IBADAH ON LINE KOQ BANYAK HALANGANNYA?

IBADAH ON LINE, KOQ BANYAK HALANGANNYA? (TIPS PRAKTIS )

(Baca: Mazmur 100:1-5)

 

       Tidak terasa sekian minggu berlalu ibadah on line sejak virus covid 19 semakin mencengkeram dunia. Apakah semua jalannya ibadah berjalan lancar? Ternyata tidak.   Jawabannya bervariasi mulai dari yang belum siap saat ibadah mulai, belum selesai memasak untuk keluarga, masih malas-malas an di tempat tidur hingga ada saja urusan tambahan untuk pekerjaan dari rumah. Kalau belum terbiasa ibadah on line memang tidak mudah.

       Menjalankan ibadah on line dibutuhkan persiapan dan komitmen yang serius. Apabila kita menyamakan ibadah on line dengan hiburan nonton film atau berita maka ibadah on line bukan hanya setengah berkatnya tetapi juga bisa jadi tidak menarik bahkan enggan diikuti. Akibatnya? Kerohanian jadi merosot dan hidup jadi berantakan karena kita lebih mendengar apa kata diri dan apa kata dunia dari pada apa kata Firman Tuhan.

       Berkaca dari pujian Pemazmur, setidaknya ada prinsip penting ketika beribadah kepada Tuhan terlepas dari di gedung Gereja atau pun ibadah di rumah. Berikut tips praktis hasil permenungan Mazmur 100:

       Pertama, Cari Waktu Ibadah & Siapkan Hati. Di beberapa gereja, ibadah dilaksanakan beberapa kali dari pagi hingga malam. Tentukan sebisa mungkin waktu yang paling cocok dengan keadaan Anda. Apabila Anda memilih ibadah on line minggu pagi, maka jangan tidur kemalaman di hari sabtunya. Bangunlah pagi hari di waktu yang cukup sebelum jam ibadah, kemudian mandi dan berpakaian layaknya ke gereja seperti biasanya. Hindari ke toilet di tengah ibadah karena itu akan mengganggu keutuhan ibadah dan Firman Tuhan yang kita dapatkan.

       Apabila Anda bersama keluarga, siapkan peralatan elektronik yang ada entah Televisi/Layar LCD/Tablet/hand phone/gawai Anda. Pastikan sudah ter charge sebelumnya dengan baik apabila dibutuhkan. Jangan sampai pertengahan ibadah harus terganggu karena low batt atau baterai habis. 5-10 menit sebelum ibadah on line mulai, putar lagu rohani untuk mengantar setiap anggota keluarga siap beribadah. Ambil posisi untuk duduk tenang siapkan hati dan bersaat teduh. Sadarilah, Anda berhadapan dengan Tuhan untuk menyembah Dia. Ingat, kata “Ibadah” dalam bahasa asli “aboda” artinya bersujud. Itu artinya menaruh respek dan menghargai Tuhan dalam ibadah tersebut.

       Mulai ibadah dengan antusias. Seperti halnya dalam relasi kita ingin baik dan disambut baik oleh orang lain, apalagi menghampiri undangan Tuhan dalam ibadah tentu perlu dijauhkan sikap asal-asal an apalagi sikap bersungut-sungut sebelum mulai ibadah. Ini tidak mudah, namun keputusan hati yang beribadah dari diri kita sendiri.

       Kedua, Ikuti Ibadah dengan Baik. Maksudnya, ikuti petunjuk yang diberikan gereja Anda seperti kalau menyanyi ya ikutlah menyanyi bukan menonton. Anda tidak sedang menonton hiburan di Youtube. Apabila ada waktunya berdiri, berdirilah dan ikuti dengan khidmat. Jangan karena tidak ada yang melihat maka kita ogah-ogahan berdiri apalagi bermalas malasan berbaring di tempat tidur, kecuali Anda sakit.

       Apabila memungkinkan down load ibadah gereja Anda terlebih dahulu karena bisa jadi di tengah jalan ibadah sinyal tidak bagus atau listrik padam dan semua terhenti. Carilah sebisa mungkin tempat yang tenang sehingga Anda bisa berkonsentrasi mengikuti dengan baik. Untuk yang memiliki bayi atau anak masih kecil tentu harus ada penyesuaian waktu dan cara masing-masing sesuai keadaan yang ada. Berkreativitas lah karena di mana ada niat maka di situ pasti ada jalan.

       Mengikuti ibadah dengan baik dari awal sampai akhir memang tidak mudah. Ibadah konvesional saja terkadang banyak yang tertidur atau on line membuka berita di dunia maya, apalagi ibadah on line di rumah dan apalagi bila ibadah on line sendirian; bisa jadi tantangan dan godaan untuk sambil melakukan hal lain sangat besar. Sarannya, sediakan Alkitab dan catatan untuk menuliskan ide atau pokok pikiran penting Firman Tuhan. Di sini dibutuhkan disiplin agar hasilnya maksimal dalam beribadah.

       Ketiga, Jangan hanya Ibadah On Line tetapi On Line lah dengan Tuhan. Ibadah pada dasarnya adalah Tuhan yang mengundang kita untuk masuk dalam kasih karunia-Nya. Responi dengan positif dan aktif bukan pasif. Menonton film atau berita di YouTube kerap membuat banyak orang pasif menerima, namun berbeda dengan ibadah. Dalam ibadah dibutuhkan respon dalam doa dan sikap aktif dengan melakukan Firman Tuhan. Gunakan waktu untuk bersyukur, memuji Tuhan, berdoa dan melakukan Firman Tuhan meski jaga jarak dan di rumah aja  bukan berarti tidak bisa berbuat apa-apa. Pasti ada jalan untuk melakukan Firman Tuhan dan biasanya dimulai dari rumah. Kiranya Tuhan menolong kita. Apabila ada saran atau komentar dapat menuliskannya di kolom di bawah ini.  Tuhan memberkati.

BERIBADAHLAH KEPADA TUHAN

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

500 JUTA AIRBNB PALSU

 

Rp.500 JUTA Airbnb PALSU

(Baca: Amsal 1:32-33)

Belajar berhikmat

 

       Niatnya mau berlibur, tetapi sebelum hari libur tiba sudah terkena musibah. Inilah yang dialami seorang ibu bernama Cho (asal Korea Selatan). Setelah 14 tahun menjadi ibu rumah tangga dan bersusah payah membesarkan anak-anak. Pada usia ke 41, suaminya memberi hadiah spesial yakni liburan ke Paris selama 7 bulan sambil belajar memasak di Lee Cordon Bleu. Niat hati mau untung tapi malah buntung. Ia berpikiran dengan berhemat sewa akomodasi Airbnb, tetapi tanpa sadar tertipu oleh Airbnb palsu lebih Rp.500 juta (http://www.tnp.sg/news/singapore/singapore-housewife-loses-51k-fake-airbnb-site).

       Apa yang dialami oleh Cho adalah contoh nyata korban penipuan di dunia maya. Tidak seorang pun yang kebal dari kelemahan, namun setidaknya kita perlu ingat pepatah, “Too good to be true” (Penawaran yang terlalu menggiurkan, biasanya adalah tipuan). Kata-kata bijak dilontarkan oleh hikmat yang berseru-seru kepada anak manusia agar tidak menjadi korban kerugian oleh kebodohan dan kebebalan. Uniknya hikmat itu tidak muncul dari seberapa berumur seseorang, atau seberapa tinggi pendidikannya melainkan dimulai dari hati yang takut akan Tuhan. Dari hati yang takut akan Tuhan inilah orang percaya belajar tidak tergiur dan terjebak dalam rancangan penipuan karena ia tetap berjalan lurus di dalam kebenaran.

       Pihak kepolisian tempat di mana Cho melapor, memberikan sejumlah tips bagi setiap orang agar terhindar dari penipuan online. Diantaranya: abaikan panggilan telepon tidak dikenal. Penipu dapat menggunakan teknologi untuk mengelabuhi calon korban seolah dihubungi dari tempat di mana kita mengadakan transaksi. Abaikan transfer uang yang diminta lewat telepon, khususnya transfer pada bank account pihak ketiga. Jangan berikan identitas diri seperti informasi Paspor, nomor identitas diri, maupun kartu kredit via telepon karena hal ini dapat dipakai oleh orang tak bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan kriminal. Kiranya Tuhan menolong kita belajar berhikmat. Kiranya Tuhan menjauhkan kita dari jebakan penipuan. Amin.

“TOO GOOD TO BE TRUE”, PENAWARAN YANG TERLALAU MENGGIURKAN BIASANYA ADALAH PENIPUAN

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

MATI KARENA GADGET ON LINE

MATI KARENA GADGET ON LINE

(Baca: Ibrani 2:18)

gadget

       Beberapa waktu lalu saya menyimak dua peristiwa anak yang kecanduan gadget on line. Yang pertama di Indonesia, seorang cucu membawa sebilah pisau mengancam kakeknya lantaran tidak diberikan uang pulsa. Peristiwa ke dua terjadi di Rusia, seorang anak kecanduan game on line dan menampakkan reaksi kemarahan dan tangisan ketika disuruh berhenti oleh orang tuanya. Dalam kemarahannya, anak ini mengancam untuk membunuh ibunya. Selamat datang di sisi lain dunia internet!

       Kecanduan internet atau disebut IAD (Internet Addicted Disorder) mulai marak dibahas karena banyaknya efek negatif yang terjadi belakangan ini. Meskipun penelitian tentang Internet Addiction masih tidak banyak (John M. Gohol, PsyD, Internet Addiction Guide March 4, 2016), namun tidak dapat dipungkiri banyak peneliti mulai melihat hal tersebut. Sebut saja jurnal Addiction Research & Theory yang mengupas efek patologis dalam dunia maya (Can’t stop scrolling!: pathological use of social networiking sites in emerging adulthood, Hailey G.Homgre & Sarah M.Coyne, Marc 07, 2017) atau kecanduan game on line berkaitan dengan gejala kejiwaan (Do gaming motives mediate between psychiatric symptoms and problematic gaming? An Ermpirical Survey Study, Matteo Ballabio, Mark D.Griffiths, etc. March 27, 2017).

       Miris memang melihat banyak efek negatif dari kecanduan gadget seperti diri tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, isolasi, depresi, hingga keinginan membunuh atau bunuh diri. Di jaman Alkitab belum ada internet, namun kebutuhan dasar dan perilaku negatif bukanlah barang baru bagi manusia yang bergumul dengan dosa dan pencobaan. Penulis Ibrani memaparkan bahwa Yesus adalah Imam Besar yang turut merasakan hakikat pencobaan manusia, hanya bedanya Tuhan Yesus Kristus tidak berdosa. Tuhan sanggup menolong Anda dan saya, termasuk orang-orang yang sedang kecanduan gadget on line.

       Apabila disamping Anda sepanjang hari dikelilingi oleh Facebook, Instagram, Line, Whatsapp, dst yang membuat hubungan suami istri dan anak jadi jauh, waktu terbuang banyak untuk hal-hal tidak bermanfaat, atau bahkan jadi jarang berdoa dan membaca Kitab Suci; maka sudah saatnya untuk bertobat dan mengatur ulang prioritas hidup. Apabila Anda masih mengalami kesulitan untuk berhenti, carilah rohaniwan atau psikiater profesional untuk menolong Anda dari kecanduan ini. Ingatlah! Masih ada jalan keluar dan Tuhan yang sudah menang atas pencobaan sanggup menolong Anda dan saya. Amin.

GADGET DAPAT MEMBUAT HIDUP KITA LEBIH BAIK ATAU MENGHANCURKAN SISI KEMANUSIAAN KITA

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail