MENDAPAT KEKUATAN BARU

KEKUATAN BARU

(Baca: Yesaya 40:31)

 

       Sore itu sehabis kegiatan, saya merasa badan ini terasa sangat berkeringat; lengket dan lelah. Habis mandi dan berganti pakaian baru, badan jadi terasa lebih segar. Pernakah Anda mengalami hal serupa? Dalam bahasa asli Alkitab Perjanjian Lama (Ibrani), frasa “mendapat kekuatan baru” memiliki akar dasar pengertian berganti pakaian.

       Orang yang percaya dan menaruh harapan kepada Tuhan diumpamakan seperti rajawali yang terbang di angkasa. Ia memanfaatkan angin yang kencang sehingga kepakan sayapnya hanya mengendalikan ketinggian, arah dan kecepatan. Ia tidak menjadi lelah karena tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk terbang dengan mengepak-ngepakan sayapnya. Sesungguhnya angin lah yang membantunya terbang tinggi tanpa merasa lelah.

       Itulah maksud nabi Yesaya ketika menubuatkan pertolongan keselamatan dari Tuhan kepada Israel yang tengah dihimpit musuh besar Asyur tahun 700 an SM. Pertolongan, kekuatan, bahkan jalan keluar menghadapi masalah besar datangnya dari Tuhan. Pada waktu itu raja Hizkia bersama Israel dikepung musuh. Mereka bak telur di ujung tanduk, kehancuran dan kengerian di depan mata. Hizkia berdoa dan berharap kepada Tuhan. Malam itu malaikat Tuhan menghabisi 185.000 nyawa tentara Asyur. Raja Sanherib pulang secara memalukan dan hidupnya tragis dibunuh oleh anak-anaknya sendiri.

       Menantikan Tuhan berarti mempercayai dan berharap kepada Tuhan. Bila dunia memakai cara tipu, curi dan rampas maka cara Tuhan justru sebaliknya mengasihi, memberi dan mengampuni. Berharap kepada Tuhan artinya meninggalkan jimat, dukun, mantera kuasa kegelapan dan berdoa mengundang Tuhan Yesus yang hadir dan memimpin hidupnya. Kelegaan, damai sejahtera dan hidup di dalam Tuhan adalah “pakaian baru” pertobatan bagi orang yang letih lesuh, lelah dan berbeban berat.

       Tuhan tidak berjanji bahwa hidup ini akan selalu lancar dan tidak ada masalah. Sering kali lewat masalah dan kesulitan kita bertumbuh jadi lebih baik, lebih bijaksana dan lebih dapat menjadi berkat bagi sesama. Anda ingin mendapatkan kekuatan-Nya hari ini? Gantilah pakaian rohani Anda. Carilah wajah-Nya dan hiduplah dalam prinsip-Nya. Kiranya Tuhan menolong setiap kita. Amin.

ORANG YANG MENANTIKAN TUHAN MENDAPAT KEKUATAN BARU

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

How to Get Peace of God in Your Heart?

Bagaimana Mendapatkan Damai Tuhan di Hati?

(Baca: Yesaya 48:18)

Beberapa hari lalu saya berkesempatan menyusuri anak sungai yang mengalir cukup deras. Senang rasanya berada di tempat yang banyak tanaman dan dialiri sungai. Udara lebih bersih dan sejuk serasa membantu me netral kan racun (toxic) kebisingan dan hiruk pikuk kota tempat saya tinggal. Bagi saya pengalaman sejenak itu bermakna meneduhkan hati.

Hari ini ada kabar gembira! Firman Tuhan membuka rahasia hidup yang dipenuhi damai sejahtera dan bahagia. Unik nya semua ini bisa diakses bukan karena berapa banyak harta yang kita miliki tetapi seberapa ikhlas hati kita mau mendengarkan Firman Tuhan. Firman Tuhan ini justru relevan di saat kondisi kehidupan kacau balau dan keadaan tidak ideal.

Firman Tuhan inilah yang datang melalui nabi Yesaya kepada orang-orang Israel justru di jaman yang tidak ideal, yakni raja yang kacau meninggalkan Tuhan; umat Israel yang lebih suka menyembah berhala; serta situasi politik yang memanas baik dari Mesir,  Asyur maupun Babilon pada waktu itu. Ada pengharapan di dalam Tuhan meski keadaan kelam dan suram. Ada masa depan bagi orang yang mau datang mencari dan memperhatikan Firman Tuhan.

Yesaya menuliskan dengan jelas akan janji Tuhan bahwa orang yang memperhatikan Firman Tuhan akan dikaruniai damai sejahtera yang mengalir bak sungai tak pernah kering dan bahagia seperti gelombang laut yang tidak pernah berhenti bekerja. Sungguh dahsyat janji Tuhan!

Setidaknya ada beberapa hal yang kita bisa petik dari Firman Tuhan ini: Pertama, seperti hal nya aliran sungai yang mengalir dari gunung dan tidak dicemari oleh kotoran sampah, maka air itu membawa kebaikan dan berkat bagi alam. Demikian pula Firman Tuhan harus dibaca dan meresap mengalir dalam hati yang baik. Jangan biarkan “kotoran” seperti kebencian, dendam, iri, rakus mencemari isi hati kita. Sedikan prioritas waktu untuk membaca, merenungkan dan melakukan  Firman Tuhan dengan tulus. Semua ini menghasilkan berkat Tuhan dan ingat! Berkat Tuhan ini harus dialirkan dan tidak boleh disimpan sendiri.

Kedua, Firman Tuhan bukan candu seperti yang dicibir orang tak ber-Tuhan. Firman Tuhan relevan dan memahami yang namanya hidup ada naik dan turun, pun suka dan duka; ini semua satu paket dengan kehidupan. Berjalan bersama Tuhan adalah langkah paling tepat mengarungi hidup. Tuhan tidak memberikan kita hidup yang gampangan dan bebas hambatan; meski sulit tapi ada jalan keluar; meski rumit tapi ada pengharapan dalam Tuhan.

Ada sebuah cerita tentang perlombaan melukis terbaik yang diadakan oleh seorang raja kepada rakyatnya. Tema sayembara lukisan itu adalah “DAMAI”. Ada begitu banyak lukisan yang indah, menarik dan mengagumkan. Lukisan alam yang sangat indah dan terdapat burung ber siul di tengah sarang dan anak-anak keluarga nya yang lengkap. Ada pula lukisan menarik tentang nelayan di tengah danau yang teduh dan air yang tenang sore hari. Tidak ketinggalan pula lukisan kerajaan yang menggambarkan banyak anak-anak, orang dewasa, bahkan raja yang bahagia dengan raut wajah senang sambil melakukan aktivitas sehari-hari. Lukisan yang sangat indah!

Uniknya, pemenang bukan diberikan kepada lukisan-lukisan indah ini tetapi pada satu lukisan yang unik. Lukisan ini menggambarkan ombak besar yang sangat mengerikan, angin kencang dan alam yang sangat tidak bersahabat. Di tengah lukisan itu terdapat batu karang yang berlubang, di situ terlihat burung pipit bersiul. Burung pipit ini aman di tengah batu karang yang kuat dan kokoh. Ini lah gambaran damai sejahtera. Ketika kita mendekat kepada Tuhan, damai sejahtera-Nya dilimpahkan kepada kita dan kita tahu dan percaya bahwa Tuhan adalah batu karang yang teguh.

Anda ingin mendapatkan damai Tuhan di hati? Bahkan justru keadaan tidak ideal dan masalah banyak sekalipun, anugerah Tuhan sanggup menjangkau Anda dan saya dalam kasih dan kebaikan-Nya. Mari datang dalam doa. Sediakan waktu membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Ijinkan anugerah Tuhan menyapa Anda hari ini. Kiranya Tuhan memberkati kita semua, Amin.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

HIDUP KOQ NGE-GHOSTING?

Hidup Koq Nge-Ghosting?

(Baca: Yesaya 5:1-7)

Pernakah Anda meng-ghosting atau justru korban ghosting? “ghosting” adalah istilah populer yang mengacu pada tindakan menghentikan komunikasi secara mendadak. Bahasa sederhananya, hilang begitu saja tanpa kabar. Istilah ini bisa muncul di konteks persahabatan, percintaan atau bahkan pekerjaan.

Menurut survei yang diungkap Kristina Rodulfo pada 29 maret 2016 bahwa 80% millenial di Amerika Serikat pernah menjadi korban ghosting. Korban yang paling banyak terluka akibat ghosting adalah wanita. Kalau bahasa gaulnya, “sakitnya tuch di sini (hati)”.

Perasaan ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi adalah menyakitkan. Inilah yang diungkap oleh Yesaya (740 S.M), bagaimana perasaan Tuhan ketika Israel membelakangi-Nya. Israel sudah dilindungi dan diberkati Tuhan tetapi umat-Nya hidup tidak berbuahkan kebaikan dan kebenaran. Yesaya menceritakan dalam perumpamaan kebun anggur yang buahnya mengecewakan.

Pada umumnya kalau kita sudah berjerih lelah dengan sesuatu, kita mengharapkan hasil yang baik. Orang tua bekerja keras menafkahi keluarga tentu dengan harapan anak-anaknya berhasil jadi baik. Pelajar bekerja keras menyelesaikan tugas tentu dengan harapan mendapatkan nilai yang baik bukan kegagalan. Demikian juga Tuhan yang sudah menciptkan dan memberkati manusia memiliki pengharapan umat-Nya menjadi lebih baik dan berbuah lebat.

Ada beberapa pertanyaan yang perlu kita renungkan: Apakah kita belajar mensyukuri semua berkat Tuhan atau menganggap itu biasa saja? Apakah kita menjadi orang Nasrani yang begitu-begitu saja tanpa berbuah lebat memuliakan nama-Nya? Apakah yang kita sedang lakukan beberapa waktu ini adalah kebenaran dan kebaikan atau justru kelaliman dan keonaran? Apakah akhir-akhir ini kita jauh dari Tuhan? Hilang begitu saja tanpa kabar, tanpa saat teduh, tanpa doa. Jangan tunggu giliran Tuhan yang cuekin kita, baru tau rasa! Kiranya Tuhan menolong kita memiliki relasi yang akrab dengan-Nya.  Amin.

SETIAP RANTING PADAKU YANG TIDAK BERBUAH, DIPOTONG-NYA

Yohanes 15:2a
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

KASIH YANG BEKORBAN

KASIH YANG BEKORBAN

(Yesaya 53:5)

kasih yang bekorban

       Lilin adalah ilustrasi yang tepat untuk menggambarkan arti dari sebuah pengorbanan. Ketika lilin dinyalakan dengan api, ia berfungsi penuh sebagai penerang di sekelilingnya. Gelap tidak dapat disingkirkan dengan gelap, tetapi hanya terang lah yang sanggup memusnahkan kegelapan. Hanya saja, ketika lilin itu menyala, maka ia sedang mengorbankan dirinya hingga habis total.

       Itulah yang dilakukan oleh Tuhan Pencipta alam semesta dan isinya agar manusia beroleh harapan hidupan yang sesungguhnya. Nubuatan Yesaya di dalam Pasal 53 mengetengahkan dua fakta nyata: Pertama, manusia berdosa dan tersesat menuju kehancuran. Dunia menyebutnya kebebasan tanpa batas, kitab suci menyebutnya sebagai kesesatan yang membinasakan.

       Kedua, Tuhan memiliki rencana pemulihan manusia kembali kepada hidup yang sesungguhnya. Tuhan datang ke dalam dunia yang gelap, mengorbankan diri di atas kayu salib agar manusia yang berdosa dipulihkan dan menghidupi tujuan ia ada diciptakan di dunia ini. Orang yang menghidupi hal ini tengah mengerjakan keberhasilan hidupnya. 

       Beberapa waktu lalu saya mendapatkan sebuah gambar seorang anak dan seorang ayah berdiri berhadapan. Si anak tampak menerima potongan kotak dari bagian ayahnya. Gambar ini hendak menunjukkan seorang ayah yang mengasihi anaknya dengan terus menerus memberi bagian dari dirinya.  Inilah yang dilakukan oleh orang tua kepada anak yang dikasihinya. Setiap potongan kotak itu dapat berupa menyediakan waktu bermain bersama, mendampingi belajar,  mengajak ibadah keluarga bersama, menyediakan makanan sehat hingga menyertai ke dokter ketika sakit hingga sembuh. Inilah yang disebut sebagai pengorbanan karena kasih.

dad to son

       Seperti halnya orang tua mengasihi anaknya, terlebih pula Tuhan mengasihi manusia. Alkitab mencatat bahwa Tuhan Yesus datang ke dunia, berkorban di kayu salib agar terbuka  jalan menuju pemulihan dengan Allah, alam semesta dan sesama manusia. Hidup yang dipulihkan Tuhan tersedia bagi setiap orang yang mau percaya dan mengikut Dia. Maukah Anda hidup dalam rencana-Nya yang mengagumkan ini? Kiranya Tuhan menolong kita memiliki hidup yang penuh bersama Dia. Amin.

.

DUNIA MENYEBUT KETERSESATAN YANG MEMBINASAKAN SEBAGAI KEBEBASAN TANPA BATAS, FIRMAN TUHAN PENGORBANAN ADALAH KASIH YANG MENYELAMATKAN

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail