TENGGELAM

TENGGELAM
(Baca:Yunus 2:1-10)
Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar.  Keselamatan adalah dari  TUHAN !” (Yunus 2:10)
 Pernakah Anda tenggelam di dalam air?  Saya pernah! Sewaktu berlajar berenang bersama ayah.  Semula berpikir pasti ditolong, tetapi ketika sudah sampai di dasar kolam dan tidak dapat menahan nafas akhirnya mulai merasakan takut, tidak berdaya, dan berpikir akan mati.  Perasaan menghadapi hidup dan mati membuat saya bergerak dan berusaha keras hingga ke tepian sendiri.  Saat itu perasaan jengkel, marah, ditinggalkan.  Tetapi hasil dari pengalaman berharga itu adalah sekarang bisa berenang. Sebuah berkat di tengah pembelajaran.
Tentu saja perasaan dan keadaan Yunus jauh lebih mengerikan ketika tenggelam dalam lautan ganas, apalagi ditelan ikan raksasa.  Di sana Yunus bukan saja belajar menerima tanggung jawabnya sebagai orang yang dipanggil Tuhan, tetapi ia belajar bahwa anugerah Tuhan nyata bahkan di tengah badai kehidupan sekalipun.
Doa Yunus tentang syukur atas keselamatan Tuhan adalah doa yang lahir dari hati yang sangat lega dan bersyukur luar biasa dan diakhir dengan komitmen untuk menjalankan panggilan Tuhan.  Di titik inilah Tuhan memerintahkan ikan raksasa menggembalikan Yunus kepada kehidupan nyata yakni panggilan pelayanan di Niniwe.
Ada kalanya Tuhan ijinkan kita “tenggelam” agar kita keluar dari zona nyaman dan bahkan ketidakberdayaan untuk bersandar dan berjalan bersama Dia saja.  Hari ini, apakah Anda mengambil keputusan untuk berjalan bersama Dia? Ia akan membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya.  
ADA KALANYA TUHAN IJINKAN “TENGGELAM” BUKAN  UNTUK MENYAKITI TETAPI UNTUK MEMBERKATI UMAT-NYA.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

ANDALAH YUNUS ITU!

Andalah Yunus itu!
(Baca: Yunus 1:1-17)
Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN, 
lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN 
serta mengikrarkan nazar (Yunus 1:16)
Tahukah Anda definisi kata “tidur” di kamus oxford? Dijelaskan bahwa “sleep” adalah sebuah kondisi umum yang terjadi pada tubuh dan pikiran dimana sistem saraf tidak aktif, mata tertutup, keadaan postur otot relaks dan keadaan tidak sadar.
Itulah yang terjadi pada Yunus ketika berada di bawah kapal yang bertolak dari Yafo hendak menuju ke Tarsis.  Ia tidur nyenyak! Padahal Yunus sedang dalam masa tugas pekerjaan yang besar. Sebelumnya ia sudah dipanggil Tuhan untuk bangun dan pergi pelayanan ke Niniwe, tapi Yunus lari dan tidur (Bangun dan pergi vs.lari dan tidur).
Yunus tidak dapat sembunyi dari Tuhan walaupun ia berusaha lari dan tidur.  Bencana besar di kapal tersebut menggoncangkan keberanian semua orang di kapal, kecuali Yunus.  Tampaknya Yunus memiliki pemahaman yang kuat tentang Allah, alam semesta dan manusia (ay,9), namun pemahaman sistematik teologi tidak sejalan dengan kerohaniannya yang tertidur.  Yunus baru “bangun” ketika ia dipaksa keluar dari zona nyaman dan berkata, “…karena akulah badai besar ini menyerang kamu” (ay.12).  Yunus baru “bangun” ketika ia menerima tanggung jawabnya (Menerima tanggung jawab vs.melempar tanggung jawab).
Andalah Yunus itu!  Setiap kita dipanggil menjalankan Amanat Agung (Matius 28:18-20).  Setiap kita dipanggil untuk aktif, terbuka dan sadar akan keadaan jaman ini.  Adakah orang-orang jadi takut akan Tuhan dan mengikut Yesus karena Anda? 

PADA SAAT ORANG PERCAYA MENERIMA TANGGUNG JAWAB PERAN & PANGGILAN-NYA, DISANA TUHAN SEDANG BEPEKARA AJAIB.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail