TAMAR: KORBAN PASANGAN HIDUP YANG SALAH

TAMAR:
KORBAN PASANGAN HIDUP YANG SALAH

(Baca: Kejadian 38)
”Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya.  Sbab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimankah terang dapat bersatu dengan gelap?” II Korintus 6:14
 
Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi seorang istri ketika mendapatkan pasangan hidup yang salah.  Kisah ini dialami oleh seorang wanita bernama Tamar.  Bagaimana tidak, suami Tamar (bernama: Er) adalah seorang yang jahat di mata Tuhan.  Bisa dibayangkan kesehariannya, sejak Tamar dikawinkan dengan Er ada banyak hal menyesakan yang harus dipendam oleh Tamar.  Er begitu egois dan kurang memperhatikan orang lain.  Hati yang tidak takut akan Tuhan adalah gambaran dari keluarga yang tidak bahagia karena hidup di dalam dosa.
Entah mengapa penulis kitab Kejadian memasukkan kisah ini di tengah-tengah kisah kehidupan Yusuf.  Yang pasti ada kekontrasan hidup antara anak-anak Yakub satu dengan yang lain.  Yusuf, memiliki karakter takut akan Tuhan, berintegritas dan berjuang menjauhi nafsu duniawi.  Sementara Yehuda—hampir mirip dengan kehidupan Esau—lebih memilih keinginan mata dan nafsu dalam mencari pasangan hidupnya. 
Tamar adalah menantu Yehuda.  Anak-anak Yehuda adalah Er, Onan dan Syua.  Mereka rupanya tidak dibesarkan di dalam takut akan Tuhan alias hidup secara kafir.  Bisa jadi Yehuda begitu sibuk mencari uang pagi hingga malam, dan anak-anak mereka bertumbuh dalam pengaruh kehidupan yang sekuler.
Er mati dihukum Tuhan karena kejahatannya dan tidak meninggalkan seorang anak dari Tamar.  Onan pun adiknya mati setelah tidak lama dikawinkan dengan Tamar oleh Yehuda.   Ini juga karena kejahatan Onan di mata Tuhan.  Sebenarnya ada ketakukan dari Yehuda bahwa ada yang tidak beres dari tubuh Tamar.  Mungkin terkutuk.
Bukankah ini juga menjadi banyak pergumulan pasutri di jaman ini.  Ketika Istri tidak juga mengandung, maka seringkali istrilah yang disalahkan karena mandul.  Jarang diperiksa bahwa ada kemungkinan suami yang mandul.  Tamar sudah kawin dengan Er dan Onan, namun tidak mengandung.  Padahal sesungguhnya merekalah yang mandul.
Kehidupan Tamar adalah pelajaran bagi semua wanita yang hendak dan berencana untuk membentuk suatu keluarga.  Tidak menjamin bila pasangan sudah satu gereja atau satu agama hidup rumah tangganya  pasti akan berhasil.  Tidak menjamin calon pasangan yang aktif di gereja dan menjadi kepengurusan suatu pelayanan/komisi/bidang/departemen, pasti  adalah pasangan hidup seiman dan takut akan Tuhan.  Haruslah banyak dilihat dalam kehidupan keseharian dan digumulkan bersama dengan Tuhan.
Tamar menikahi orang yang salah, di keluarga yang tidak tepat dan harus menanggung kerugian dalam hidupnya.  Boleh dikatakan mertuanya adalah Kristen KTP, suaminya juga bahkan jahat di mata Tuhan.  Jadi, bagaimana?
Mulailah dengan diri kita sendiri, keluarga kita.  Akarnya adalah hidup di dalam Tuhan atau hidup menuruti keinginan daging.  Jika keluarga tidak di bawah pada persekutuan dengan Tuhan, jika anak-anak tidak di bawa pada hidup takut akan Tuhan, maka kehidupan dapat dipastikan lebih sengsara dan menyakitkan. 
Lanjutkan dengan memilih pasangan hidup yang takut akan Tuhan, ini adalah permulaan hidup rumah tangga yang baik.  Sediakan waktu untuk berdoa dan membaca buku-buku rohani seputar keluarga Kristen oleh para pakar psikologi Kristen.  Berkonsultasilah dengan pendeta/rohaniwan yang Anda percayai, ambil waktu untuk diskusi dengan calon pasangan Anda tentang nilai dan prinsip-prinsip hidup.  Doa saya, Anda yang akan menikah atau memilih pacar, dapat menemukan pasangan hidup yang tepat di dalam Tuhan.  Selamat melanjutkan hidup!
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

SOUL MATE

Soul Mate
Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal.
Kejadian 24:67

Mencari teman hidup adalah bagian dari kebutuhan intimasi di kebanyakan pemuda dan pemudi.  Pertanyaan yang kerap muncul adalah: Siapakah belahan jiwaku?  Manakah “Adam” atau “Hawa” yang Tuhan sediakan bagiku?  Belajar dari prinsip dan kehidupan Abraham, kita akan melihat bagaimana Ishak menemukan pasangan hidupnya.
Abraham memulai perjalanan imannya dengan ketaatan penuh kepada Tuhan.  Ia bukan sekedar taat, tetapi lebih dari itu Abraham berjalan bersama dengan Allah.  Itulah sebabnya ia mengerti betul apa yang menjadi kehendak Tuhan perihal jodoh bagi anaknya.  Tuhan menghendaki pasangan yang seiman bukan sekedar seagama, segereja, sepelayanan tetapi sama-sama percaya Tuhan Yesus Kristus dan mau hidup bagi Dia.
Belahan jiwa adalah kerinduan hampir setiap pemuda dan pemudi.  Hal ini wajar karena memang di usia muda-mudi (13-29 tahun), baik yang baru menginjak usia remaja maupun menyelesaikan masa pemuda/i dan menuju dewasa dapat tertarik dengan lawan jenisnya. Pada fase ini tentu timbul banyak pertanyaan: apa dan bagaimana mengerti soul mate yang dari Tuhan?
Belajar dari rangkaian cerita Ishak dan Ribka, kita bisa melihat beberapa hal yang dapat dipelajari ketika mencari dan menemuka pasangan hidup dari Tuhan.  Pertama, seperti Abraham yang mencarikan anaknya pasangan seiman.  Ini diperlihatkan dengan kembali ke daerahnya yang sebenarnya dimaksudkan adalah orang-orang yang sama-sama percaya kepada Tuhan Allah.
Kedua, Abraham mengutus orang kepercayaannya untuk mencari jodoh dengan doa dan harapan penuh kepada Tuhan.  Manager Abraham ketika menjalankan tugasnya, bukan sekedar mencari tanda dari Tuhan tetapi juga melihat karakter dari calon pasangan boss-nya.  Berarti untuk mencari pasangan yang dari Tuhan selain seiman juga harus dimulai dengan doa yang sungguh-sungguh minta pimpinan Tuhan. 
Memilih pasangan hidup tidaklah mudah, ada kalanya membingungkan dan penuh pergumulan.  Ada kalanya sulit ditemukan dan tampaknya tidak ada harapan.  Tetapi di balik semua pergumulan ini, ingatlah Tuhan tetap menjadi sahabat dan mengerti kebutuhan kita yang paling dalam.  Bila kita berjalan di dalam pimpinan dan penyertaan Tuhan, Ia akan menuntun kita pada jalan yang terbaik sesuai dengan keberadaan kita.  Ia akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya.  Amin.
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

MENDAPAT KEKUATAN BARU

KEKUATAN BARU

(Baca: Yesaya 40:31)

 

       Sore itu sehabis kegiatan, saya merasa badan ini terasa sangat berkeringat; lengket dan lelah. Habis mandi dan berganti pakaian baru, badan jadi terasa lebih segar. Pernakah Anda mengalami hal serupa? Dalam bahasa asli Alkitab Perjanjian Lama (Ibrani), frasa “mendapat kekuatan baru” memiliki akar dasar pengertian berganti pakaian.

       Orang yang percaya dan menaruh harapan kepada Tuhan diumpamakan seperti rajawali yang terbang di angkasa. Ia memanfaatkan angin yang kencang sehingga kepakan sayapnya hanya mengendalikan ketinggian, arah dan kecepatan. Ia tidak menjadi lelah karena tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk terbang dengan mengepak-ngepakan sayapnya. Sesungguhnya angin lah yang membantunya terbang tinggi tanpa merasa lelah.

       Itulah maksud nabi Yesaya ketika menubuatkan pertolongan keselamatan dari Tuhan kepada Israel yang tengah dihimpit musuh besar Asyur tahun 700 an SM. Pertolongan, kekuatan, bahkan jalan keluar menghadapi masalah besar datangnya dari Tuhan. Pada waktu itu raja Hizkia bersama Israel dikepung musuh. Mereka bak telur di ujung tanduk, kehancuran dan kengerian di depan mata. Hizkia berdoa dan berharap kepada Tuhan. Malam itu malaikat Tuhan menghabisi 185.000 nyawa tentara Asyur. Raja Sanherib pulang secara memalukan dan hidupnya tragis dibunuh oleh anak-anaknya sendiri.

       Menantikan Tuhan berarti mempercayai dan berharap kepada Tuhan. Bila dunia memakai cara tipu, curi dan rampas maka cara Tuhan justru sebaliknya mengasihi, memberi dan mengampuni. Berharap kepada Tuhan artinya meninggalkan jimat, dukun, mantera kuasa kegelapan dan berdoa mengundang Tuhan Yesus yang hadir dan memimpin hidupnya. Kelegaan, damai sejahtera dan hidup di dalam Tuhan adalah “pakaian baru” pertobatan bagi orang yang letih lesuh, lelah dan berbeban berat.

       Tuhan tidak berjanji bahwa hidup ini akan selalu lancar dan tidak ada masalah. Sering kali lewat masalah dan kesulitan kita bertumbuh jadi lebih baik, lebih bijaksana dan lebih dapat menjadi berkat bagi sesama. Anda ingin mendapatkan kekuatan-Nya hari ini? Gantilah pakaian rohani Anda. Carilah wajah-Nya dan hiduplah dalam prinsip-Nya. Kiranya Tuhan menolong setiap kita. Amin.

ORANG YANG MENANTIKAN TUHAN MENDAPAT KEKUATAN BARU

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

JOY TO THE WORLD

JOY TO THE WORLD

(Read: Luke 2:10)

 

One day a young boy told his father, “Daddy I am so bored with the church song. Too far behind the times and so slow”. His father answered him, “If you think you can write a better song then why don’t you?” The boy went to his room and wrote his first hymn, “When I Survey The Wondrous Cross.” Later in 1690 he wrote the song, “Joy To The World” based on Psalm 98 and Luke 1:46-55. This boy was the famous songwriter Isaac Watts.

 

Joy the World by Isaac Watts

     

JOY TO THE WORLD! That’s the same words when the Angel came to the shepherd not far away from Bethlehem, he said, “Do not be afraid; for behold, I bring you good news of great joy which will be for all the people” (Luke 2:10). Why “JOY”? Why must the world be joyful for Christmas? Christmas is not about Santa claus, candy, cake, or glamorous lights.

   The word “afraid” in this verse came from the Greek translation phobeistei, meaning an extreme or irrational fear. In the Hebrew translation Orthodox Jewish Bible the word pachad mean terror. Too many times we hear bad news from the world: war, conflict, sickness, disaster, terrorism. All of these make us afraid.

   But, The Angel of the Lord came not with some bad news! Not just nice news, not just happy news. The word Good News in hebrew, simcha means peace, love, friendly, and the source of joy. The Angel came with GOOD NEWS about Jesus Christ the Savior will come to the world!

Jesus Christ is The One whom the world needs most today. He created heaven and earth. He created human beings. He is the one who can make the blind receive sight, the lame walk, those who have leprosy are cleansed, the deaf hear, the dead raised, and He is the only one who can heal every disease and weakness.

   When we consider all of what Jesus has already done and what He can do, we are full with joy of and thankfulness. Mary was filled with joy and she was ready to serve God. A huge number army of Angels from heaven was filled with joy and praise for the Lord. The Shepherds filled with joy, worshiped Jesus and told Good News to people around them. If our hearts truly believe in Jesus Christ and are filled with joy, let us use our life to glorify Him wherever we are, whatever we do.

You and I have the same opportunity to respond to what God has done in our lives and share it with people around us! May God bless you and fill you with joy. Amen.

IF OUR HEARTS TRULY BELIEVE IN JESUS CHRIST AND ARE FILLED WITH JOY, LET US USE OUR LIFE TO GLORIFY GOD.

 

christmas ornament

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail