DALAM KRISTUS ADA KELEMAHAN?


HAH?! DALAM KRISTUS ADA KELEMAHAN?
(Baca: Filemon 1:1-25)
Apa maksud tema di atas? Jangan terburu-buru berpikiran negatif tentang topik ini. Di dalam  Kristus memang ada kelemahan.  Lihatlah Paulus yang bertengkar dengan Barnabas, Abraham si takut mati, Yusuf si lugu, Saul si iri, Daud si mata keranjang, Hosea beristrikan pelacur, Yunus tukang marah, Petrus si munafik, dsb.
Demikian pula tulisan Paulus kepada Filemon dipenuhi dengan latar belakang kelemahan pengikut Kristus.  Lihatlah bagaimana Filemon begitu luar biasa teladan dan kebaikannya di luar rumah, lingkungan bahkan di kalangan gerejawi (Filemon 1: 4-10), tetapi ada konflik, tersirat kekecewaan dan bisa jadi kemarahan terhadap seorang budak bernama Onesimus yang melarikan diri dari dalam rumahnya (Filemon 1:10,11,16,18).  Tentu saja jaman itu budak yang lari berarti kerugian baik uang maupun berkurangnya orang yang membantu di rumah Filemon.
Bisakah Anda bayangkan reaksi seorang pengusaha yang mendadak karyawannya keluar dan lari membawa uang perusahaan? Apa rasanya seorang tuan rumah yang biasa dilayani pembantu dan tiba-tiba pembantu pulang kampung sambil membawa harta benda di rumah? Kurang lebih seperti itulah keadaan Filemon bila dipadankan dengan jaman ini. Ada reaksi wajar manusiawi dan tidak secara otomatis seperti “malaikat” yang serba hebat, langsung berpikiran positif dan mengampuni. Pada waktu itu sempat Filemon menganggap Onesimus sebagai budak yang tidak berguna lagi (Filemon 1:11).
Inilah contoh sesungguhnya seorang Nasrani yang hidup dalam kelemahan dan tidak otomatis jadi “malaikat” ketika percaya dan ikut Yesus.  Pengampunan adalah sebuah keputusan dan tidak terjadi dengan sendirinya.  Berpikir positif apalagi bersikap sesuai Firman Tuhan tidak muncul tiba-tiba tetapi harus dikerjakan dan diusahakan bahkan ada kalanya harus didorong saudara seiman lain (seperti Paulus kepada Filemon) agar menghidupi yang namanya menjadi Nasrani. 
Maukah Anda menghidupi iman Nasrani dan bukan sekedar teori dan rutinitas ibadah Gerejawi? Bila jawabannya, “Ya!” maka pada tahapan seperti ini barulah Nasrani mendapat kekuatan supranatural.  Dalam Kristus ada kelemahan manusiawi kita yang semakin disadari, tetapi ingat! pada saat lemah, kita  kuat karena karunia anugerah Tuhan itu cukup.  
JANGAN PUTUS ASA MENJADI PENGIKUT KRISTUS KARENA BANYAK KELEMAHAN DAN KEGAGALAN ANDA, BANGKITLAH KEMBALI DALAM ANUGERAH TUHAN!
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *