HIDUP BAK SEMUT ZOMBIE

HIDUP BAK SEMUT ZOMBIE

(Baca: Kejadian 6:5-8)

semut zombie

       Seperti apakah efek semut yang jadi zombie? Maridel A.Fredericksen dkk. mengupas hasil mengejutkan bagaimana semut dapat berubah menjadi “zombie” karena jamur parasit dalam terbitan Jurnal PNAS (Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America) dengan judul Three-dimensional visualization and a deep-learning model reveal complex fungal parasite networks in behaviorally manipulated ants, bulan Oktober 2017 (http://www.pnas.org/content/early/2017/11/06/1711673114.abstract). Hipotesis semula, jamur tersebut menguasai otak semut, namun yang terjadi justru seluruh bagian tubuh semut dikuasai jamur dan otak-nya dibiarkan berfungsi seperti biasa sebelum ajal menjemput.

       Semut “zombie” berubah bentuk secara mengerikan dengan menguasai semua otot semut.  Jamur parasit tersebut berkembang biak dan mengkonsumsi seluruh tubuh semut. Dalam dua hari semut akan mati dan bangkai semut akan menjadi “killing zone” bagi setiap semut yang lewat untuk dijangkiti kembali menjadi semut zombie.

       Sesungguhnya manusia pun banyak yang terinfeksi parasit dan lebih mirip seperti zombie dari pada manusia ciptaan Tuhan. Natur manusia yang serupa gambar Allah (mulia, memiliki budi pekerti, moral nya baik, dst) telah rusak sejak terhinggapi virus dosa. Tidak heran di sana sini ditemukan kejahatan yang terjadi setiap harinya.  Musa mencatat peristiwa Nuh adalah gambaran manusia zombie yang kecenderungan hatinya berbuat jahat.

      Hari ini dunia berada di wilayah “killing zone” yang memangsa manusia. Ada banyak orang yang tanpa sadar sedang dihinggapi jamur parasit dosa. Otaknya bisa berpikiran baik, berbuat baik, bahkan memikirkan kebaikan namun jauh melampaui itu adalah dicengkeram oleh dosa dan neraka. Manusia membutuhkan keselamatan dari Tuhan agar terlepas sebagai korban di area “killing zone” tersebut (Roma 6:23). Menanggalkan manusia zombie dimulai dengan kembali kepada Tuhan (Roma 10:9-10) dan menjalani cara hidup sesuai Firman Tuhan (Ibrani 12:1).

       Dalam hidup yang terbatas ini, manakah yang Anda pilih:Menjadi manusia zombie seperti semut yang dihinggapi parasit jamur atau menjadi manusia baru ciptaan Tuhan? Kiranya Tuhan menolong setiap kita mengevaluasi dan menjalani hidup agar tidak terjerat seperti semut zombie. Amin.

UPAH DOSA ADALAH MAUT, TETAPI KARUNIA ALLAH IALAH HIDUP YANG KEKAL

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

PELAYAN WARUNG DI USIA 93

PELAYAN WARUNG DI USIA 93 TAHUN

Roma 14:1-12 

Makan

       Koran Yomiuri Jepang baru saja mengupas kisah seorang nenek yang masih produktif di usia senja. Yae Yamagashi yang berusia 93 tahun adalah pelayan warung rumahan di Maruken Musashino, Tokyo Barat. Bermula dari tahun 1960 ketika ia dan almarhum suaminya membuka warung rumahan, Yamagashi menjual nasi hangat berisi daging (Tonkatsu) dengan menu tambahan sayuran atau telur.

       Kini bersama anaknya yang berusia 67 tahun, Yamagashi tetap menekuni bidang kuliner tersebut  di tempat yang sama dan harga merakyat (rumahan). Warung rumahan yang berisi 14 meja itu kerap kali penuh sesak saat jam makan siang. Ketika ditanya, “Apa nenek ada rencana untuk pensiun?” Dengan mengenakkan celemek (apron), Yae menjawab, “Selama pelanggan tetap datang, saya mau terus bekerja.”  

       Yae       Semangat hidup nenek Yae Yamagashi patut diacungi jempol. Ia membuat hidupnya tetap berarti dan produktif, baik bagi dirinya sendiri maupun memberkati komunitasnya. Hari ini banyak orang menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak produktif mulai dari gosip, saling menjelekkan, memfitnah, hingga berbicara hal-hal negatif tentang orang lain. Waktunya dihabiskan untuk hal-hal kontra produktif atas nama nafsu dan prasangka.

       Paulus mengingatkan umat di kota Roma pada waktu itu agar tidak takabur menjalani hidup yang sesaat ini. Hidup manusia adalah milik Tuhan dan akan dipertanggungjawabkan kelak dalam kekekalan. Apabila kita masih diberi kesempatan hidup, itu artinya ada hal-hal yang Tuhan mau kita kerjakan. Bisa jadi itu berupa doa, pelayanan, persembahan, atau hal spesifik lain yang Tuhan titipkan dalam diri kita. 

       Kalau nenek Yae bersemboyan, “Selama pelanggan tetap datang, saya mau terus bekerja” maka mari kita memiliki semboyan hidup, “Selama Tuhan masih mempercayakan hidup ini, saya mau terus bekerja bagi-Nya.” Amin.

 

SELAMA TUHAN MASIH MEMPERCAYAKAN HIDUP INI, SAYA MAU TERUS BEKERJA BAGINYA

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

JANGAN LUPA 31 OKTOBER….!

JANGAN LUPA 31 OKTOBER…!

(Baca: Yosua 1:8)

Halloween

       Apa yang ada dalam bayangan Anda tentang 31 Oktober? Ulang tahun teman? Hari pernikahan? Hari Reformasi 31 Oktober 1517 atau Halloween? Agaknya dunia lebih mempromosikan sebagai hari Halloween. Hari itu anak saya bertanya, Halloween itu apa? Semula saya berpikiran Halloween adalah hari hantu yang menakuti anak-anak dan terkenal dengan parade baju seram seperti drakula, monster, zombie sambil datang ke rumah dan berkata, “trick or treat” (ditraktir makanan/permen atau diganggu)?

       refMenengok sejarah, 31 Oktober bermula sebagai hari orang suci (hallows berarti orang-orang saleh). Ada yang menekankan sebagai peringatan orang-orang martir dan ada pula yang menggabungkan dengan hari penghargaan kepada orang-orang saleh. Sebagian lebih mengarah kepada kultus dan mitos orang meninggal tetapi ada pula yang memperingati sebagai hari Reformasi yakni mengajak semua orang Nasrani kembali kepada Alkitab.

       Selalu kembali kepada Alkitab. Itulah pesan Tuhan kepada Yosua sebagai kunci keberhasilan. Firman Tuhan bukan hanya didengar dan dibaca tetapi direnungkan dan menjadi prinsip menjalani hidup. Kalau dunia mengajarkan saling sikut, saling gigit dan saling jatuhkan demi sukses semu, Firman Tuhan menawarkan logika yang berkebalikan: melayani ganti memerintah; kejujuran ganti penipuan serta kekekalan ganti kesementaraan.

words

       Halloween jaman sekarang sudah berubah salah kaprah sebagai metode dagang dan bersenang-senang, padahal halloween berakar dari semangat mengingat bagaimana serius dan total orang-orang yang mengiring Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Adakah semangat militan itu di dalam diri kita? Jangan-jangan kita lupa realitas bahwa hidup di dunia ini adalah persiapan menuju kekekalan. Amin.

 

HALLOWEEN BAGI ORANG NASRANI ADALAH KEMBALI KEPADA SEMANGAT HIDUP BAGI TUHAN

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

ORANG MENINGGAL TIDAK PERGI BEGITU SAJA

ORANG MENINGGAL TIDAK PERGI BEGITU SAJA

(Baca: I Tesalonika 4:13-18)

Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia (I Tesalonika 4:14).

roh

 

       Kata “meninggal” adalah sebutan tabu dan dihindari banyak orang. Meninggal berarti berpisah, mati atau akhir. Apa yang terjadi kepada orang yang meninggal? Apakah orang tersebut lenyap begitu saja atau rohnya gentayangan?

       Alkitab menyebutkan bahwa orang yang meninggal tidak hilang atau lenyap. Ada kehidupan sesudah kematian. Paulus mengingatkan jemaat di Tesalonika tentang penghiburan bagi orang-orang berduka (I Tesalonika 13, 18). Pertama, ada pengharapan hidup bahwa orang-orang percaya yang meninggal rohnya tidak gentayangan tetapi berada dalam keadaan istirahat dan akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia (Ayat 13-15).

       bookKedua adalah realitas bahwa pada hari kiamat, yakni segala sesuatu di dunia berakhir maka akan terjadi reuni akbar menyongsong Yesus di sorga. Orang yang meninggal sebelum kita dan sesudah kita di masa yang akan datang sama-sama memiliki roh yang bersifat kekal dan tidak akan dilupakan oleh Tuhan (ayat 14-18).

       Setiap kali ketika saya memimpin ibadah pemakaman, ada pesan penting Firman Tuhan bagi semua orang. Tuhan ingat setiap orang yang telah meninggal dan akan memanggil satu persatu terlebih dahulu sebelum kita. Seperti giliran undian yang naik nomor, demikian tidak ada seorangpun yang tahu siapa yang dipanggil Tuhan berikutnya. Itulah sebabnya kita diingatkan untuk tidak hidup di dalam kejahatan melainkan memegang teguh iman, kasih dan pengharapan keselamatan (I Tesalonika 5:9-10). Kiranya Tuhan menolong kita mengawal perjalanan hidup ini berharga, penuh makna dan selamat.

 

HIDUP INI ADA BATASNYA, PERGUNAKAN SEBAIK MUNGKIN BERSAMA DENGAN TUHAN

judgement day

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail