PERTANDINGAN DENGAN ANAK

PERTANDINGAN DENGAN ANAK

(Yesaya 41:10)

perjalanan b

       Cukup sering saya mengadakan pertandingan ganti baju dengan anak yang paling kecil. Apabila pulang dari sekolah atau sepulang dari kegiatan di luar, kami punya kebiasaan berganti baju santai di rumah. Pertandingan ini bertujuan agar anak bukan saja pakai baju sendiri tetapi mahir dalam keterampilan motorik, baik itu membedakan baju terbalik atau pun memasukkan  pakaian ke anggota tubuh dengan waktu yang singkat. Ketika menang, ia begitu gembira. Padahal ia tidak tahu bahwa bapaknya sengaja memberi kemenangan.

       Siapa sih yang tidak suka menang? Ketika kita menghadapi masalah berat dan kita berusaha kerja keras untuk menyelesaikannya. Kemudian hasil akhir adalah berhasil! Menang! Bukankah itu yang kita harapkan, doakan dan usahakan? Itulah janji Tuhan kepada umat-Nya seperti yang dituliskan oleh Yesaya.  Tuhan memberi semangat dan peneguhan bahwa orang yang melibatkan Tuhan sepenuhnya tidak ditinggalkan tetapi akan mendapat pertolongan dan kemenangan.

       Banyak orang berpikir karena kepandaian, kerja keras dan kelebihannya yang membuat berhasil tetapi kerap kali lupa bahwa Tuhan yang memberi kemenangan. Jangan lupa anugerah Tuhan. Jangan anggap remeh kebaikan-Nya. Tuhan sengaja memberi kebaikan dengan keadaan kita saat itu agar kita menyaksikan kasih setia Tuhan.

       Apabila kita masih bisa makan hari ini, bisa bernafas dan bahkan bisa membaca tulisan ini, itu artinya Tuhan belum selesai beperkara dalam hidup kita. Anda merasa seorang diri? Apakah Anda mulai ragu untuk tetap berjalan di jalan yang benar? Atau Anda lelah dan hampir menyerah karena sekeliling yang berlawanan dengan kebenaran? Jangan menyerah dan berputus asa. Tuhan adalah Allah yang meneguhkan dan menolong, yang menyertai dan memberi kemenangan. Ia akan menunjukkan jalan kehidupan bagi orang yang bertobat. Di dalam ketenangan dan kepercayaan terletak kekuatan dari Tuhan. Amin.

TUHAN SENGAJA MEMBERI KEBERHASILAN KEPADA KITA BUKAN KARENA KEHEBATAN DAN KERJA KERAS KITA TETAPI AGAR KITA INGAT SIAPA TUHAN PENCIPTA

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

MEDALI EMAS

MEDALI EMAS

(Baca: I Korintus 9:24-27)

gold-medal-rio-2016-Image

 

       Air mata saya mengalir penuh haru dan rasa syukur ketika menonton Indonesia mendapat medali emas dalam olah raga bulu tangkis di Rio De Janeiro, Brazil pada 17 Agustus 2016. Dialah Tantowi Ahmad dan liliyana Natsir yang mempersembahkan nama harum bagi Indonesia di hari kemerdekaan dalam pertandingan ganda campuran badminton kelas dunia.

       Di berbagai tempat banyak orang Indonesia nonton bareng alias menyaksikan bersama pertandingan bergensi internasional ini. Pada saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan, maka rasa kebangsaan dan persatuan menyatu tanpa memandang suku, agama, rasa dan perbedaan lain kecuali bangga dengan satu Indonesia. Bahkan tidak sedikit saya melihat sejumlah orang yang menyanyikan lagu kebangsaan ini dengan mencucurkan air mata. Momentumnya sangat pas! Hari Kemerdekaan 17 Agustus!

        Dalam gelanggang pertandingan olimpiade internasional, hanya orang-orang utusan terbaik negaranya yang akan bertanding, dan dari orang-orang yang terbaik hanya akan diambil yang terbaik dari yang terbaik untuk medali emas. Inilah prestasi, kebanggaan dan tujuan akhir dari pertandingan yang diselenggarakan tersebut.

       Ketika melihat Ahmad dan Lilyani memenangkan medali emas bagi Indonesia, saya langsung teringat ucapan Paulus mengenai pertandingan hidup orang percaya. Paulus menggambarkan hidup ini seperti pertandingan. Gelanggangnya adalah dunia, pesertanya adalah semua orang, pelatihnya adalah kesulitan dan tantangan hidup, dan tujuannya adalah menang alias berhasil mencapai tujuan diciptakan Tuhan di dunia ini.

       Setiap olah ragawan yang bertanding tentunya mempersiapkan diri sebaik mungkin agar menang. Tidak jarang latihan itu menyakitkan dan luar biasa melelahkan. Kerap latihan tiada henti dan seolah tidak mengenal batas. Demikian pula hidup manusia adalah persiapan dan sekaligus pertandingan untuk kekekalan. Disebut berhasil apabila kita mengikut Tuhan dengan setia sampai akhir hayat. Disebut berhasil apabila kita menghasilkan buah dalam pelayanan bagi kemuliaan-Nya.

       Saya terharu, bangga dan gembira karena prestasi yang dicapai anak bangsa Indonesia memenangkan medali emas dalam pertandingan bulu tangkis di Rio 17 Agustus 2016. Suatu saat kita yang mengikut dan melayani Tuhan pun akan terharu, bangga dan gembira melampaui semua yang dapat dikatakan ketika Hari Tuhan datang memberikan mahkota kehidupan bagi hamba-Nya yang setia dan taat. Amin.

HIDUP BAK PERTANDINGAN OLAH RAGA, PELATIHNYA ADALAH KESULITAN DAN TANTANGAN, TUJUANNYA ADALAH BERHASIL MENGGENAPI TUJUAN KITA DICIPTAKAN DI DUNIA INI

Hidup bak

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail