Category: GAUL
KEBAKARAN DI SEBELAH TEMPAT TINGGAL
KEBAKARAN DI SEBELAH TEMPAT TINGGAL
(Baca: Markus 9:14-27)
Selesai mencuci piring rabu malam itu, saya mendengar samar-samar suara sirine yang mendekat di tempat kediaman kami. Bunyi sirine hal biasa di sekitar sini. Bisa jadi karena mobil ambulan, pemadam kebakaran lewat atau mobil polisi. Saya iseng buka jendela dan betapa terkejutnya ketika melihat mobil pemadam kebaran berhenti di depan tempat kami tinggal. Ternyata ada rumah tua di sebelah tempat kami tinggal tengah terbakar!
Bukan hanya satu mobil pemadam kebakaran, tetapi berangsur berdatangan dan total ada delapan unit besar dan kecil. Suara sirine terdengar semakin besar dan semakin ramai suasana nya. Banyak orang pejalan kaki berhenti dan melihat apa yang tengah terjadi. Saya sengaja melihat untuk mengukur keadaan, kapan saat nya harus mengungsi apabila keadaan tidak terkendali. “Kebakaran” ujar ku kepada seisi penghuni rumah. Anak-anak segera berlarian siap untuk keluar dari tempat tinggal.
Ini kali pertama seumur hidup saya baru melihat kebakaran dari dekat dan kinerja pemadam kebakaran yang luar biasa hebat! Mereka bekerja dengan sigap! Dedikasi nya sangat tinggi dan profesional. Inilah realitas hidup: tidak ada seorang pun yang suka musibah dan bencana, tetapi tamu tak diundang ini bisa datang sewaktu-waktu tanpa kita duga.
Inilah yang terjadi pada sebuah keluarga yang anaknya hampir meninggal terbakar di dalam api dan juga kemudian hampir tenggelam ke dalam air. Kejadian ini berulang bertahun-tahun. Mengerikan! Anak itu dirasuk setan! Keluarganya sudah mencari cara ke sana dan kemari dan tidak menemukan jalan keluar sampai bertemu dengan Yesus. Anak ini sembuh, sehat, pulih!
Sulit nya masalah bisa membuat kita semua ragu dan bertanya-tanya, apakah masih ada harapan? Apa saya bisa menghadapi dan menyelesaikan nya? Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Kebakaran masalah besar dan menahun dapat dipadamkan dalam sekejap. Tuhan sanggup! IA sanggup melakukan mujizat! Pertanyaan nya sekarang adalah, apakah kita mau melakukan bagian kita? Percaya dan ikut Tuhan Yesus. Seperti hal nya pemadam kebakaran melakukan bagian nya dengan sigap. Api dapat padam, dapat pula merembet ke mana-mana. Hanya Tuhan yang tahu dan sanggup mengatur masa depan.
Hari itu, kami sekeluarga selamat. Tetangga yang lain juga aman. Saya melihat tandu di usung keluar tanpa ada korban. Mereka hanya membawa peralatan pemadam kembali ke tempatnya. Mobil ambulan pergi. Satu persatu mobil pemadam kebakaran pergi. Suasana malam itu kembali menjadi sepi. Semua orang sudah pergi. Polisi masih berjaga dan bekerja menginvestigasi di TKP. Dalam hati saya berujar, “Terima Kasih Tuhan!” Kami masih punya tempat tinggal untuk berteduh. Seisi keluarga selamat. Tidak ada seorang pun yang terluka. Hanya anugerah Tuhan kami bisa melewati hari demi hari. Terima kasih Tuhan untuk petugas pemadam kebakaran yang berdedikasi tinggi sehingga api bisa cepat dipadamkan.
CARI YESUS. DIA SANGGUP.
CINTA ITU TIDAK BUTA
CINTA ITU TIDAK BUTA
Ada orang mengatakan jatuh cinta itu beribu juta rasanya. Seperti teori Einstein dalam relativitas, pasangan yang dimabuk asmara akan merasakan beberapa jam bersama seperti hanya beberapa menit. Apakah jatuh cinta itu tidak masuk akal? Apakah jatuh cinta itu salah? Mari kita lihat pengamatan Salomo dalam tulisan di Kitab Kidung Agung.
Salomo membuka dengan gambaran gadis cantik meskipun legam hitam kulitnya karena terik matahari, namun hatinya manis dan terbuai asmara. Ia seperti lari dari masa lalu sisi negatif keluarganya. Ia terkesan hidup secara tidak realistis, namun apa yang dialami sungguh benar terjadi. Menariknya adalah tulisan Salomo di ayat 16 yang menyiratkan arti cinta sesungguhnya yakni saling memiliki dalam rana siap berbagi dan bekorban.
Beberapa waktu lalu kenalan dari luar negeri baru saja menikah. Suaminya orang Amerika Serikat dan isterinya warga negara Tiongkok. Sambil berkelakar sang isteri mengatakan pepatah, “Milikmu adalah milikku, tetapi apa yang menjadi milikku adalah milikku”. Tentu saja semua orang langsung tertawa atas leluconnya.
Bukankah jaman ini banyak orang memadu cinta dengan bermacam syarat? Ada yang kawin kontrak, apabila tidak cocok langsung cerai. Ada yang baru pacaran sudah meminta dibelikan bermacam hadiah mahal dan mewah sebagai syarat untuk kelanggengan hubungan. Ada pula yang sudah puluhan tahun menikah, namun begitu melihat pasangannya kena kanker maka ia langsung meninggalkannya. Dunia mengajarkan cinta birahi, nafsu sesaat, dan penuh syarat keegoisan.
Firman Tuhan mengajarkan cinta yang sesungguhnya. Cinta itu tidak buta. Cinta itu dimulai dari Sang Pencipta yang mau datang kedunia menjadi manusia, lahir di kandang. Sang Cinta memang dimabuk asmara, IA bukan saja berbagi hidup di tengah kefanaan manusia tetapi rela bekorban hidup di kayu salib. Dunia mengajarkan cinta yang egois dan eksploitatif, tetapi Tuhan mengajarkan cinta yang berbagi dan bekorban.
Anda ingin merasakan cinta sejati? Mulailah dari Sang Cinta Sejati. IA bukan hanya mengajarkan tentang cinta, tetapi IA-lah sumber cinta sejati. Amin.
CINTA ITU TIDAK BUTA. CINTA DIMULAI DARI SANG PENCIPTA YANG MAU DATANG KE DUNIA MENJADI MANUSIA, LAHIR DI KANDANG.