SEKEDAR HIDUP ATAU HIDUP SEKEDARNYA?

SEKEDAR HIDUP ATAU HIDUP SEKEDARNYA?

(Baca: II Tesalonika 2:13)

sumber FT

       Apa beda antara sekedar hidup dengan hidup sekedarnya? Sekilas kedua frasa tersebut kelihatan sama tetapi memiliki cara pandang yang jauh berbeda satu dengan yang lain. Sekedar hidup memiliki makna hidup asal-asalan atau dengan target minimal. Hidup sekedarnya lebih kepada menjalani hidup secara sederhana dengan apa yang ada padanya. Firman Tuhan mengajarkan kita tidak hidup asal-asalan tetapi juga tidak hidup foya-foya. Ukuran hidup bukan didasarkan pada apa yang melekat di luar tetapi dari dalam hati terpancar kehidupan yang mengasihi Tuhan.

       Hidup dalam pengajaran Firman Tuhan yang sungguh-sungguh seperti inilah yang terpancar dari kehidupan jemaat di kota Tesalonika pada waktu itu. Sukacita besar Paulus bukan terletak pada berapa kaya harta duniawi jemaat tetapi ketulusan hati mereka yang hidup dengan pengharapan kekal. Paulus menyebut sukacitanya karena mereka mempercayai Firman Tuhan sebagai Firman Tuhan bukan sekedar kata-kata indah manusia. Ketika mereka menerima Firman Tuhan yang diberitakan dan taat kepada-Nya, disitulah jemaat Tuhan bertumbuh.

       Jaman ini kita dilingkupi oleh raksasa informasi dari pagi hari hingga malam hari sebelum tutup mata. Di sana ada media facebook, instagram, line, Whatsapp, dst yang mengaliri pikiran kita lewat telepon seluler (smart phone), tablet maupun ipad. Ada jutaan kata-kata gosip, berita, nasihat yang dijejalkan lewat mata dan telinga kita. Pada saat seperti ini, adakah Firman Tuhan masih tetap menjadi Firman Tuhan dalam hati kita atau sekedar kata-kata yang sejajar dengan perkataan manusia? Jika kita sebagai orang percaya menyamakan Firman Tuhan sebagai kata-kata manusia belaka, maka cepat atau lambat kerohanian menjadi kering, layu dan keropos sekedar hidup. Mari kita menjalani hidup dengan percaya dan fokus penuh pada Firman Tuhan sehingga walau dalam keterbatasan kekuatan yang berlimpah-limpah itu datangnya dari Dia Sumber Hidup. Amin.

JANGAN SEKEDAR HIDUP, MILIKILAH HIDUP YANG BERSUMBER DARI FIRMAN TUHAN

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

SPINNER ANAKKU

SPINNER ANAKKU

(I Korintus 10:31)

spinner

       Beberapa waktu lalu anak-anak saya membeli mainan spinner. Mereka begitu gembira dan berterima kasih kepada orang tua. Katanya, “bersyukur”.  Suatu kali salah satu anak kami melihat anak lain memiliki lebih dari satu spinner dan ia ingin punya spinner lagi.

       Dalam percakapan ayah dan anak, hari itu saya menjelaskan arti bersyukur dan mensyukuri apa yang ada pada kita bukan apa yang tidak ada pada kita. Inilah yang membedakan gaya hidup rohani dan duniawi. Gaya hidup duniawi contohnya melihat tetangga memiliki kulkas baru dan ia ingin punya juga padahal kulkas lamanya masih berfungsi baik. Gaya hidup rohani sebaliknya, Firman Tuhan mengajarkan hidup yang bebas tetapi bertanggung jawab untuk sesuatu yang berguna dan membangun.

       Hari ini meskipun banyak orang rajin ke tempat ibadah, tahu dan bahkan hafal ayat Kitab Suci tidak berarti dirinya bebas dari virus hidup duniawi. Paulus mengingatkan jemaat di Korintus agar memiliki moto hidup melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan Tuhan. Apabila  frasa “untuk kemuliaan Tuhan” dirasa terlalu rohani dan jauh dari kegemaran hidup kita, maka itu pertanda bahwa virus duniawi menjangkiti kerohanian kita yang rapuh.

       Ingatlah, apa yang kita tabur akan kita tuai. Mari menabur dengan gaya hidup rohani yang memperkenan hati Tuhan. Bisa jadi wadah taburan itu adalah pekerjaan di kantor, mendampingi anak di rumah, kencan dengan pasangan hidup kita, atau mungkin pergi pelayanan misi menjangkau pelosok. Mungkin Anda berkata, “Tetapi… saya banyak dosanya dan banyak melakukan kesalahan. Apakah Tuhan masih memberikan kesempatan?” Selagi Anda dapat membaca tulisan ini, itu artinya Tuhan masih memberikan kesempatan kepada kita untuk berubah, bertobat dan memulai lagi melakukan yang baik, benar, yang manis, yang berguna dan membangun. Selagi ada kesempatan mari membiasakan gaya hidup rohani. Kiranya Tuhan menolong kita. Amin.

HIDUP BAGAIKAN SPINNER, SUATU SAAT AKAN BERHENTI BERPUTAR. BERBAHAGIALAH ORANG YANG MENGGUNAKAN HIDUPNYA DENGAN BAIK.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail