INDAH SINAR MENTARI

INDAH SINAR MENTARI
Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami,
buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.   Mazmur 80:19
  Sekian waktu yang lalu, saya pernah tinggal di kamar yang tidak memiliki pencahayaan matahari.  Berada di kamar pada pagi maupun siang hari terasa di malam hari.  Kecuali lampu dinyalakan, semua waktu adalah malam hari.
Setelah dibuatkan glas blok di dinding kamar, setiap pagi dijelang hingga sore ditutup menjadi suasana yang menyenangkan karena cahaya sinar mentari.  Memang sungguh indah bisa menikmati pancaran sinar matahari yang lewat melalui glas blok di kamar saya.
Pancaran indahnya sinar mentari hidup pun terasa menyegarkan ketika Tuhan menghampiri umat-Nya dan memberikan wajah-Nya yang Ilahi.  Pemazmur pernah merasakan indahnya sechinah (kemuliaan) Tuhan dan ia ingin memperoleh pemulihan itu kembali.
Ketika masalah hidup menekan seseorang, ketika perasaan gundah dan tawar menghimpit orang percaya, maka tidak ada hal lain yang dibutuhkan terutama kelepasan dari kegelapan malam.  Terbitnya terang pagi dan pancaran cahaya kehadiran Tuhan membawa pertolongan, kelegaan dan damai di dalam hati.
Indah sinar kemuliaan Tuhan hanyalah didapat apabila Tuhan bermurah hati menyatakan Diri.  Seseorang bisa saja menaikkan banyak doa, banyak nazar, bahkan banyak janji-janji, namun jikalau anugerah Tuhan belum turun ke atasnya maka kegelapan serasa mencekam dan mendera hidup.
Ada tiga komponen di dalam doa pemazmur mengenai kerinduannya mendapatkan indahnya sinar mentari Tuhan.  Pertama adalah permohonan langsung: to the point. Permohonan pemazmur tidak bertele-tele tetapi langsung meminta pimpinan Sang Gembala Agung: Tuhan.
Ke dua, pemazmur mengungkapkan isi hatinya: in side out.  Semua pergumulan yang dinaikkan kepada Tuhan melalui doa adalah pelepasan beban berat kepada kelegaan (Mat.11:28-30).
Ke tiga, pemazmur memperkuat imannya dengan mengingat perbuatan yang telah dilakukan Allah: faith from history.  Setiap karya Allah membuat penghiburan, iman dan pengharapan di tengah kesulitan.  Tuhan Allah telah bekerja, dan Ia akan terus bekerja menopang orang-orang yang menaruh harapannya pada Tuhan.
Apa yang menjadi pergumulan dan keadaan Anda?  Beban berat menekan?  Perasaan hampa dan jauh dari Tuhan?  Cobalah untuk tenang sejenak. Mintalah permohonan Anda secara jelas, ungkapkan keluar semua keluh kesah dan ingat semua kebaikan Allah.  Bila perlu hitung setiap berkat Allah yang tanpa disadari selama beberapa hari ini!  Kiranya kasih karunia Tuhan menghidupkan dan menyegarkan Anda.  Kiranya indah sinar mentari Allah dapat Anda rasakan.  Amin.
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

HUKUM POTONG TANGAN: MASIH RELEVANKAH?

Hukum Potong Tangan: Masih Relevankah?
Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu bisnasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.  Matius 5:30
Saya teringat sebuah peristiwa pertengahan bulan Juni 2005 siaran Metro TV menampilkan wawancara seorang yang dihukum cambuk karena melakukan pelanggaran hukum syari’ah Islam di daeran Aceh Nangroe Darussalam.  Di perlihatkan bagaimana sekitar 3000 orang berkumpul di lapangan terbuka.  Kemudian orang yang bersalah dicambuk dengan sangat keras sesuai dengan ketentuan berlaku.  Saya melihat di gambar koran KOMPAS juga memperlihatkan keadaan hukuman berjalan.  Ada wajah-wajah orang yang merasa kasihan, merasa tidak suka dengan wajah yang berkerut.  Ada juga yang senang, ketawa, bahkan mencibir.
Semenjak usulan berbagai tempat menerapkan syari’ah Islam terdapat berbagai konflik.  Pasalnya, mereka berpikir: Bagaimana dengan hukuman potong tangan, potong kaki bahkan cungkil mata?  Mungkin di Indonesia nantinya banyak orang cacat.
Matius 5:30, menceritakan bagaimana Yesus mengajarkan etiket hidup rohani dan mengatakan: “Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tumbuhmu dengan utuh masuk neraka.”  Apakah maksud ini sama dengan syari’ah Islam itu?
Jawabannya tidak.  Maksud ayat ini adalah mengingatkan jangan sampai ketidaksanggupan orang percaya mengendalikan diri membuatnnya tersandung dan hidupnya hancur.  Yesus mengajarkan bagaimana orang percaya harus belajar hidup menurut Roh dan bukan menuruti kedagingan.
Hidup kedagingan di Galatia 6:19-21 ditunjukkan sebagai: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora.
Hidup dalam Roh adalah kasih, sukcacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal.6:22-23).   Orang yang hidup dalam Roh berarti dipimpin dan hidupnya dikendalikan oleh Tuhan.
Hukum Potong tangan adalah hukum yang dulunya banyak diterapkan di Timur Tengah agar kecenderungan manusia berdosa dapat ditekan sekeras mungkin.  Pertanyaannya adalah mungkinkah ini atau justru menimbulkan akal-akalan dalam berbuat dosa dengan cara yang lebih lihai?  Jawabannya mungkin perlu perdebatan.
Pengertian dari kalimat di Matius 5 haruslah dimengerti sebagai kiasan.  Mengingat pemahaman bahwa Yesus datang justru untuk menggenapkan Taurat, jelaslah bahwa bukan pemahaman hurufiah yang harus ditafsirkan.  Setiap orang yang percaya bukan saja mendapat anugerah hidup tetapi juga dipimpin menjadi anak-anak Allah dan dimampukan Roh Kudus untuk hidup dalam kebenaran.  Marilah kita belajar “memotong tangan, kaki, mata,bila perlu menyalibkan seluruh tubuh” (baca: belajar mengendalikan diri dan hidup dalam Firman Tuhan) agar boleh memiliki hidup yang berkenan di hadapan Tuhan.  Memang tidak mudah, tetapi bukan mustahil lagi.
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

TIPS ASYIIIK BERDOA….!

TIPS ASYIIIK BERDOA…!
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.  Markus 1:35

 

Pernakah Anda merasa enggan berdoa?  Berapa seringkah Anda tertidur waktu sedang berdoa?  Mengapa doa dikatakan penting, sementara kita tidak langsung melihat sesuatu yang terjadi setelah berdoa?  Tips apa yang dapat diperoleh untuk dapat menikmati doa?
Pada umumnya, orang memandang doa hanya sebagai suatu ritual keagamaan.  Asal berdoa dan banyak berdoa, disebut orang saleh.  Pada kenyataannya, tidak banyak orang dapat berdoa lama kecuali dalam keadaan tertekan atau banyak pergumulan.  Karena doa hanya sekedar ritual atau kunci akhir dari segala usaha manusia, maka tidak heran banyak orang tidak menikmati waktu berdoa.
Kawan, pernakah Anda merasakan jatuh cinta dengan seseorang lawan jenis?  Atau, pernakah Anda mempunyai sobat yang akrab?  Berapa lama waktu komunikasimu dengan sobat/kekasihmu?  Apakah Semenit yang membosankan atau sejam bahkan berjam-jam yang mengasyikan?
Ada orang mengatakan: “Orang berada di bara api, semenit serasa sejam di neraka, tetapi bila seseorang sedang jatuh cinta, sejam terasa satu menit.”  Biasanya jika kita merasa membutuhkan seseorang dan kita mengasihinya, maka waktu pertemuan untuk saling berbagi sangat dinikmati dan menyenangkan.
Di sinilah kunci yang sama dalam berdoa.  Seorang percaya dapat begitu menikmati waktu doa dengan begitu lama dan terus menerus adalah karena kecintaan dan kebutuhan.  Mari kita tengok kehidupan doa Yesus Kristus:
·   Yesus Kristus mengambil waktu berdoa pada subuh hari sekalipun semalaman Ia banyak melakukan aktivitas pelayanan.
·   Yesus Kristus mencari tempat sunyi agar dapat bersekutu secara pribadi dengan Bapa.
Jika kita berada di dalam keadaan seperti Yesus, mungkin kita masih sembunyi di bawah selimut dan mengharapkan hari terus malam.  Yesus sadar pentingnya kebutuhan komunikasi dengan Bapa dan Ia mengasihi Bapa-Nya.

Apakah tips berdoa yang dapat dibagikan?

1.            Doa adalah komunikasi orang percaya dengan Allah.  Artinya, berdoalahbukan hanya basa-basi atau sekedar mengucapkan kata-kata indah, tetapi dengan sungguh percayalah kepada Kristus dan datang kepada-Nya dengan iman.
2.            Kehidupan doa yang dinikmati terjadi ketika orang percaya mau mengasihi Tuhan dan merasakan kebutuhan akan Kristus dalam setiap jengkal hidupnya.
3.            Berdoa juga adalah masalah kedisiplinan dan ketekunan.  Ada masanya kita begitu bersemangat berdoa, tetapi ada kalanya merasa terlalu sibuk.  Sesibuk apapun Yesus masih menyempatkan diri berdoa.  Yesus menyadari kebutuhan komunikasi dengan Bapa.  Di sanalah Ia mendapat kekuatan rohani.
Asyik berdoa hanya dapat dimiliki oleh orang-orang yang merindukan persekutuan dengan Tuhan.  Asyik berdoa tidak akan asyik apabila kita tidak tertarik dengan hal-hal rohani, apabila kita tidak merasa perlu.  Asyik berdoa bukan sebuah mood belaka, tetapi lebih kepada sebuah komitmen berelasi yang dikerjakan dengan sukacita.  Yuk kita berdoa…
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

BERTUMBUH DALAM ANUGERAH TUHAN YANG ISTIMEWA

BERTUMBUH DALAM ANUGERAH TUHAN YANG ISTIMEWA
“Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Enkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau”  Ayub 42:5 .
Apakah yang membuat seorang pengikut Yesus dikatakan bertumbuh?  Apakah karena ia sudah puluhan tahun mengunjungi Gereja?  Apakah karena ia semakin tahu banyak tentang filsafat Kristen, menghafal katekismus bahkan mengenali isyu teologi kontemporer terkini yang disebut bertumbuh?
Saya cukup sering mendengar percakapan orang Kristen yang mengatakan bahwa dahulu dia adalah aktivis di sebuah Gereja, giat melayani dan sangat terampil dalam bidang tertentu pelayanan.  Yang lainnya mengatakan sebagai pengurus sebuah Gereja dan bahkan sudah puluhan tahun.  Kebanggaanya adalah “sebelum kamu lahir, saya sudah terjun dalam pelayanan.”  Namun sedih sekali ketika mengetahui posisinya saat ini yang jarang ke Gereja, tidak lagi aktif melayani Tuhan dan tidak juga menunjukkan pertumbuhan rohani yang nyata.  Apa yang terjadi?
Kalau kita kembali kepada kehidupan Ayub, kita terkagum-kagum dengan gaya hidup yang dinyatakan setiap harinya.  Seorang yang mengasihi Tuhan, rajin berbuat baik, tahu diri (saya pikir tidak berlebihan mengatakan demikian karena Ayub bukan saja sering introspeksi diri tetapi juga kehidupan keluarganya.  Lihat Ayub 1:5), dsb (Ayub 1:1-3).  Boleh dikatakan Ayub adalah sosok ideal dari kehidupan seorang anak Tuhan.
Tetapi apa yang terjadi setelah pergumulannya yang berat menderanya bertubi-tubi?  Seperti pengujian dalam api yang sangat panas, aslinya akan kelihatan.  Di satu sisi dimurnikan, di sisi lain yang kotor-kotor menempel disingkirkan.  Ayub bergumul luar biasa dengan Tuhan dan menemukan yang namanya pertumbuhan.
Pertumbuhan rohani kerap kali terjadi bukan pada saat lancar dan “baik-baik saja” melainkan pada saat sulit dan banyak tantangan.  Pertumbuhan rohani tidak terjadi dengan sendirinya tetapi dikerjakan.  Pertumbuhan rohani bukan tentang keterampilan atau pertambahan pemahaman kognitif tetapi lebih kepada keputusan dan dinamika bersama Tuhan.
Ayub mengatakan, “ Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Enkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau” (Ayub 42:5).  Inilah yang disebut pertumbuhan rohani.  Pertumbuhan rohani terjadi bukan karena usaha kita semata tetapi karunia Roh Kudus yang kita responi dalam tantangan hidup.
Ayub yang tadinya banyak tahu tentang Tuhan (know about God) sekarang belajar mengenal Tuhan (knowing God).  Ada beberapa perbandingan yang unik dari Ayub 42:5 ini, yakni antara masa lalu (past) dengan masa kini (present); antara mendengar saja (hear) dan kemudian juga melihat (see); antara tahu dari orang lain menjadi tahu sendiri secara personal. 
Kedalaman makna pertumbuhan rohani Ayub yang dilukiskan di 42:5 menunjukkan bahwa pertumbuhan rohani bukan tentang sejarah tetapi kekinian dan bersifat relasi pribadi dengan Tuhan.  Apa yang kerap dibanggakan banyak orang-orang percaya adalah “saya dahulu pernah berprestasi dalam hal ini, pernah aktif melayani dalam hal itu, dst”.  Tetapi pertumbuhan rohani lebih pada apa yang Tuhan baru saja dan sedang melakukan sesuatu dalam hidup kita.
Ketika kita bertumbuh secara rohani maka itu adalah anugerah Tuhan yang luar biasa.  Seseorang boleh mengusahakan banyak kegiatan dan sikap rohani yang luar biasa indah dan jadi berkat buat banyak orang, tetapi bertumbuh sendiri adalah hasil kerja dari Roh Kudus.
Anugerah Tuhan itu istimewa, sifatnya personal dan bukan barang dagangan.  Ayub selama ini telah menunjukkan kesaksian hidup yang sangat baik dan menjadi teladan buat kita semua, namun ketika Ayub tiba pada satu pengakuan dari past ke present, dari hear ke see, dari other ke mine maka ia tengah bertumbuh dalam relasi yang paling personal dalam hidupnya: hanya antara aku dan Tuhan.
Hari ini Tuhan memanggil Anda dan saya untuk masuk dalam dimensi rohani ini, yakni pertumbuhan rohani.  Sebuah dinamika rohani yang tidak berhenti di masa lalu tentang betapa hebatnya jasa kita atau tentang betapa hebatnya kebaikan Tuhan, tetapi sebuah keputusan hari ini: saya mau berjalan bersama dengan Tuhan dengan konsekuensi yang paling buruk sekalipun.  Sebuah pengalaman pribadi yang mengajak diri sendiri untuk menghargai anugerah Tuhan yang istimewa itu sekarang.  Kiranya anugerah Tuhan yang istimewa dalam Tuhan Yesus Kristus membawa kita semakin bertumbuh.  Amin.
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail