kelegaan, damai dan perasaan yang enak. Kesembuhan memang berasal dari Tuhan, namun Tuhan menghendaki respon setiap pribadi untuk sungguh percaya (bukan saja setuju), mau bangkit memakai caraNya, dan tidak tertutup kemungkinan melibatkan pertolongan orang lain yang dipakai oleh Tuhan.

       Mungkin Anda saat ini mengalami black mood, bisa jadi Andalah (konselor/terapis) “Daud” yang hendak dipakai Tuhan memberkati orang lain. Apapun keadaan Anda, jangan anggap remeh lagu rohani penyembahan. Karena lagu yang dipanjatkan dengan sungguh untuk Tuhan dan musik rohani yang dimainkan dengan kekudusan hati akan membawa dampak yang dahsyat! Kita sanggup menggubah bad mood atau bahkan black mood menjadi good mood di dalam Tuhan Yesus Kristus Sang pengharapan hidup. Amin.

 

TUHAN SANGGUP MENGGUNAKAN MUSIK ROHANI UNTUK MENGUBAH BLACK MOOD MENJADI GOOD MOOD

 

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

KETIKA HIDUP SERASA DI PADANG GURUN

 

 

KETIKA HIDUP SERASA DI PADANG GURUN

(Baca: Keluaran 15:22-27)

water

       Apakah kehidupan Anda serasa seperti katak yang hampir tertelan masalah besar? Ada kalanya hidup ini terasa tidak adil dan tidak aman. Sebagian orang cemas dan gelisah akan apa yang sedang terjadi dan mungkin akan terjadi. Peter Kinderman, Professor of Clinical Psychology dari University of Liverpool memberikan tips praktis tentang kesehatan mental dengan 5 cara: Aktif (Melakukan olahraga yang sehat akan mengaktifkan kimia dalam otak, mengaktifkan neurotransmiter sehingga merasa lebih enak); Terkoneksi (Memiliki kualitas relasi yang baik seperti dengan keluarga, teman, dsb. mempengaruhi ketahanan tubuh dalam proteksi kuman, mengurangi resiko sakit jantung dan dimensia); Tetap Belajar (Bersikap ingin tahu dan mau tetap belajar akan membuat kita lebih baik dalam menghadapi tantangan hidup); Memberi (Manusia adalah bagian dari komunitas. Penelitian menunjukkan bahwa memberi dengan tulus meningkatkan rasa bahagia seseorang), Mawas Diri (Refleksi apa yang tengah terjadi “mindfulness” menolong menghadapi stress dan membuat seseorang lebih rileks. brain

       Orang-orang Israel pada jaman Musa menghadapi masalah hidup di padang gurun. Bukan saja panas dan gersang tetapi juga tidak ada penunjang utama kehidupan yakni air segar. Air di Mara rasanya pahit! (Keluaran 15:23). Meskipun mereka terhitung sehat dengan berjalan kaki jarak jauh, tetapi sikap  bersungut-sungut dan meragukan pemeliharaan Tuhan membuat tidak mawas diri. Sikap pro aktif Musa untuk berdoa/terkoneksi kepada Tuhan sungguh menolong Israel mengalami mujizat Tuhan. Kalau saja mereka belajar berjalan dengan Tuhan maka mereka sungguh akan bersyukur bahwa tidak jauh dari Mara, Tuhan sedang mempersiapkan Elim yakni tempat dengan 12 mata air dan 70 pohon korma yang segar dan nikmat.

       Hari ini Anda dan saya memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan berkat Tuhan ketika kita mengikuti cara pandang Firman Tuhan dan bukan egoisme sekuler. Dunia mengajar untuk mengambil, merampas dan menjatuhkan. Firman Tuhan justru mengajar untuk memberi, mengampuni dan mengasihi. Semakin dipelajari dan diteliti dalam ilmu Psikologi, kita akan menjumpai sebuah kesimpulan bahwa orang yang belajar menghidupi Firman Tuhan sedang menyehatkan dirinya.

KETIKA ANDA BELAJAR LEBIH BANYAK ILMU KESEHATAN MENTAL, MAKA ANDA AKAN MENEMUKAN BAHWA BELAJAR MENGHIDUPI FIRMAN TUHAN BERARTI SEDANG MENINGKATKAN KESEHATAN DIRI

Water cascading over a pair of hands.
Water cascading over a pair of hands.
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail