SERASA MAU MENYERAH??

SERASA MAU MENYERAH??

(Baca: Yosua 1:7-9)

never give up

       “Never Give Up”, inilah gambar yang saya terima ketika mulai mengenyam proses pembelajaran di seminari Alkitab. Kehidupannya seperti retret tetapi berdurasi 7 hari seminggu dan berlangsung sekitar 5 tahun. Teman yang memberikan gambar ini hendak menyemangati untuk tidak menyerah melakukan yang terbaik dalam hidup walau terkadang kelihatannya mustahil.

       Tetap berjuang, itulah pesan Firman Tuhan kepada jenderal Yosua, Pengganti Musa, memimpin lebih 2 juta rakyat.  Yosua diingatkan visi dan panggilan Tuhan, yakni membawa orang Israel sampai kepada Tanah Perjanjian dengan cara memegang erat Firman Tuhan sebagai pedoman segala sesuatu. Meskipun pernah kalah perang dan ditipu, namun mereka melihat penyertaan Tuhan yang nyata seperti berhentinya matahari dan bulan, tembok raksasa yang kuat bisa roboh karena bunyi sangkakala/Shofar, air sungai Yordan yang sangat besar terbelah seperti jaman Musa. Sejarah mencatat, Yosua berhasil! (Yosua 23:1-6).

       Ada kalanya hidup seperti menjadi katak dimulut Burung. Keadaan bukan saja hampir kalah, serasa tak berdaya, terluka tetapi juga disertai segudang permasalahan. Yosua dan banyak umat Allah lainnya pernah mengalami berbagai macam kesulitan. Mereka tetap berjuang, tidak menyerah dengan kehidupan dan pada akhirnya mengalami pertolongan dan kehadiran Tuhan. Janji penyertaan Tuhan masih berlaku sejak dahulu hingga sekarang bagi orang yang menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman hidup (Mazmur 119:105; Matius 28:20; Yosua 1:8).

       Kini sudah 18 tahun waktu berjalan sejak teman tersebut memberikan gambar “Never Give Up”. Saya merasakan dan mengalami pertolongan Tuhan secara nyata, bahkan mujizat-Nya! Sakit sembuh, lapar dikenyangkan, sendiri ditemani, berada dalam bahaya tetapi terselamatkan. Sekarang saya membagikan gambar ini, semoga lebih banyak orang percaya yang dikuatkan pengharapan, kasih dan imannya. Doa saya, Anda dapat mengalami pertolongan dan kehadiran Tuhan. Immanuel.

 

BILA HIDUP SERASA MAU MENYERAH, INGATLAH BAHWA ANDA TIDAK SENDIRIAN.

ketika hidup tampak mustahil

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

KETIKA HIDUP SERASA DI PADANG GURUN

 

 

KETIKA HIDUP SERASA DI PADANG GURUN

(Baca: Keluaran 15:22-27)

water

       Apakah kehidupan Anda serasa seperti katak yang hampir tertelan masalah besar? Ada kalanya hidup ini terasa tidak adil dan tidak aman. Sebagian orang cemas dan gelisah akan apa yang sedang terjadi dan mungkin akan terjadi. Peter Kinderman, Professor of Clinical Psychology dari University of Liverpool memberikan tips praktis tentang kesehatan mental dengan 5 cara: Aktif (Melakukan olahraga yang sehat akan mengaktifkan kimia dalam otak, mengaktifkan neurotransmiter sehingga merasa lebih enak); Terkoneksi (Memiliki kualitas relasi yang baik seperti dengan keluarga, teman, dsb. mempengaruhi ketahanan tubuh dalam proteksi kuman, mengurangi resiko sakit jantung dan dimensia); Tetap Belajar (Bersikap ingin tahu dan mau tetap belajar akan membuat kita lebih baik dalam menghadapi tantangan hidup); Memberi (Manusia adalah bagian dari komunitas. Penelitian menunjukkan bahwa memberi dengan tulus meningkatkan rasa bahagia seseorang), Mawas Diri (Refleksi apa yang tengah terjadi “mindfulness” menolong menghadapi stress dan membuat seseorang lebih rileks. brain

       Orang-orang Israel pada jaman Musa menghadapi masalah hidup di padang gurun. Bukan saja panas dan gersang tetapi juga tidak ada penunjang utama kehidupan yakni air segar. Air di Mara rasanya pahit! (Keluaran 15:23). Meskipun mereka terhitung sehat dengan berjalan kaki jarak jauh, tetapi sikap  bersungut-sungut dan meragukan pemeliharaan Tuhan membuat tidak mawas diri. Sikap pro aktif Musa untuk berdoa/terkoneksi kepada Tuhan sungguh menolong Israel mengalami mujizat Tuhan. Kalau saja mereka belajar berjalan dengan Tuhan maka mereka sungguh akan bersyukur bahwa tidak jauh dari Mara, Tuhan sedang mempersiapkan Elim yakni tempat dengan 12 mata air dan 70 pohon korma yang segar dan nikmat.

       Hari ini Anda dan saya memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan berkat Tuhan ketika kita mengikuti cara pandang Firman Tuhan dan bukan egoisme sekuler. Dunia mengajar untuk mengambil, merampas dan menjatuhkan. Firman Tuhan justru mengajar untuk memberi, mengampuni dan mengasihi. Semakin dipelajari dan diteliti dalam ilmu Psikologi, kita akan menjumpai sebuah kesimpulan bahwa orang yang belajar menghidupi Firman Tuhan sedang menyehatkan dirinya.

KETIKA ANDA BELAJAR LEBIH BANYAK ILMU KESEHATAN MENTAL, MAKA ANDA AKAN MENEMUKAN BAHWA BELAJAR MENGHIDUPI FIRMAN TUHAN BERARTI SEDANG MENINGKATKAN KESEHATAN DIRI

Water cascading over a pair of hands.
Water cascading over a pair of hands.
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail