SUMUR CINTA

SUMUR CINTA

(Baca: Yohanes 4:14)

air hidup

       Dari manakah datangnya cinta? Bagi laki-laki bisa jadi jawabannya adalah dari mata turun ke hati, namun bagi wanita bisa jadi dari sikap dan perbuatan cowok tersebut. Konon di Universitas Petra Surabaya ada yang namanya kolam jodoh, yakni tempat bersantai duduk di depan air mancur selagi istirahat jam kuliah. Begitu banyak nya orang di tempat itu bisa jadi pertemuan antara lawan jenis dan jatuh cinta.

       Menariknya, di Alkitab ada pula kisah sumur cinta yakni pertemuan antara sepasang pemuda dan pemudi yang kemudian jatuh cinta, menikah dan mengukir perjalanan hidup yang sangat penting bagi sejarah iman umat Allah. Kisah cinta Yakub dan Rahel berawal dari pertemuan di sumur (Kejadian 29:14). Kisah cinta Musa dan Zipora juga berawal dari pertemuan di sumur (Keluaran 2:17). Oh ya, Ishak mendapatkan pasangan hidup bernama Ribka (Kejadian 24:21) juga bermula di depan sumur. Sebuah misi yang diberikan Abraham kepada manajernya untuk mencari pasangan hidup bagi putra tunggal.

       Sumur bukan hanya menjadi sumber kehidupan bagi banyak orang dengan dipenuhinya kebutuhan air, tetapi sekaligus menekankan lambang    sumber kehidupan dari Tuhan. Ketika wanita Samaria menimba air di depan sumur, di sana terjadi perjumpaan dengan Tuhan Sang Air hidup (Yohanes 4:14). Sumur cinta itu digenapi dengan datangnya Sang Cinta yang memberikan kehidupan kepada manusia. Di dalam Tuhan lah kita dapat berusaha, berharap dan menemukan jawaban atas pergumulan kita. Apa yang Anda gumulkan saat ini? Pasangan hidup? Jati diri? Mencari makna di tengah pengembaraan hidup? Haus akan kebutuhan dasar sandang, papan, pangan? Apapun itu, mari bawa di hadapan Tuhan dan minta lah hikmat-Nya. Ia sanggup menolong Abraham, Ishak, Yakub, Musa. Ia sanggup menolong Anda dan saya. Amin. Selamat memasuki tahun 2018.

BARANGSIAPA PERCAYA KEPADA YESUS, DARI DALAM HATINYA AKAN MENGALIR ALIRAN-ALIRAN AIR HIDUP

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

NATAL DULU DAN SEKARANG

NATAL DULU DAN SEKARANG

(Baca: Lukas 2:11)

natal2

       Apa beda perayaan Natal dahulu dan sekarang? Natal sekarang kerap dihiasi dengan ornamen lampu, pohon dan dekorasi indah. Natal mula-mula dalam kesederhanaan. Natal sekarang kerap tidak lepas dari belanja, hadiah dan kesibukan acara. Natal mula-mula dirayakan dalam keterbatasan, pengembaraan dan ancaman mati.

       Dokter Lukas mencatat bagaimana bayi Yesus, yakni Tuhan yang jadi manusia yang seharusnya disambut mewah dan luar biasa oleh manusia, tetapi justru tidak memiliki tempat yang layak (Lukas 2:7). Tuhan sengaja memilih hadir dalam keluarga Yusuf dan Maria yang miskin itu. Tuhan mengetahui ketulusan dan totalitas hati Yusuf dan Maria dalam mengikut-Nya.

       Hari ini tidak semua orang merayakan Natal. Ada yang bahkan dilarang mengucapkan selamat hari Natal kepada umat Nasrani karena haram hukumnya. Ada yang sengaja menebar teror di tengah bulan desember untuk agenda politiknya. Mari jangan berkecil hati apabila merayakan kelahiran Yesus dalam kesederhanaan. Mari jangan puas diri karena merayakan Natal di tempat mewah dan berlimpah makanan, melainkan bersyukur apabila pujian dan penyembahan kita diperkenan oleh-Nya.

       Natal menjadi istimewa bukan karena bungkus nya, tetapi isi-Nya. Perayaan Natal yang berhasil bukan dinilai semata dari acaranya tetapi penghayatan nya. Mungkin saat merayakan Natal tahun ini, kita tengah bergumul dengan masalah perekonomian, keluarga, pekerjaan, kesehatan bahkan kekuatiran masa depan. Ingatlah bahwa Natal mula-mula dimulai bukan dalam keadaan sempurna, tetapi kemiskinan dan ancaman maut. Untuk itulah Natal hadir memberi harapan ditengah ketidakpastian, terang di tengah kegelapan dan kedamaian di tengah hiruk pikuk keadaan dunia. Ketika Yesus hadir dalam hidup Anda, maka Terang itu akan bercahaya. Amin.

KETIKA YESUS HADIR DALAM HIDUP ANDA, MAKA TERANG ITU AKAN BERCAHAYA

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail