RAHASIA “CUKUP”


RAHASIA CUKUP
Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual.  Amsal 5:15
Ada pepatah yang mengatkan, “rumput tetangga kelihatan lebih hijau, tetapi jangan lupa tagihan airnya lebih mahal”.  Inilah ungkapan yang cocok untuk menjawab rasa tidak puas.  Kita hidup di dunia dengan pola pikir yang: serba tidak sabaran, selalu mau tambah lebih banyak lagi dan lebih rakus. 
Firman Tuhan mengajarkan hikmat sukses dengan satu kata kunci “cukup”.  Belajar mencukupkan diri dengan apa yang ada pada kita (Amsal 5:1-23).  Air melambangkan elemen dasar yang sangat penting untuk kehidupan.  Manusia perlu air yang bersih dan sehat bukan tercemar apalagi beracun.  Sama seperti air adalah elemen mendasar yang sangat penting bagi manusia, demikian pula halnya dengan kekudusan hidup adalah hal utama dalam rasa rasa cukup.
Merasa cukup itu sulit, apalagi bila melihat lebih banyak dari yang kita miliki.  Rasa damai dan bisa menikmati hidup terletak di dalam rasa cukup dan bersyukur pada apa yang Tuhan beri bukan apa yang kita curangi dari orang lain.  Ketika kita bersandar kepada Tuhan dan memakai cara-cara yang benar, maka cukup itu akan terjadi seturut dengan pemeliharaan Tuhan yang berkata, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5). Amin.
RAHASIA MERASA CUKUP BERAKAR DARI IMAN BAHWA TUHAN SANGGUP MENJAGA KITA
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

SUDAHKAH ANDA SARAPAN?


SUDAHKAH ANDA SARAPAN?
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. 
Matius 4:4b.
Sudahkah Anda sarapan pagi ini? British Journal of Nutrition (1997) dalam topik “How important is breakfast?” memberikan kesimpulan bahwa sarapan yang bergizi itu penting apabila dilakukan secara berkelanjutan dalam konteks konsumsi nutrisi yang seimbang (hal. 97-98). Sarapan yang baik bermanfaat menyediakan energi di permulaan hari.  Tubuh yang sehat dan segar menolong keberhasilan hidup.  Tapi sarapan jasmani saja tidak cukup. Seperti satu koin memiliki dua sisi yang berbeda, demikian hidup manusia perlu kandungan gizi jasmani dan rohani.
Yesus memiliki prinsip bahwa hidup manusia bukan hanya dari roti (makanan jasmani) tetapi juga lewat makanan Firman Tuhan (Matius 4:4b). Makanan rohani bermanfaat agar sehat dan kuat menghadapi kesulitan dan pencobaan hidup. Firman Tuhan adalah gizi rohani yang dapat menguatkan dan menangkis serangan kuman seperti kerakusan, iri hati, kebencian, dsb. Roh Kudus terus bekerja mengingatkan orang-orang percaya pada konsumsi Firman Tuhan. Firman Tuhan pula yang akan menghibur, mengajar, menegur dan membawa kita melakukan perbuatan baik (II Timotius 3: 16-17).
Sudahkah Anda saat teduh pagi ini? Sudahkah Anda membaca Alkitab, berdoa dan sediakan waktu khusus untuk merenungkan Firman Tuhan? Doa saya, Tuhan memberkati Anda hari ini. Amin.
HIDUP MANUSIA YANG SEHAT ADALAH SEPERTI DUA SISI KOIN, PERLU KANDUNGAN GIZI JASMANI DAN ROHANI YANG SEHAT.
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

INGIN KAYA?


INGIN KAYA?
Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Amsal 23:4
 
Kebanyakan orang diajarkan hidup untuk jadi kaya. Cara pikir orang-orang ini adalah: siang malam kejar kekayaan dan pikir bagaimana cara mendapatkan harta sebanyak mungkin. Membandingkan diri dengan orang yang lebih kaya hanya akan semakin menjerat manusia dengan pola pikir ini.
Apa salah jadi orang kaya? Tidak ada yang salah dengan status sebagai orang kaya! Jadi orang kaya adalah anugerah Tuhan.  Alkitab mengingatkan agar orang-orang percaya tidak terobsesi INGIN jadi kaya sehingga Tuhannya adalah Mamon (berhala).
Penulis kitab Amsal adalah orang yang sangat berhikmat yang bernama raja Salomo.  Ia bukan berangan-angan ingin jadi kaya karena sudah kaya dan berlimpah-limpah harta benda, makanan, tanah, ternak dsb (I Raja-raja 4:21-34). Ia mengerti benar arti menjadi kaya dan hendak memberi tahu kepada para pembaca apa arti menjadi kaya sesungguhnya dan bagaimana harus mengejarnya.
Harta di dunia adalah sementara.  Alih-alih fokus pada kesementaraan, Firman Tuhan mengajak kita untuk berhikmat melihat realitas kekekalan.  Bagian kita adalah rajin bekerja dan mengelolah apa yang Tuhan percayakan dengan sebaik mungkin.  Mari kita tinggalkan angan-angan ingin jadi kaya menurut konsep dan pemikiran dunia.  Orang-orang percaya adalah orang-orang yang kaya di dalam Tuhan karena memiliki Tuhan yang dahysat dan Maha Kaya. Hanya saja kerap mental miskin, rakus, tidak berterima kasih dan pelit melakukan Firman Tuhan yang membuat orang-orang tersebut miskin di dalam kekayaan Tuhan.  Kiranya Tuhan menolong kita menjauhi konsep kaya menurut dunia dan menjadi kaya di dalam Tuhan. Amin.
INGIN KAYA ITU BIASA, TETAPI INGIN KAYA DI DALAM TUHAN ITU BARU LUAR BIASA!
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

LULUS, BEKERJA ATAU MENGANGGUR?


LULUS, BEKERJA ATAU MENGANGGUR?
Sebab itu pergilah kepada segala bangsa di seluruh dunia, jadikanlah mereka pengikut-pengikut-Ku (Matius 28:19).
Saya pernah membaca iklan institusi pendidikan, “It doesn’t take the graduate long waiting before get job or open their bussiness..” (Tidak perlu waktu yang lama bagi alumni untuk langsung bekerja atau membuka usahanya).  Itulah yang dicari banyak orang, baik orang tua yang menyekolahkan anak ataupun anak-anak muda setelah lulus dari sebuah institusi pendidikan.  Pada umumnya orang ingin bekerja dan mendapatkan penghasilan sendiri dan bukannya menganggur dan bergantung dengan orang lain.
Seperti halnya dengan kehidupan karier pekerjaan adalah baik punya pekerjaan dari pada menganggur, demikian pula orang-orang percaya yang setelah ditebus Kristus adalah bijak menghasilkan buah pekerjaan baik dan bukannya menjadi pengangguran yang menonton pekerjaan Tuhan.
Amanat Tuhan Yesus Kristus bagi semua orang percaya adalah menjadi pekerja Kristus dan bukan pengangguran di dunia ini.  Yesus menitipkan pesan kepada semua orang percaya dan nantinya akan meminta pertanggung jawaban kepada kita semua (Matius 25:14-30, 28:18-20, Lukas 19:12-27).
Apapun pekerjaan Anda: pegawai, rohaniwan, pengusaha, pengajar, penjual es cendol, atau tukang sapu sekalipun dipanggil untuk berbuat sesuatu bagi pekerjaan Tuhan di manapun, kapanpun dan dalam keadaan apapun yang Tuhan percayakan Anda ada dan hadir. Selamat bekerja bagi Tuhan.
PENGANGGURAN ADALAH KATA YANG TIDAK PAS UNTUK SIAPAPUN TERMASUK ORANG-ORANG NASRANI
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail