MICKEY MOUSE CLUB HOUSE

MICKEY MOUSE CLUB HOUSE

(Baca: Yesaya 65:17-25)

mickey mouse club house

 

 

       Pagi itu anak-anak saya sedang menonton acara televisi yang berjudul “Mickey Mouse Club House” gebutan Disney Channel. Sebenarnya acara televisi yang mengajarkan identifikasi dan cara memecahkan masalah ini bukan barang baru buat kami. Apalagi tokoh karakter seperti Mickey, Donald, Goofy, Daisy, dan kawan-kawan sudah dikenal bahkan sejak saya masih kecil. Di balik acara yang dibuat menarik terdapat falsafah pengajaran karakter, budi pekerti dan kerjasama tim.

       Ya, namanya orang tua sedang menemani anak-anak nonton tiba-tiba saya melihat apa yang tidak dilihat anak-anak. Dalam benak terbersit, “lho… itu kan anjing, bebek dan tikus! Dalam realitas anjing akan kejar dan gigit tikus; kemudian bebek akan lari terbirit-birit. Bagaimana mungkin tikus memimpin semua kawanan binatang?! Mereka tidak mungkin akur, dapat bekerja sama apalagi sampai saling mengasihi.” Di sanalah langsung teringat sebuah harapan dan visi yang dimiliki oleh Yesaya dari Tuhan bahwa serigala dan anak domba bisa makan rumput bersama; singa dan ular menjadi jinak dan tidak ada kejahatan atau perbuatan busuk di langit dan bumi baru (Yesaya 65:25).

     lionlamb  Inilah gambaran hari Tuhan (לַיהוָ֧ה י֞וֹם) sebuah pengharapan bahwa dunia yang membusuk dengan dosa kejahatan, kekejaman, kesadisan, dan kehancuran akan berhadapan dengan pengadilan Allah. Tuhan akan mengubah dan membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya. Yesaya menggambarkan sebagai keadaan yang hidup dalam damai sejahtera, tidak ada sakit hati dan penderitaan, ada hasil yang sangat baik dibalik kerja keras. Singkatnya: ada pengharapan hidup dalam berkat Tuhan.

       Lebih dari 92 Film “Mickey Mouse Club House” telah dibuat dan ratusan bahkan ribuan gambar, cerita, komik, dan klip tentang setetes rasa perdamaian seperti yang disebut oleh Yesaya sebenarnya adalah kerinduan kita semua. Mari pastikan hidup di dalam hadirat Tuhan yang kudus sehingga ketika datang hari Tuhan  (לַיהוָ֧ה י֞וֹם), maka itu adalah berkat Tuhan dan bukan kutuk, hari yang indah bukan neraka mengerikan.

BERKAT TUHAN DALAM DAMAI DIMULAI DI SINI DAN DARI HATI YANG PERCAYA

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

KESEMPATAN KEDUA

KESEMPATAN KEDUA

Baca: Lukas 23:33-43

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu (Filipi 4:8).

Dental medicine

 

       Hari itu anak saya ke dokter gigi. Kalau biasa di rumah kumur air setelah sikat gigi dengan leluasa, tetapi tidak halnya di tempat praktik dokter gigi. Tempat pembuangan kumur air sangat kecil sehingga ketika membuang air kumur terciprat keluar sebagian. Istri saya mengingatkan supaya lebih perlahan dan jangan sampai air tumpah ke lantai.

       Namanya anak ingin kumur dengan baik agar semua sisa kotoran di mulut terbuang bersih. Kali kedua tanpa sengaja pula ia membuang air kumuran dan tumpah sebagian ke lantai. Dengan ekspresi terkejut dan rasa bersalah ia berujar kepada dokter, “Maaf”. Kontan dokter dan perawat tertawa sambil berkata, “tidak apa-apa”.

       Berbuat salah itu manusiawi dan mendapat kesempatan kedua untuk memperbaiki adalah anugerah. Ada kalanya kesempatan kedua pun sulit dilakukan orang tertentu terhadap masalah tertentu, namun yang menggaris bawahi adalah motivasi. Hati itulah yang dilihat Tuhan terlepas dari jatuh bangunnya seseorang di dalam dosa.

       Inilah yang tampak pada saat Yesus disalibkan di Golgota terhadap orang yang mengatakan, “Engkau Mesias… selamatkan kami” (Lukas 23:35,39,42). Dua kelompok orang yang berkata sama tetapi memiliki motivasi yang berbeda. Kelompok pertama terdiri dari tokoh Agama, prajurit dan penjahat yang motivasinya tidak percaya dan mengejek Yesus. Kelompok kedua adalah penjahat yang bertobat dan percaya Yesus sebagai Tuhan.

       crossTuhan Yesus memberikan kesempatan kedua dari kebinasaan kepada pengampunan dan hidup kekal. Kesempatan kedua bukan dilihat dari seberapa hebat orang itu tetapi seberapa sungguh motivasi hatinya. Hari ini Tuhan menilai bukan dari jabatan keagamaan, bukan berapa banyak absensi ibadah, atau kedudukannya di mata masyarakat, tetapi seberapa sungguh hatinya untuk melakukan yang benar, baik, sedap didengar dan patut dipuji (Filipi 4:8).

       Hari ini setiap kita memiliki kesempatan kedua bukan karena dilihat orang tetapi karena dilihat Tuhan. Tuhan tidak mengungkit-ungkit kesalahan masa lalu, tetapi memberi kesempatan ke dua untuk percaya, berharap dan hidup di dalam Dia. Selamat memasuki masa Paskah. Amin.

 

SAAT INI ADALAH KESEMPATAN KEDUA UNTUK MELAKUKAN YANG TERBAIK DI DALAM TUHAN. JANGAN TENGGELAM DALAM KESALAHAN DI MASA LALU.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail