JIKA BUKAN KITA SIAPA?

JIKA BUKAN KITA, SIAPA?

(Baca: Ulangan 6:7, Yosua 1:8)

jika bukan anda

 

       Saya terkesima melihat gambar anak-anak sedang menyusu pada seekor babi betina besar di tengah lingkungan yang kotor. Ilustrasi ini tadinya dibuat untuk sebuah badan sosial membantu anak-anak kelaparan. Hari ini bukankah ada lebih banyak anak-anak yang tidak kelaparan secara fisik, tetapi secara rohani sedang “menyusu” bacaan porno, manga sadistik, ajaran sesat, yang semuanya sama kotor dan jorok seperti Sodom dan Gomora (Kejadian 19)?

       Musa mengingatkan umat Tuhan agar orang tua, termasuk generasi yang lebih senior tidak henti-hentinya mengajarkan kebenaran Firman Tuhan kepada anak-anak. Tuhan sendiri mengkonfirmasi Yosua mengenai kunci keberhasilan adalah terus mengingat Firman Tuhan dan bertindak hati-hati berdasarkan kebenaran. Sejarah Alkitab mencatat Yosua berhasil.

       Manusia bukan sampah, dan anak-anak manusia layak mendapatkan makanan yang sehat termasuk makanan rohani. Keberlangsungan makanan rohani sehat tidak hanya di gereja, sekolah, tetapi juga di rumah bahkan di manapun berada. Jangan biarkan anak-anak Anda bertumbuh dengan sendirinya tanpa mengenal indahnya Firman Tuhan. Ini dimulai dari kita bersama. Berikut alternatif praktis: menceritakan kisah Alkitab, menjadi guru Sekolah Minggu, memutar lagu rohani, membaca buku-buku rohani, berdoa bersama, dst. Jika bukan kita bersama, siapa lagi? Jika bukan sekarang, kapan lagi?

 

JIKA BUKAN KITA BERSAMA, SIAPA LAGI YANG AKAN MENGAJARKAN KEBENARAN FIRMAN TUHAN KEPADA MEREKA?

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

JADI SALURAN BERKAT

JADI SALURAN BERKAT

(Baca: Matius 7:12)

Maju

       Kemarin saya mendatangi sebuah toko untuk membeli obat buat anak saya yang sedang sakit. Ternyata stok obat tersebut habis. Saya terkejut dengan respon staf toko tersebut, ia berusaha membantu dengan menelpon di toko A, toko B hingga toko C untuk mendapatkan obat tersebut. Pada umumnya pegawai atau bahkan pemilik toko akan bersikap tidak perduli. “Kan kalau tidak belanja di tempatku artinya tidak mendatangkan keuntungan bagi saya.” Berbeda dengan staf toko tersebut yang memikirkan kesejahteraan orang lain. Inilah disebut orang maju.

       Bagi saya, Staf tersebut baru saja memenangkan kualitas pelayanan jempolan. Orang yang maju bukan sekedar jualan cari untung tetapi berpusat pada inti penjualan yakni kesejahteraan manusia. Orang yang terbelakang akan berespon, “Tidak ada!” dan tidak perduli. Pikiran orang terbelakang adalah egois dan berpusat pada diri, sementara pikiran orang maju adalah memperhatikan orang lain dan jadi saluran berkat.

       Inilah yang Tuhan kehendaki bagi kita semua, terkhusus umat Allah: menjadi saluran berkat. Konteks Matius 7:12 didahulu dengan gambaran Tuhan seperti bapa yang sayang anaknya. Baik dan benar itulah metode Bapa mendidik anak-Nya. Seperti halnya kita menantikan dan gembira datangnya berkat Tuhan, demikian pula Tuhan mengharapkan kita menjadi saluran berkat Tuhan. Bisa jadi itu berbentuk perkataan ramah dan sopan; memberi tanpa harap balasan; dsb. Apakah selalu mudah? Tidak! Apakah bisa? Ya, karena Tuhan yang akan menolong kita.

       Di masa lalu ada seorang polisi Amerika Serikat yang menolong seorang gadis kecil berusia 7 tahun dari kebaran di sebuah rumah. Nyawanya hampir tidak tertolong, kondisinya buruk. Setelah keluar dari kobaran api, polisi mudah tersebut menyerahkan ke tim medis untuk mendapatkan pertolongan selanjutnya.

       Gadis itu kini sudah dewasa dan akan diwisuda di sebuah universitas ternama. Ia mengundang polisi tersebut sebagai tamu kehormatan. Gadis ini merasa tidak mungkin lulus kalau waktu itu nyawanya tidak tertolong. Polisi ini menolong bukan karena uang, tapi demi kesejahteraan manusia. Baginya ini adalah tindakan yang benar dan baik. Oh ya, gadi ini lulus dengan predikat Cum Laude.

       Hari ini Anda dan saya dipanggil untuk jadi saluran berkat Tuhan karena itulah panggilan  hidup kita sebagai umat Allah. Tuhan ingin kita menjadi orang maju bukan terbelakang apalagi barbar. Amin. 

PIKIRAN ORANG MAJU ADALAH JADI SALURAN BERKAT, PIKIRAN ORANG TERBELAKANG ADALAH TIDAK PEDULI DAN EGOIS

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

TETAP LAKUKAN

TETAP LAKUKAN

(Baca:II Raja-raja 4:8-37 )

keep

       Pernahkah Anda berdoa, tetapi jawaban tidak kunjung datang? Pergumulan begitu sulit, air mata serasa kering dan lelah tak terperihkan. Inilah perjalanan hidup orang percaya wanita Sunem. Ia dan suaminya percaya dan mengasihi Tuhan. Tuhan memberikan kekayaan berlimpah atas usahanya. Besar kemungkinan ia rajin memberikan persembahan untuk pekerjaan Tuhan.

       Alkitab mencatat ia membangun kamar khusus lengkap dengan fasilitas dasar untuk ditinggali oleh hamba Tuhan Elisa setiap kali singgah dalam perjalanan pelayanan. Wanita Sunem ini tidak suka minta-minta dan belajar mencukupkan diri. Ketika Elisa tau bahwa keluarga cinta Tuhan ini belum punya anak, maka ia mendoakan. Tahun depannya seorang anak lahir dari wanita Sunem ini, waktu terus berjalan hingga anak ini besar.

       Di kemudian hari anak wanita Sunem ini sakit mendadak dan meninggal. Wanita Sunem yang sangat sedih ini sempat berpikir bahwa Tuhan memberinya janji kosong. Ia terus berusaha dengan segala cara hingga cerita Elisa dipakai Tuhan membangkitkan anak wanita Sunem dari kematian. Apa yang dialami wanita Sunem adalah kasus khusus dan tidak berlaku bagi semua orang. Kendati demikian ada prinsip kebenaran penting yang berlaku universal bagi kita semua: Tetap berusaha, Tetap berjalan, Tetap Berdoa.

       Ada kalanya hidup terjadi tidak seperti yang kita harapkan. Tuhan punya cara yang misterius baik bagi wanita Sunem maupun bagi hamba Tuhan Elisa sendiri. Elisa sudah mengutus bujangnya, sudah memberikan tongkatnya yang ajaib, bahkan datang langsung ke rumah anak yang meninggal itu. Wanita Sunem ini ijin suaminya untuk menemui Elisa, tetap bersikeras minta Elisa datang dan tetap berharap Tuhan menolong. Inti dari apa yang dinyatakan Alkitab bagian ini bukan sekedar mati dan hidup kembali, tetapi orang percaya melakukan bagiannya: berdoa, berusaha dan tetap menjalani hidup. Tuhan melakukan bagian-Nya: sakit sembuh dan mati dibangkitkan. Amin.

KEEP PRAYING, KEEP TRYING, KEEP GOING

tepat janji

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail