RAHASIA HIDUP YANG DIKUATKAN

RAHASIA HIDUP YANG DIKUATKAN

(Baca: Roma 15:13)

roma

       Apakah Anda merasa hidup ini sulit? Apakah yang Anda inginkan yang baik itu tidak terjadi? Seolah hari depan tidak bersahabat dengan Anda? Apabila jawabannya ya, maka Ayat Firman Tuhan ini tepat buat Anda. Hidup terkadang tidak semudah seperti yang kita pikirkan. Ada banyak masalah yang membuat kita tidak senang, sedih bahkan merasakan putus asa.

       Rasul Paulus kepada jemaat di Roma menyingkapkan rahasia hidup yang dipenuhi pengharapan, sukacita dan damai sejahtera. Di balik kelemahan orang-orang percaya, Paulus justru melihat orang-orang yang kuat karena mempercayakan diri kepada Tuhan. Ayat Alkitab versi NIV bahasa Inggris menyebutkan frasa “as you trust in Him”, mengandung makna penyerahan hidup kepada Tuhan menghasilkan kelimpahan sukacita, damai sejahtera dan pengharapan. Inilah mujizat Tuhan!

       Apa rahasia hidup yang dikuatkan? Uniknya adalah bukan dengan dikabulkannya semua yang kita inginkan, atau semua permasalahan berjalan lancar tanpa kendala. Paulus justru mengajak orang percaya untuk tindakan sederhana, yakni saling jadi berkat. Barusan saya mendapat pesan singkat yang menarik tentang kebersamaan.

      Kenapa hujan itu menyenangkan? Karena turunnya ramai-ramai. Kalau turunya hanya setetes demi setetes namanya gerimis.

Kenapa nasi itu mengenyangkan? Karena disajikan ramai-ramai. Kalau hanya satu butir saja di atas piring tentu kita kebingunan mau makan apa? Lapar.

Gigi itu berguna karena ramai-ramai berbaris rapi. Kalau gigi berbaris sendirian namanya ompong. Sulit bicara, sulit mengunyah dan terasa ganjil kalau tertawa.

Demikian pula dengan belajar dan bekerja sama dalam tim secara terarah dan terkoordinasi tentu akan cepat selesai dan lebih ringan dari pada dikerjakan sendiri.

       Itulah sebabnya Paulus menyebutkan rahasia sukacita, damai sejahtera dan pengharapan di dalam Tuhan dipraktikkan dengan tindakan positif yang sederhana, dari pada mencari kesenangan sendiri lebih baik mencari kesenangan bersama yang baik, berguna dan memuliakan nama Tuhan. Anda mau mempercayakan seluruh hidup ini kepada Tuhan? Mulailah dengan meninggalkan kekuatiran, kepahitan dan melulu kesenangan diri dan belajar jadi berkat bagi sesama. Kiranya Tuhan menguatkan hidup Anda dengan kasih karunia-Nya. Amin.

 

HIDUP SENDIRIAN DAN MENYENDIRI ITU GARING, TETAPI HIDUP BERSAMA TUHAN DAN BERSANDAR PENUH KEPADANYA TERLETAK SUMBER SUKACITA, DAMAI DAN PENGHARAPAN.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

PENGHARAPAN YANG MENGUATKAN

PENGHARAPAN YANG MENGUATKAN

(Baca:Yohanes 3:14-15 )

wild snake desert

       Apa reaksi Anda ketika melihat ular? Terkejut? Takut? Ngeri? Atau justru suka? Sebagian orang mungkin langsung bilang, “enaaak! Haujeeek!” karena terbayang daging yang lezat. Sebagian orang lagi langsung merinding dan terbayang gigitan beracun yang mematikan. Inilah yang terjadi pada sebagian orang-orang Israel pada zaman Musa ketika dipagut ular beludak dan banyak yang menderita keracunan dan mati. Mereka sangat panik dan takut melihat begitu banyak ular sangat berbisa di padang gurun yang tengah memangsa umat Israel.

       Umat Israel yang tengah melihat ular beludak dan dipagut dengan racun yang ganas ini justru ada harapan disembuhkan cukup dengan beriman dan melihat patung ular buatan Musa (Bilangan 21:4-9). Pada zaman itu belum ada ditemukan obat manjur untuk menyembuhan gigitan ular beludak secara massal. Apa yang dilakukan Tuhan lewat hambanya Musa adalah kasus khusus yang tidak dapat dan tidak boleh menjadi pengajaran hurufiah seolah menyembah patung ular adalah benar (II Raja-raja 18:4). Memandang ular tembaga buatan Musa adalah lambang bahwa mereka dipanggil untuk percaya dan bersandar kepada Tuhan (I Korintus 10:9).

       Injil Yohanes kembali menekankan bahwa memandang ular tembaga dapat menghidupkan orang-orang yang terkena racun ular beludak, demikian pula memandang salib Kristus dapat menghidupkan orang-orang yang terkena racun dosa mematikan (Yohanes 3:14).

ular perunggu nebo

       Ketika hidup ini jadi sulit, berantakan dan menyeramkan; kepada siapa kita memandang? Apakah kepada orang tertentu yang kaya, berkuasa, dan berpengalaman? Apakah kita tergoda untuk mencari jimat, patung sembahan? Apakah kita tertantang untuk mengandalkan diri sendiri atau justru menggunakan keadaan tersebut sebagai kesempatan berjalan bersama Tuhan dan meminta hikmat-Nya untuk melangkah? Kiranya Tuhan menolong kita meningat bahwa Yesuslah yang harusnya menjadi prioritas utama dalam mencari pertimbangan hidup. Amin.

PENGHARAPAN BUKAN SEKEDAR MEYAKINI APA YANG KITA INGINKAN, TETAPI MENGIMANI BAHWA APA YANG TUHAN LAKUKAN ADALAH YANG TERBAIK

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail