JOY TO THE WORLD

JOY TO THE WORLD

(Baca: Lukas 1:46)

joy3

       Seorang anak mengeluh kepada ayahnya, “Pa, kenapa lagu-lagu di Gereja itu membosankan ya? Sepertinya ketinggalan jaman dan kata-katanya kurang bermakna”. Ayahnya menjawab, “Kalau kamu bisa membuat lagu yang lebih baik, kenapa tidak melakukannya?” Kemudian anak itu masuk ke dalam kamar dan membuat lagu hymn pertama berjudul “When I Survey The Wondrous Cross” (KPK no.163, Bila Kuingat SalibNya) dan pada tahun 1690 dia membuat lagu Natal yang dikenal dunia hingga saat ini, “Joy To The World” (KPK no.88, Dunia Gemar dan Soraklah). Siapakah anak ini? Ya, dialah Isaac Watts.

Berikut ini teks lagunya dalam bahasa Inggris dan Indonesia:

Joy teks

       Bertolak dari Mazmur 98 dan diilhami oleh ayat Alkitab Lukas 1:46-55, Isaac Watss menggubah lagu Natal yang dikenal dunia hingga saat ini. Bukan hanya para malaikat, para gembala dan para Majus yang bersukacita tetapi seluruh isi surga bersorak sorai atas kehadiran Yesus di dunia. Mengapa? Karena Yesus Kristus adalah Mesias, Juruselamat, Penolong,  Penyelamat dan Pengharapan hidup manusia, Tuhan yang datang menyatakan berkat justru dari kesederhanaan dan kerendahan hati. 

Joy the World by Isaac Watts

       Ironisnya adalah meski banyak orang menyanyikan dan memutar lagu Joy To The World, namun hatinya menolak  Tuhan Yesus, hidupnya jauh dari pada mencerminkan kemuliaan Tuhan, sukacita dari Tuhan kepada dunia berubah menjadi hura-hura duniawi mengatas namakan kebaikan. Inilah cara dunia menjual natal tanpa Kristus.

       Hari ini kita diingatkan kembali kepada lagu Isaac Watts, kepada pujian Maria. Mereka memiliki nada yang sama, yakni hidup memuliakan Tuhan dan bersukacita karena Tuhan Juruselamat. Kalau jutaan malaikat bersorak mengagungkan Tuhan, badai dan ombak laut tunduk kepada-Nya, alam semesta mendengar Firman-Nya, bahkan setan gemetaran di hadapan Tuhan, bagaimana dengan kita ciptaan-Nya?  Kiranya sukacita dan rasa syukur yang dalam itu dinyatakan dengan hidup memperkenan hati Tuhan Yesus Kristus. Selamat memasuki masa Natal. Amin.

 

NATAL TANPA KRISTUS ADALAH SUKACITA PALSU. NATAL YANG BERPUSAT PADA KRISTUS MENGHASILKAN SUKACITA SEJATI.

keep Christ

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

ANDA BLACK MOOD?

ANDA BLACK MOOD?

(Baca: I Samuel 16:14-23)

david harp

      Mengalami bad mood itu biasa, tetapi bagaimana apabila mengalami black mood? Kegelisahan mencekam seolah tidak ada harapan, tidak ada jalan keluar untuk masalah dan diri diliputi dengan pikiran negatif berbeban berat. Keadaan yang disebut black mood (versi terjemahan Alkitab The Message) inilah yang dialami oleh raja Saul (I Samuel 16:14). Saul ketakutan, cemas dan paranoid.

       Terjemahan Alkitab LAI menyebutkan bahwa roh jahat dari Tuhan sedang mengganggu Saul (ay.15). Kata yang dipakai untuk roh jahat adalah ערַ (raah berarti jahat/tidak baik). Jadi kata ini lebih dimaksudkan sebagai kesehatan mental yang terganggu/black mood. Kejahatan tidak bersumber dari Tuhan melainkan ada kalanya Tuhan mengijinkan hal buruk terjadi kepada umat-Nya untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Tuhan.

       no moodApa yang terjadi selanjutnya pada Saul? Daud menjadi ajudan raja Saul dan dengan permainan musik kecapi, maka Saul merasakan kelegaan, damai dan perasaan yang enak. Kesembuhan memang berasal dari Tuhan, namun Tuhan menghendaki respon setiap pribadi untuk sungguh percaya (bukan saja setuju), mau bangkit memakai caraNya, dan tidak tertutup kemungkinan melibatkan pertolongan orang lain yang dipakai oleh Tuhan.

       Mungkin Anda saat ini mengalami black mood, bisa jadi Andalah (konselor/terapis) “Daud” yang hendak dipakai Tuhan memberkati orang lain. Apapun keadaan Anda, jangan anggap remeh lagu rohani penyembahan. Karena lagu yang dipanjatkan dengan sungguh untuk Tuhan dan musik rohani yang dimainkan dengan kekudusan hati akan membawa dampak yang dahsyat! Kita sanggup menggubah bad mood atau bahkan black mood menjadi good mood di dalam Tuhan Yesus Kristus Sang pengharapan hidup. Amin.

 

TUHAN SANGGUP MENGGUNAKAN MUSIK ROHANI UNTUK MENGUBAH BLACK MOOD MENJADI GOOD MOOD

 

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

BATU BESAR DULU

BATU BESAR DULU

(Baca: Matius 6:33)

profesor di kelas

 

 

       Pagi itu Profesor memberikan pelajaran penting di kelas. Dipenuhi dengan para pembelajar yang bersiap dengan alat tulis, mereka keheranan karena profesor ini membawa sebuah aquarium besar. Ia lalu meletakkan aquarium tersebut dan mengisi dengan sebuah batu besar sambil bertanya, “Apakah aquarium ini telah penuh?”  Serentak para pembelajar mengatakan, “Belum!”. Profesor itu mengatakan, “Betul sekali, belum!”. Lalu ia mengisi dengan batu-batu kecil dan sedang hingga sampai di bibir aquarium. Ujar Profesor, “Apakah sekarang sudah penuh?”. Serentak semua kelas berkata, “Ya, sudah penuh!” Lagi-lagi Profesor menjawab, “Belum! Perhatikan!

       Ia lalu mengisi aquarium tersebut dengan kerikil-kerikil kecil hingga penuh di bibir aquarium dan bertanya, “Apakah sekarang sudah penuh?” Sebagian mengatakan “Ya”, yang lain mengatakan “Tidak” dan sisanya tampak berpikir agak bingung. Profesor ini mengatakan, “Yang menjawab tidak, benar!” sambil mengambil sekantong pasir dituang dan diakhiri dengan mengisi aquarium tersebut dengan air satu gelas. Pelajaran apa yang hendak saya sampaikan hari ini? Jikalau Anda tidak menempatkan batu besar terlebih dahulu maka yang lain tidak akan bisa muat dalam aquarium ini.

       in ChristApakah batu besar dalam hidup Anda? Kesehatan? Keluarga? Teman? Diri sendiri? Yesus mengatakan bahwa batu besar dalam hidup ini adalah, “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan Kebenaran-Nya”. Hidup ini bukan diukur dari berapa banyak yang kita inginkan atau bahkan kuatirkan tetapi bagaimana kita menempatkan prioritas hidup. Orang yang meletakkan Yesus Kristus di tempat utama dan paling penting dalam hidup akan menemukan hidupnya dipakai Tuhan melebihi apa yang dia dapat lakukan; memperdalam sukacita; mengembangkan visi; mempertajam cara berpikir; menguatkan kerohanian; melipatgandakan berkat dan menjadi saluran berkat perdamaian di sekitarnya. Kiranya Tuhan menolong kita berhikmat di dalam menaruh prioritas hidup. Amin.

TANPA MELIBATKAN TUHAN, MENJALANI HIDUP INI SEPERTI TANPA WARNA

FLYERS SVEN

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

KAPAK YANG TUMPUL

KAPAK YANG TUMPUL

(2 Timotius 3:15-17)

sharpening

       Seorang reporter lokal hendak meliput kehidupan penebang kayu yang jujur, yang menebang sesuai ijin dan dalam jumlah yang optimal. Kemudian reporter ini mendekati seorang bapak dan berkata, “Pak, boleh saya wawancara?” Tanya reporter lokal ini. “Saya tidak waktu! Lain kali saja!” ujar bapak ini dengan wajah cemberut.

       Reporter yang cermat ini bukan hanya bertanya, tetapi juga mengamati bapak tersebut beserta peralatannya. Ia lihat bahwa kapak itu sudah tumpul. Reporter mudah ini mengatakan, “Bagaimana kalau diasah dulu kapaknya pak?”. Sontak bapak ini marah dan berkata, “Tahu tidak?! Tahun tahun sebelumnya satu hari saya bisa memotong 5 pohon, tetapi sekarang satu pohonpun sehari susah. Kalau saya habiskan waktu mengasah kapak tua ini, nanti tidak akan ada cukup waktu!”

       Bapak tua tersebut walaupun jujur, lugu tetapi bodoh karena ia tidak menyempatkan mengasah kapaknya. Bekerja lebih keras bukan jawabannya, tetapi sebenarnya bekerja dengan hikmat dibutuhkan untuk mendampingi sikap jujur. Sama halnya dengan kehidupan ini, apabila kita terlalu sibuk dengan diri sendiri tetapi lupa menyediakan waktu teduh berkualitas di hadapan Tuhan maka lama kelamaan hati nurani akan tumpul dan kerohanian jadi lesuh. Pelayanan lebih banyak bukan jawaban untuk membuat rohani sehat, tetapi relasi dengan Tuhan-lah yang menjadi kekuatan hidup.

         Elia sangat giat bagi Tuhan tetapi rohaninya yang lesuh baru dipulihkan dalam keheningan bersama Tuhan (Lihat I Raja-raja 19:1-12). Marta sibuk melayani Tuhan tetapi mengabaikan Firman Tuhan (Lihat Lukas 10:38-42). Paulus mengingatkan Timotius pentingnya Kitab Suci bagi hidup. Firman Tuhan sanggup mengasah hati nurani dan menyegarkan kehidupan. Kiranya Tuhan menolong kita untuk kembali menyediakan waktu dalam Firman Tuhan, dan doa. Amin.

 

BUKAN HANYA KAPAK YANG PERLU DIASAH, HIDUP MANUSIA JUGA PERLU DIASAH OLEH KEBENARAN FIRMAN TUHAN

renungan rohani f

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail