MENGGALI BERKAT TUHAN

MENGGALI BERKAT TUHAN

(Baca: II Raja-raja 3:17)

Menggali

       Pernakah Anda merasa hidup ini sangat berat untuk dihadapi? Jangankan memikirkan tujuan yang hedak dicapai, melalui masa sekarang saja serasa rumit dan sulit. Itulah yang dirasakan oleh barisan tentara Yoram dan Yosafat. Rencananya mau berperang dengan Moab, tetapi ketika mengambil taktik lewat selatan padang gurun, mereka tidak siap dengan logistik air dan medan yang sukar. Jangankan berpikir untuk mencapai tujuan, bertahan hidup saja sudah syukur.

       Yosafat mencari cara Tuhan dengan mendengarkan-Nya lewat Elisa. Mereka menggali tanah menjadi kubangan-kubangan besar untuk menampung air segar. Tuhan kirim banjir air! Barisan tentara Israel bersama dengan segala ternak disegarkan kembali dan siap untuk mencapai satu tujuan: menang!

       Kalau Tuhan beperkara, maka strateginya sangat dahsyat dan tepat pada waktu-Nya! Sapuan air belimpah itu sampai di depan barisan tentara Moab. Entah karena sinar matahari yang menyilaukan atau bersentuhan dengan sejumlah jenis tanaman sehingga akhirnya air tampak merah. Orang-orang Moab berpikir itu darah dari barisan Yoram dan Yosafat yang saling bunuh karena bertengkar, lalu mereka terhasut nafsu menjarah yang bukan miliknya. Singkat cerita, Tuhan memberikan kemenangan kepada Israel atas Moab.

       Lalu kenapa Prasasti Batu Moab (Messa Stele) yang dibuat sekitar tahun 840 SM ini menceritakan dewa Kamos menolong Moab dari Israel? Apakah Kamos lebih hebat dari Tuhan? Apakah Kamos mengalahkan Israel? Batu ini pertama kali ditemukan tahun 1868. Apa yang sebenarnya terjadi? Berkaca dari II Raja-raja 3:1-27, Israel sudah menang dan tinggal menangkap raja Mesa.  Pada saat keadaan terjepit, Mesa membunuh anaknya sendiri dengan keji untuk dipersembahkan kepada Kamos. Pada saat itu barisan tentara Israel merasa ngeri atas kesadisan mesa, maka mereka pergi. Nah, prasasti yang terawat baik di musium Louvre-Paris, Perancis ini adalah penggalan sebagian kisah yang terjadi.

       Hari ini Anda dan saya apabila ingin berhasil dalam hidup ini, maka kita juga dipanggil untuk ambil bagian dalam cara Tuhan. Cara itu tidak dibatasi oleh pemikiran kita yang sempit, atau keangkuhan logika semata. Tuhan punya cara melampaui hitungan matematika manusia. Bagian kita adalah menggali dengan penuh ketaatan pada Firman Tuhan. Sikap yang terbaik bukan bersungut apalagi meragukan cara Tuhan, tetapi terbuka dengan agenda-Nya sambil melakukan apa yang baik dan benar. Amin.

MENGGALI BERKAT TUHAN DIMULAI DARI IMAN YANG TERBUKA PADA CARA DAN RENCANA-NYA

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

ANDA BISA!

ANDA BISA!
I Petrus 5:8-9

       Senang rasanya apabila disemangati orang lain akan pergumulan dan perjuangan kita. “Anda bisa!”, itulah bahasa lain yang dimaksudkan Petrus kepada jemaat di tempat perantauan.

       Umat percaya pada waktu itu menghadapi tantangan yang berat ketika hidup dalam perantauan. Merantau tidaklah mudah karena harus meninggalkan zona nyaman untuk memasuki tempat baru sebagai orang asing. Belum lagi tantangan untuk tetap beriman pada Yesus di tengah lingkungan non Nasrani. Screenshot_2016-01-26-16-55-12_1453820143135

       Petrus menyebutkan bahwa umat percaya menghadapi serangan iblis bak singa mengaum dan siap memangsa korbannya. Tantangan apa yang sebenarnya dilancarkan iblis? Sikap sombong ketika usahanya berhasil, sikap egois tidak perduli dengan orang lain, dan juga serangan kekuatiran akan hari depan sehingga mereka diajak lebih percaya apa kata horoskop, gwamia, tarot dsb dari pada mempercayakan hidup kepada Tuhan yang sanggup mengubah kutuk jadi berkat, sial jadi untung, pesimis jadi optimis.

       Hari ini kita semua menghadapi tantangan yang tidak jauh berbeda dengan umat percaya jaman itu. Petrus menyemangati dengan frasa, “lawanlah dia dengan iman yang teguh” (1 Petrus 5:9). Itu artinya kita bisa! Tuhan sudah memberi kemampuan untuk menang. Orang yang mengandalkan Tuhan, tidak akan kekurangan penyertaanNya.

       ANDA BISA! Itulah Firman Tuhan bagi Anda dan saya. Tuhan memberi kemampuan untuk mengikutNya, untuk setia, untuk melewati pencobaan, untuk menang. Kenapa? Karena Tuhan Yesus sudah menang. Selamat mengikutNya.

Jordan, Amman 25 januari 2016.

OPTIMIS ADALAH KEYAKINAN BERSAMA TUHAN HASILNYA AKAN LEBIH BAIK.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

RUMAH SEMUT

RUMAH SEMUT

Baca: Yohanes 16:29-33

1

Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia (Yohanes 16:33b).

 

 

       Anda pernah dengar rumah semut Musamus di Merauke, Papua? Saya pernah memegang dan mengetuk bekas koloni rayap (termites) ini, luar biasa kerasnya. Tidak heran benteng yang juga ditemukan di Afrika, Australia, Amerika Selatan ini terkadang dapat diinjak gajah dan tidak hancur.

       2Hari itu saya nonton ulasan koloni musamus yang diserang musuh. Koloni serangga ini berusaha menutup sarangnya sambil ramai-ramai mempertahankan diri. Akhirnya raksasa besar diusir oleh kawanan kecil ini. Kerjasama dapat menghasilkan sinergi yang kuat, sendirian cenderung lemah dan kalah.

       Itulah yang tampaknya terjadi ketika Yesus dan para murid disergap kawanan prajurit bersama para tokoh agama yang hendak memebelenggu Yesus (Yohanes 18:12). Yesus mengetahui segala sesuatu dan mengingatkan para murid agar tidak kecewa, berkecil hati dan pupus harapan (Yohanes 16:31-32). Apakah para murid sendirian? Apakah Yesus sendirian? Sebenarnya, Tuhan hadir di saat sukar dan kelam sekalipun. Gelapnya aniaya salib diterangi lewat kebangkitan dan kemenangan Allah yang hidup.

       Daud bisa mengalahkan raksasa Goliat (I Samuel 17:50) bukan karena ia seorang diri tetapi ada Tuhan menyertai-Nya. Yusuf kerja keras dan gesit mengambil peluang hingga hidupnya sukses bukan karena kehebatan dirinya (Kejadian 50:20). Mereka sebenarnya tidak seorang diri tetapi bersama Tuhan ada kekuatan dan kemenangan.

       Mengikut Yesus bukan tentang hidup terus menerus lancar dan tidak ada masalah, tetapi tentang berjalan bersama Tuhan adalah seperti membangun benteng yang kokoh dari musuh kehidupan. Jangan terlarut dalam mental pesimis, kesepian, kelemahan dan kegagalan. Lihatlah Yesus Pemenang yang sanggup memberi kekuatan, keberhasilan dan damai sejahtera. Selamat memasuki masa Paskah.

 

MENGIKUT YESUS BUKAN TENTANG HIDUP TERUS MENERUS LANCAR TETAPI BERJALAN BERSAMA ALLAH YANG HIDUP

cross

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail