PENGHARAPAN HARI ESOK

PENGHARAPAN HARI ESOK

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28)

 

 

       Seorang anak kecil umur 2 tahun baru saja dibelikan mainan masak-masak oleh ibunya. Anak ini begitu senang dan berkata, “Terima kasih mama. Mama begitu baik dech. Saya sayang mama.” Kemudian anak itu bermain dengan peralatan dapur, sayur mayur dan makanan yang semuanya terbuat dari plastik cantik.

       Sementara anak ini bermain dan ibunya memasak di ruangan kecil rumah itu, tiba-tiba terdengar bunyi telpon seluler dari kamar tidur. Ibu ini meninggalkan masakannya dan masuk ke kamar. Dalam hitungan detik, anak kecil yang lagi asyik bermain tiba-tiba melihat benda mengkilat dan dikenalnya. Ia berpikir ini adalah pisau asli! Kemudian anak ini berdiri dan mengambil pisau (yang sebenarnya adalah silet tajam) yang memantulkan cahaya karena terkena sinar matahari. Pas, waktu itu masuklah ibunya. Apabila Anda adalah orang tuanya, apakah yang Anda lakukan?

       Apakah Anda akan menjelaskan panjang lebar teori logam dan implikasi benda tajam dan benda lunak agar anak tersebut mengerti dan terhindar dari bahaya? Tentu tidak bukan? Pada umumnya orang tua langsung berteriak atau berseru, “Stop! Diam dulu.” Kemudian langsung mengambil benda tajam ini. Anak ini tidak akan mengerti apabila Anda menjelaskan definisi logam dan perbedaan pisau plastik dengan silet tajam.

       Apakah yang terjadi selanjutnya dengan cerita itu? Anak ini menangis dan menjerit-jerit. “Mama jahat! Kenapa merampas mainanku! Mama tidak sayang dengan saya.” Apakah ibunya jahat dan tidak sayang anak ini? Tentu tidak bukan? Justru karena sayang dan peduli keselamatan anak ini, maka ibu ini mengambil cara terbaik agar anaknya tidak terluka.

       Tahukah Anda bahwa hubungan manusia dengan Tuhan ada kalanya seperti ini. Tuhan punya rencana yang baik dan mulia, tetapi bukan berarti semua keinginan kita dikabulkan. Ketika Tuhan mengijinkan hidup ini ada susah dan senang, lancar dan sulit, maka sebenarnya Tuhan punya rencana yang istimewa bagi orang-orang yang mengasihi-Nya.

       Dalam bahasa asli Yunani pemahaman tentang surat Roma 8:28 mempunyai pengertian  bahwa cara kerja Tuhan itu istimewa dengan mensinergikan segala peristiwa baik atau buruk keadaanya untuk tujuan yang sangat baik dan sifatnya melampaui kasat mata atau pemahaman kita saat itu. Di sinilah peran iman berjumpa dengan keterbatasan pemahaman dan kata-kata manusia dengan realitas sesungguhnya dari sudut pandang Allah.

       Seperti halnya ibu yang sayang anaknya terkadang mengambil tindakan yang tidak disukai yang dianggap tidak baik bahkan kejam oleh anaknya; demikian Tuhan ada kalanya mengijinkan peristiwa kelam dan gelap terjadi dalam hidup kita untuk maksud baik yang melampaui pemahaman dan kata-kata kita.

       Pada saat itu terjadi, bisa saja kita seperti anak 2 tahun yang menangis dan menjerit protes karena tidak memahami realitas hidup secara utuh dari sudut pandang kekal. Kita berseru, “Tuhan jahat! Kenapa merampas orang yang saya sayangi dari padaku! Tuhan tidak sayang kepadaku.”  Ini adalah reaksi yang bisa terjadi pada siapa saja ketika marah, sedih dan kecewa bercampur jadi satu.

       Pesan Firman Tuhan mengajak kita untuk jangan putus asa, jangan kehilangan harapan apalagi meninggalkan Tuhan dan memilih jalan hidup duniawi sebagai bentuk pemberontakan. Tetap pegang teguh iman kepada-Nya dan minta hikmatNya agar dapat bijak menghadapi susah senang dan lancar sulitnya hidup. Doa saya, Tuhan menolong setiap pembaca yang tengah berada dalam fase kehidupan awan gelap.

JANGAN PUTUS ASA, JANGAN KEHILANGAN HARAPAN APALAGI MENINGGALKAN TUHAN

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

TUHAN PUNYA CARA

TUHAN PUNYA CARA

(Baca: 2 Raja-raja 3:1-27, Mazmur 23:5)

Tuhan punya cara

       Pada umumnya kita ingin selalu dapat kabar baik dan hidup lancar, namun kenyataannya tidak setiap hari hidup berjalan lancar. Apa yang kita rencanakan dengan matang sekalipun tidak berarti pasti berhasil. Ada kalanya semua perencanaan gagal total dan membuat suasana hati dan keadaan menjadi buruk.

       Inilah yang dialami oleh Yosafat (raja Yehuda), Yoram (raja Israel) dan raja Edom. Mereka mempersiapkan dengan matang peperangan terhadap Moab, namun perjalanan yang seharusnya ditempuh sekitar 2-3 hari menjadi lebih 7 hari dan belum juga tiba di wilayah Moab. Seluruh rombongan kehausan, kekurangan logistik dan mental pasukan dalam keadaan sangat buruk hingga mulai meragukan para pemimpinnya.

       Di sinilah Yosafat ingat Tuhan dan mengajak para raja mencari Tuhan. Elisa menubuatkan datangnya air berlimpah dengan cara Tuhan yang melampaui pikiran. Wilayah Edom ke atas itu padang gurun. Wilayah Moab khususnya di sekitaran Madaba dikelilingi pegunungan dengan kontur medan yang sukar dan gersang. Hingga sekarang wilayah yang dulu disebut Edom dan Moab atau kini disebut Jordania dikenal kekurangan air.

       Singkat cerita, Tuhan datangkan banjir air yang menyegarkan pasukan Yosafat dan koleganya,  Tuhan memberikan kemenangan dahsyat kepada mereka.

       Ingatlah, Tuhan sanggup mendatangkan banjir berkat bahkan ketika kita semua berpikir yang ada hanya kekeringan dan kesulitan hidup. Mari cari Tuhan sekarang juga! Pililah jalan yang benar dan lurus. Tuhan punya cara untuk beperkara dalam hidup kita. Amin.

TUHAN PUNYA CARA UNTUK BEPEKARA DALAM HIDUP KITA, CARI DAN ANDALKAN TUHAN DENGAN CARA-NYA.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail