SEBATANG KARA

SEBATANG KARA?!
(Baca: Markus 3:20-35)
“Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Markus 3:35)
Banyak orang terharu dan menitikkan air mata ketika melihat bocah kecil yang tidak jelas siapa orang tuanya dan ia masih berjuang cari uang di jalanan yang kejam dan brutal. Apakah Anda pernah mengetahui bahkan melihat kisah serupa?  Hidup tanpa keluarga dan sahabat baik adalah sulit dan tidak manusiawi.
Yesus mengatakan, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!” kepada orang-orang yang percaya dan melakukan Firman Tuhan (Markus 3:35).  Saat itu keluarga besar Yesus belum sepenuhnya memahami dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan yang jadi manusia.  Sikap keliru mereka dimanfaatkan oleh orang yang dengki terhadap Yesus (Matius 27:18; Markus 3:22-30).  Yesus tahu bagaimana rasanya ketika keluarga bersikap mengecewakan.  Yesus mengerti rasanya ketika dicibir oleh paman atau dilecehkan ayah tiri.  Seharusnya keluarga saling mengasihi, mendukung dan membangun yang terbaik untuk masing-masing tetapi realitas banyak orang disakiti dan ditolak oleh keluarganya sendiri. 
Bagi orang yang merasa sebatang kara, ditolak atau bahkan dikucilkan oleh keluarga sendiri; Yesus siap menjadi keluarganya.  Yesus adalah Tuhan dan sekaligus sahabat bagi yang tidak berkeluarga.  Yesus tegas tetapi sekaligus lemah lembut dan punya rencana yang indah dahsyatnya bagi setiap orang yang mau menjadi keluarga Allah.  Meskipun dunia menyebut Anda sebatang kara, tidak ada seorangpun sebatang kara apabila bersama Tuhan.  Pastikan Anda menjadi anggota keluarga-Nya!
DALAM RANA KELUARGA, ORANG YANG PALING KAYA ADALAH MEREKA YANG HIDUP SEBAGAI ANGGOTA KELUARGA ALLAH.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *