BERHARAPLAH PADA YESUS

BERHARAPLAH PADA YESUS

(Baca: Matius 28:1-10)

 

       “Arrghh….!!! Berapapun harganya kita bayar. Selamatkan generasi ini..!!” Itulah penggalan kata-kata dari sebuah cerita abad 14 di kota kecil Hamelin. Apa yang sebenarnya terjadi pada masa itu? Sejarah mencatat tahun 1346-1353 Eropa diserbu dengan wabah Pes. Ratusan ribu tikus yang terjangkit bakteri Yersinia Pestis pada akhirnya memakan korban 2/3 penduduk dunia (atau sekitar 75 juta orang).  Cemas, kuatir dan takut itulah keadaan pada waktu itu.

       Hari hari ini dunia cemas, kuatir dan takut dengan adanya pandemi covid 19. Bukan hanya lebih dari 200 negara yang terkena efeknya dan banyak yang meninggal, namun yang hidup pun harus bersiap menghadapi gejolak perlambatan ekonomi bahkan resesi. Siapa yang bisa mengalahkan penyakit dan menang atas kematian? Hanya Tuhan!

 

 

 

       Itulah yang dinyatakan Alkitab. Hanya Tuhan yang sanggup! Tuhan datang ke dalam dunia, jadi manusia dan mati disalibkan untuk tebus dosa kita dan bangkit kalahkan neraka. Alkitab mengatakan, 3 wanita: Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome berada dalam keadaan cemas, takut dan kuatir. Hari-hari itu fenomena dunia sungguh aneh! Jam 12 siang harusnya terang tetapi jadi gelap hingga pukul 15.00 sore (Lukas 23:44), gempa bumi yang dahsyat dan orang-orang saleh yang meninggal bangkit dari kubur (Matius 27:51-53). Hari ketiga pagi itu ketiga ibu-ibu ini datang ke kubur  Yesus dihadapkan kenyataan bahwa Yesus sudah bangkit dari kubur dan kalahkan kematian.

       Yesus hidup! Ia bukan saja membuat org sakit sembuh; lumpuh berjalan; buta melihat; tulis mendengar; bisu bicara tetapi ia sendiri kalahkan kematian. Yesus menjamin kehidupan!  Hari ini, di seluruh dunia umat Nasrani merayakan Paskah. Apapun keadaannya, Apapapun masalah  Anda. Firman Tuhan datang kepada kita: JANGAN TAKUT. BERHARAPLAH PADA YESUS. Selamat Paskah. Kiranya Tuhan menolong setiap kita. Amin. 

 

JANGAN TAKUT! BERHARAPLAH PADA YESUS!

 

 

 

 

 

 

 

 

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

MELIHAT DARI AKHIR

MELIHAT DARI AKHIR

Jangan takut!… Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.  (Markus 16:6)

 

       Anda suka menonton film silat berseri? Bagi sebagian orang, film berseri panjang sangat menarik dan bagi yang lain tentu membosankan karena alur yang kepanjangan. Rahasia mengetahui sebuah film kerap bukan di lihat di awal tetapi dari akhir. Itu sebabnya mertua saya suka sekali menonton awal dan kemudian akhir seri sebelum melanjutkan film di tengah. Dengan demikian langsung mengetahui akhir kisah cerita senang, sedih atau membingungkan.

       Hidup di lihat dari akhir adalah sebuah misteri Ilahi yang hanya dapat disingkapkan oleh Pencipta dan Penguasa sejarah dan masa depan. Manusia kerap tidak mengerti dan belum memahaminya, namun Alkitab mengajar kita bahwa akhir dari hidup manusia bersifat kekal dan tentunya berbeda bila dijalani di dalam Tuhan Yesus Kristus.

      Apa yang dialami para murid ketika Yesus Kristus disalib adalah sebuah catatan kelam bernama kedukaan. Mereka bukan saja sedih, bingung, tetapi hancur dan putus asa setelah gurunya difitnah secara kejam dan dihukum mati karena dengki dan iri hati dari para Farisi dan Ahli Taurat. Kedukaan itu berubah menjadi sukacita ketika Yesus Kristus mengalahkan neraka dan bangkit dari kematian. Malaikat menampakkan diri, banyak mujizat terjadi bahkan Yesus pun menjumpai para murid. Inilah tonggak kebangkitan iman, yakni melihat hidup bukan dari awal tetapi dari akhirnya.

       Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome menjadi saksi kubur kosong dan melihat malaikat bahkan pada akhirnya melihat Yesus Kristus yang sebenarnya lebih dari guru yakni Tuhan yang menjadi manusia. Kebangkitan Yesus diresponi dengan pewartaan kabar baik keselamatan kepada semua orang.

       Akhir dari film kehidupan manusia sudah disingkapkan rahasianya oleh Tuhan yakni ada kekekalan. Saat ini kita yang masih diberikan kesempatan hidup dapat memilih pengharapan atau keputusasaan; bimbang, ragu dan merasa tak berdaya atau justru melibatkan Tuhan untuk mendapat kekuatan, keberanian dan hikmat-Nya?

       Bagi tiga wanita itu, batu besar di kubur Yesus tampak sebagai penghalang namun ketika didekati sebenarnya malaikat sudah menyingkirkan penghalang raksasa itu. Bagi manusia kedukaan bisa menjadi penghalang kehidupan, tetapi di dalam Tuhan ada penghiburan, kekuatan dan pengharapan. Kiranya Tuhan menolong Anda dan saya menjalani hidup ini bersama Tuhan yang menguasai akhir dari segalanya. Amin.

RAHASIA MENJALANI HIDUP BUKAN DI LIHAT DARI AWAL TETAPI JUSTRU DARI AKHIR BERSAMA TUHAN

 

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

DOA YANG (TIDAK) TERJAWAB

DOA YANG (TIDAK) TERJAWAB

Ketika Elisa menderita sakit yang menyebabkan kematiannya, datanglah Yoas raja Israel, kepadanya dan menangis oleh karena dia, katanya: “Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda”!

(II Raja-raja 13:14)

 

 

       Dalam acara kedukaan, ada seorang pendeta yang bersaksi betapa sedih dirinya. Ia biasa mendoakan orang yang sakit dan sembuh. Ketika ia berdoa biasa mujizat terjadi, namun ketika ia mendoakan ayahnya yang sakit, tidak kunjung sembuh dan pada akhirnya meninggal. Pendeta ini bertanya kepada Tuhan, “Mengapa? Mengapa orang lain Kau sembuhkan, namun ayahku sendiri tidak sembuh dan meninggal?” Apakah orang yang rohaninya tinggi pasti mengalami mujizat dan doanya pasti terkabul?

       Hal unik terjadi di jaman Israel yang kacau ketika para pemimpinnya, baik raja-raja Israel Utara ataupun Yehuda di Selatan hidup jauh dari Tuhan. Rakyat Israel mengalami banyak kesusahan karena para pemimpin yang membelakangi Tuhan dengan menyembah berhala. Nabi Elia tampil seorang diri dan mengadakan mujizat nyata, yang sakit sembuh; yang lapar dikenyangkan; api dahsyat menyambar korban bakaran untuk Tuhan. Sepertinya orang-orang pada waktu itu mengambil tanda bahwa kalau dari Tuhan yang sakit pasti sembuh, yang kurang pasti dicukupkan dan pasti ada fenomena dahsyat sebagai tanda. Benarkah demikian?

       Jawaban tersebut langsung dibantah Alkitab dengan kehadiran Elisa yang diurapi Tuhan dengan dahsyat! Air sungai Yordan terbelah, sakit sembuh, yang lapar dicukupkan namun Elisa sendiri meninggal karena penyakit yang dideritanya. Apakah Elisa kurang rohani? Apakah Elisa doanya tidak dijawab Tuhan?  Bagaimana dengan Musa yang begitu dahsyat dipakai Tuhan? Ia membela air laut; angkat tangan dan peperangan pasti menang; lewat kepemimpinannya ada roti manna surga; mujizat air hingga listrik dan GPS (Global Positioning System) pagi siang malam secara gratis yang disebut tiang awan dan tiang api. Musa meninggal sebagai orang tua di atas gunung Nebo, Madeba dengan keinginan masuk Tanah Kanaan yang tidak terjawab.

       Bahkan Yesus pun yang menyembuhkan orang sakit; lumpuh berjalan; buta melihat; tuli mendengar; mati dibangkitkan namun doanya untuk terhindar dari cawan pahit tidak terkabul dan Yesus mati disalibkan sebelum bangkit pada hari ketiga. Apakah Musa dan Yesus kurang rohani? Tentu tidak. Yang perlu diubah adalah cara pikir manusia yang salah.

       Orang yang rohani tidak identik dengan semua doa yang diinginkan atau dipintanya pasti terkabul. Orang yang menjadi hamba Tuhan, bahkan kerohaniannya tinggi justru paham bahwa dirinya adalah hamba dan bukan boss yang maunya harus dan pasti dituruti. Ia sadar perannya dipakai Tuhan secara dahsyat lewat berbagai mujizat tidak serta merta dirinya jadi dewa atau Tuhan. Ia tetap hamba yang harus siap dengan segala rancangan, kehendak dan kedaulatan Tuhan.  Akhirnya Pendeta yang bersaksi tentang doanya tidak dijawab dan ayahnya meninggal mengerti bahwa rencana Tuhan jauh lebih dalam melampaui pemikiran dan keinginannya.

       Hari ini apabila Anda berduka dan hidup serasa dalam kekelaman, ingatlah bahwa Tuhan tidak membiarkan kita sendirian. Jangan ragukan Firman Tuhan yang disampaikan di tempat terang ketika Anda berada di awan gelap. Badai dan awan gelap pasti akan berlalu, itulah pengharapan. Apapun yang terjadi, mari pegang erat iman kepada Yesus Kristus. Lihatlah kesaksian hidup-Nya lewat Alkitab, berjalanlah bersama Dia dan hiduplah bagi Dia. Kiranya Tuhan saja yang menjadi penghiburang dan kekuatan kita. Amin.

LIHATLAH KESAKSIAN HIDUP-NYA LEWAT ALKITAB! BERJALANLAH BERSAMA DIA DAN HIDUPLAH BAGI DIA!

 

 

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

KASIH YANG BEKORBAN

KASIH YANG BEKORBAN

(Yesaya 53:5)

kasih yang bekorban

       Lilin adalah ilustrasi yang tepat untuk menggambarkan arti dari sebuah pengorbanan. Ketika lilin dinyalakan dengan api, ia berfungsi penuh sebagai penerang di sekelilingnya. Gelap tidak dapat disingkirkan dengan gelap, tetapi hanya terang lah yang sanggup memusnahkan kegelapan. Hanya saja, ketika lilin itu menyala, maka ia sedang mengorbankan dirinya hingga habis total.

       Itulah yang dilakukan oleh Tuhan Pencipta alam semesta dan isinya agar manusia beroleh harapan hidupan yang sesungguhnya. Nubuatan Yesaya di dalam Pasal 53 mengetengahkan dua fakta nyata: Pertama, manusia berdosa dan tersesat menuju kehancuran. Dunia menyebutnya kebebasan tanpa batas, kitab suci menyebutnya sebagai kesesatan yang membinasakan.

       Kedua, Tuhan memiliki rencana pemulihan manusia kembali kepada hidup yang sesungguhnya. Tuhan datang ke dalam dunia yang gelap, mengorbankan diri di atas kayu salib agar manusia yang berdosa dipulihkan dan menghidupi tujuan ia ada diciptakan di dunia ini. Orang yang menghidupi hal ini tengah mengerjakan keberhasilan hidupnya. 

       Beberapa waktu lalu saya mendapatkan sebuah gambar seorang anak dan seorang ayah berdiri berhadapan. Si anak tampak menerima potongan kotak dari bagian ayahnya. Gambar ini hendak menunjukkan seorang ayah yang mengasihi anaknya dengan terus menerus memberi bagian dari dirinya.  Inilah yang dilakukan oleh orang tua kepada anak yang dikasihinya. Setiap potongan kotak itu dapat berupa menyediakan waktu bermain bersama, mendampingi belajar,  mengajak ibadah keluarga bersama, menyediakan makanan sehat hingga menyertai ke dokter ketika sakit hingga sembuh. Inilah yang disebut sebagai pengorbanan karena kasih.

dad to son

       Seperti halnya orang tua mengasihi anaknya, terlebih pula Tuhan mengasihi manusia. Alkitab mencatat bahwa Tuhan Yesus datang ke dunia, berkorban di kayu salib agar terbuka  jalan menuju pemulihan dengan Allah, alam semesta dan sesama manusia. Hidup yang dipulihkan Tuhan tersedia bagi setiap orang yang mau percaya dan mengikut Dia. Maukah Anda hidup dalam rencana-Nya yang mengagumkan ini? Kiranya Tuhan menolong kita memiliki hidup yang penuh bersama Dia. Amin.

.

DUNIA MENYEBUT KETERSESATAN YANG MEMBINASAKAN SEBAGAI KEBEBASAN TANPA BATAS, FIRMAN TUHAN PENGORBANAN ADALAH KASIH YANG MENYELAMATKAN

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail