CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA PART II

CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA
(Baca: Kejadian 24:1-67)
Ribka juga melayangkan pandangnya dan ketika dilihatnya Ishak, turunlah ia dari untanya. Kejadian 24:64
PART II
 
 
 
Hari ini banyak anak muda yang mencari jodoh berdasarkan paras wajahnya saja, “yang penting dia cantik atau ganteng atau baik.”  Sebagian orang memilih berdasarkan perasaan saja, yang lain berdasarkan pertimbangan logika saja, sementara ada banyak pula yang hanya berdasarkan rasa cocok saja tanpa memperhitungkan hal utama: seiman atau tidak seiman.
Apakah Ribka dan Ishak adalah pasangan yang sempurna?  Jawabannya adalah Tidak.  Apakah dia adalah pasangan yang dikehendaki Tuhan dan jodoh dari Tuhan? Jawabannya adalah Ya.  Kenapa?  Bila kaji lebih dalam tentang kehidupan Ribka misalnya, akan ditemukan banyak hal yang kurang baik dari keluarga besarnya. 
Sejak ayahnya meninggal, peran ayah dalam hidup Ribka adalah Laban.  Laban adalah orang yang suka uang alias mata duitan.  Laban akan menghargai dan menyambut orang maupun teman kalau punya sesuatu harta benda.  Motto hidupnya adalah: apa untung dan rugi?  Saudara-saudara Ribka dan ibunya tentu saja sedikit banyak terpengaruh hal ini. 
Laban, ibunya dan saudara-saudaranya sepakat melepaskan Ribka dibawa kepada Ishak kemarinnya (ayat 54-55), esok paginya mereka menahan Ribka dari manager Abraham.  Sikap ini adalah sikap yang tidak konsisten dan terlalu buru-buru mengambil keputusan karena melihat harta dan pemberian-pemberian hadiah.  Sederhanya, mereka dari keluarga yang tidak berintegritas, impulsif, dan gila harta.
Apakah Ribka adalah keluarga yang ideal? Tentu saja tidak.  Namun, Abraham jauh hari sebelumnya sudah mendoakan campur tangan dan hikmat Tuhan.  Tangan kanan Abraham pun juga tidak kalah serius mencari dan memohon hikmat Tuhan.  Manager Abraham bukan saja berdoa tetapi juga pakai segala kekuatan dan kemampuannya dalam observasi (ayat 21).  Ribka adalah jodoh yang dari Tuhan. 
Ishak apakah dari keluarga yang ideal?  Tidak juga!  Alkitab berani berterus terang bahwa Abraham bukan suami yang sempurna.  Abraham menyangkali Sara istrinya karena takut mati (Kejadian 12:10-20).  Bukan hanya satu kali, tetapi dua kali Abraham menyangkal istrinya karena takut mati (Kejadian 20:1-18).  Suami macam apakah Abraham? Suami yang bisa dibanggakan?  Belum lagi dengan istri 3 (Sara, Hagar, Ketura).  Astagaa, bukannya ini poligami?? 
Apakah berarti kedua keluarga Ishak dan Ribka tidak ada kelebihan? Justru banyak.  Mereka adalah orang-orang yang mengasihi keluarga, ada yang takut akan Tuhan, suka menolong dan banyak hal lain yang tercatat di Alkitab.  Mereka adalah keluarga biasa seperti Anda dan saya, hanya saja Alkitab mencatat dengan jelas bahwa mereka memilih jodoh di dalam dan untuk Tuhan.  Kelebihan dan kekurangan dalam keluarga besar adalah satu paket yang harus mereka jalani dan hidupi.
Kendati Ishak dan Ribka bukan dari keluarga sempurna, tetapi mereka adalah jodoh yang dari Tuhan.  Banyak orang berpikir, bahwa jodoh yang dari Tuhan adalah segala sesuatu sempurna padahal tidaklah demikian.  Jodoh yang dari Tuhan adalah orang yang seiman dan sevisi: hidup bagi Tuhan.  Jodoh yang dari Tuhan apabila syarat utama ini sudah digenapi dan selanjutnya dengan sekuat tenaga orang tua atau pemuda/pemudi itu memikirkan, mencari, melihat dan mempertimbangkan dengan sekuat tenaga.
Apakah Anda orang tua yang kuatir dengan jodoh anak-anak Anda?  Apakah Anda adalah pemuda atau pemudi yang merindukan pasangan hidup, belahan jiwa yang tepat?  Ingatlah prinsip penting: di dalam Tuhan!  Pakailah semua hikmat, pertimbangan, pemikiran dan usaha yang benar dan baik di dalam Tuhan.  Terus doakan dan jangan lepas prinsip Alkitab.  Doa saya, Tuhan menolong Anda.  Amin.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA PART I


CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA
(Baca: Kejadian 24:1-67)
Ribka juga melayangkan pandangnya dan ketika dilihatnya Ishak, turunlah ia dari untanya. Kejadian 24:64
 PART I
 
 
 
 
 
 
 
Apakah Anda setujua “jatuh cinta pada pandangan pertama?  Ada orang yang setuju dan mengatkan, “kenapa tidak?!  Cinta datangnya dari mata turun ke hati”.  Ada pula yang mengatakan, “tidak!  Cinta itu adalah proses.”   Manakah yang benar?  Tentu saja setiap orang dapat memiliki pandangan dan perasaanyang berbeda.  Subjektivitas setiap orang tidak dapat menjadi tolok ukur mengenai rasa dan definisi “cinta”.
Bila kita melihat kisah cinta Ribka dan Ishak, khususnya di ayat 64 “… dilihatnya Ishak..” boleh dikatakan Ribkah mengalami love at first sight.  Kata “lihat” yang dipakai di dalam bahasa Ibrani ra’ahmengandung pengertian: melihat jauh (vision); berpikir, mempertimbangkan dan menikmati.  Ribka bukan sekedar melihat tetapi ada sesuatu dalam perasaanya, pikiran dan angan-angan atau idealismenya yang terwujud di dalam penglihatan itu.  Bisa jadi Ribkah kagum melihat Ishak yang waktu senja masih giat bekerja dengan berkeliling ladang.  Ada kemungkinan perawakan Ishak sehat dan bagus  di mata Ribka.  Apapun kenyataan fisik objektif antara penglihatan Ribka dengan Ishak, Alkitab mencatat suatu perasaan sukacita yang menimbulkan rasa ingin tahu.
Ketika Ribka mengetahui bahwa yang dilihatnya adalah calon pasangan hidupnya, ia segera menutupi wajahnya dengan syal.  Konon menutup wajah dengan cadar atau kerudung atau jilbab atau parokhet (ibrani) adalah kebiasaan wanita timur tengah dengan budayanya.  Pemakaian cadar itu menunjukkan makna sopan santun, moralitas yang baik, atau juga sebagai sarana menutupi keadaan sesungguhnya.  Ribka mengamati Ishak tetapi tidak meninggalkan sopan santun dan integritasnya sebagai wanita.  Tampaknya perasaan hatinya tidak serta merta membuatnya lupa daratan.
Selanjutnya, Alkitab mencatat bahwa Ishak mencintai Ribka (ayat 67).  Besar kemungkinan bukan sekedar wajahnya yang cantik tetapi juga sikap anggun dan ber-integritasnya sebagai wanita yang ditampilkan secara sederhana oleh Ribka.  Kisah cinta Ishak dan Ribka sebenarnya jauh dimulai dari keinginan, doa dan harapan yang sangat besar dari Abraham untuk memilihkan anaknya memiliki pasangan yang seturut dengan kehendak Tuhan.
Hari ini banyak pemuda pemudi pusing dalam memilih jodoh.  Ada pria yang bergonta-ganti pacar karena bingung memilih yang terbaik.  Ada wanita yang kuatir tidak dapat pasangan karena usianya yang terus bertambah sementara belum ada yang cocok.  Banyak 0rang tua yang campur tangan memilihkan jodoh bagi anaknya, mulai dari sebatas pengarahan dan prinsip sampai memilihkan berapa tingginya, dari keluarga mana, tabiatnya seperti apa, pekerjaannya, pakaiannya, dst.  Dalam kenyataan, mencari jodoh atau mencarikan jodoh gampang-gampang susah.  Di sebut gampang bilang sudah banyak kandidat dan tidak banyak syarat, dan disebut susah karena yang namanya manusia memiliki berbagai macam penilaian, standar dan subjektivitas yang berbeda satu dengan yang lain.
Apakah prinsip dasar dan tips dari kisah Abraham mencarikan jodoh bagi anaknya Ishak?  Apakah tips-tips Alkitab dari kisah cinta Ishak dan Ribka?  Merenungi Kejadian pasal 24 ini setidaknya adalah beberapa hal yang dapat kita perhatikan:
Pertama, Abraham hanya mau calon mantu yang mau mengikut Ishak di Tanah Kanaan (ayat 6).  Ini bukan perihal tanah atau letak geografis tetapi perihal visi hidup dan hidup bagi Tuhan.  Abraham dipanggil untuk menjalani kehendak Tuhan bagi sejarah keselamatan Allah kepada manusia.  Abraham sadar bahwa hidup ini yang sekali harus dikerjakan untuk Tuhan.  Abraham sadar bahwa panggilan Tuhan bukan hanya dibatasi pada dirinya saja tetapi dilanjutkan kepada anaknya Ishak, dan kita tahu itu terus berlanjut dari keturunan kepada keturunan bahwa mereka dipanggil untuk hidup mengerjakan kehendak Tuhan.  Abraham mencarikan calon mantu yang bukan saja di dalam Tuhan tetapi sevisi dengan panggilan Tuhan atas hidup Ishak.
Hari ini banyak orang tua mencarikan jodoh untuk anaknya hanya berdasarkan perhitungan ekonomi atau pendidikan.  “Yang penting calon suami/istrimu itu kaya, berpendidikan tinggi dan terlebih sekolah di luar negri lho!”.  “Yang penting dia mau sama kamu, orangnya baik dan bertanggung jawab.”  Bila kita mau berkaca dari kebenaran Firman Tuhan, Tuhan tidak memberikan syarat detil tentang calon pasangan hidup yang kurus atau gemuk, tinggi atau pendek, kaya atau miskin.  Semua pertimbangan sekunder adalah tanggung jawab kita untuk berhikmat dan memikirkannya.  Alkitab mengajarkan pasangan yang dikehendaki Tuhan adalah seiman (II Korintus 6:14) dan memiliki visi: hidup bagi Tuhan (Kejadian 24:7).
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

MENDAPAT KEKUATAN BARU

KEKUATAN BARU

(Baca: Yesaya 40:31)

 

       Sore itu sehabis kegiatan, saya merasa badan ini terasa sangat berkeringat; lengket dan lelah. Habis mandi dan berganti pakaian baru, badan jadi terasa lebih segar. Pernakah Anda mengalami hal serupa? Dalam bahasa asli Alkitab Perjanjian Lama (Ibrani), frasa “mendapat kekuatan baru” memiliki akar dasar pengertian berganti pakaian.

       Orang yang percaya dan menaruh harapan kepada Tuhan diumpamakan seperti rajawali yang terbang di angkasa. Ia memanfaatkan angin yang kencang sehingga kepakan sayapnya hanya mengendalikan ketinggian, arah dan kecepatan. Ia tidak menjadi lelah karena tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk terbang dengan mengepak-ngepakan sayapnya. Sesungguhnya angin lah yang membantunya terbang tinggi tanpa merasa lelah.

       Itulah maksud nabi Yesaya ketika menubuatkan pertolongan keselamatan dari Tuhan kepada Israel yang tengah dihimpit musuh besar Asyur tahun 700 an SM. Pertolongan, kekuatan, bahkan jalan keluar menghadapi masalah besar datangnya dari Tuhan. Pada waktu itu raja Hizkia bersama Israel dikepung musuh. Mereka bak telur di ujung tanduk, kehancuran dan kengerian di depan mata. Hizkia berdoa dan berharap kepada Tuhan. Malam itu malaikat Tuhan menghabisi 185.000 nyawa tentara Asyur. Raja Sanherib pulang secara memalukan dan hidupnya tragis dibunuh oleh anak-anaknya sendiri.

       Menantikan Tuhan berarti mempercayai dan berharap kepada Tuhan. Bila dunia memakai cara tipu, curi dan rampas maka cara Tuhan justru sebaliknya mengasihi, memberi dan mengampuni. Berharap kepada Tuhan artinya meninggalkan jimat, dukun, mantera kuasa kegelapan dan berdoa mengundang Tuhan Yesus yang hadir dan memimpin hidupnya. Kelegaan, damai sejahtera dan hidup di dalam Tuhan adalah “pakaian baru” pertobatan bagi orang yang letih lesuh, lelah dan berbeban berat.

       Tuhan tidak berjanji bahwa hidup ini akan selalu lancar dan tidak ada masalah. Sering kali lewat masalah dan kesulitan kita bertumbuh jadi lebih baik, lebih bijaksana dan lebih dapat menjadi berkat bagi sesama. Anda ingin mendapatkan kekuatan-Nya hari ini? Gantilah pakaian rohani Anda. Carilah wajah-Nya dan hiduplah dalam prinsip-Nya. Kiranya Tuhan menolong setiap kita. Amin.

ORANG YANG MENANTIKAN TUHAN MENDAPAT KEKUATAN BARU

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

JOY TO THE WORLD

JOY TO THE WORLD

(Read: Luke 2:10)

 

One day a young boy told his father, “Daddy I am so bored with the church song. Too far behind the times and so slow”. His father answered him, “If you think you can write a better song then why don’t you?” The boy went to his room and wrote his first hymn, “When I Survey The Wondrous Cross.” Later in 1690 he wrote the song, “Joy To The World” based on Psalm 98 and Luke 1:46-55. This boy was the famous songwriter Isaac Watts.

 

Joy the World by Isaac Watts

     

JOY TO THE WORLD! That’s the same words when the Angel came to the shepherd not far away from Bethlehem, he said, “Do not be afraid; for behold, I bring you good news of great joy which will be for all the people” (Luke 2:10). Why “JOY”? Why must the world be joyful for Christmas? Christmas is not about Santa claus, candy, cake, or glamorous lights.

   The word “afraid” in this verse came from the Greek translation phobeistei, meaning an extreme or irrational fear. In the Hebrew translation Orthodox Jewish Bible the word pachad mean terror. Too many times we hear bad news from the world: war, conflict, sickness, disaster, terrorism. All of these make us afraid.

   But, The Angel of the Lord came not with some bad news! Not just nice news, not just happy news. The word Good News in hebrew, simcha means peace, love, friendly, and the source of joy. The Angel came with GOOD NEWS about Jesus Christ the Savior will come to the world!

Jesus Christ is The One whom the world needs most today. He created heaven and earth. He created human beings. He is the one who can make the blind receive sight, the lame walk, those who have leprosy are cleansed, the deaf hear, the dead raised, and He is the only one who can heal every disease and weakness.

   When we consider all of what Jesus has already done and what He can do, we are full with joy of and thankfulness. Mary was filled with joy and she was ready to serve God. A huge number army of Angels from heaven was filled with joy and praise for the Lord. The Shepherds filled with joy, worshiped Jesus and told Good News to people around them. If our hearts truly believe in Jesus Christ and are filled with joy, let us use our life to glorify Him wherever we are, whatever we do.

You and I have the same opportunity to respond to what God has done in our lives and share it with people around us! May God bless you and fill you with joy. Amen.

IF OUR HEARTS TRULY BELIEVE IN JESUS CHRIST AND ARE FILLED WITH JOY, LET US USE OUR LIFE TO GLORIFY GOD.

 

christmas ornament

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail