KETIKA HIDUP SERASA DI PADANG GURUN

 

 

KETIKA HIDUP SERASA DI PADANG GURUN

(Baca: Keluaran 15:22-27)

water

       Apakah kehidupan Anda serasa seperti katak yang hampir tertelan masalah besar? Ada kalanya hidup ini terasa tidak adil dan tidak aman. Sebagian orang cemas dan gelisah akan apa yang sedang terjadi dan mungkin akan terjadi. Peter Kinderman, Professor of Clinical Psychology dari University of Liverpool memberikan tips praktis tentang kesehatan mental dengan 5 cara: Aktif (Melakukan olahraga yang sehat akan mengaktifkan kimia dalam otak, mengaktifkan neurotransmiter sehingga merasa lebih enak); Terkoneksi (Memiliki kualitas relasi yang baik seperti dengan keluarga, teman, dsb. mempengaruhi ketahanan tubuh dalam proteksi kuman, mengurangi resiko sakit jantung dan dimensia); Tetap Belajar (Bersikap ingin tahu dan mau tetap belajar akan membuat kita lebih baik dalam menghadapi tantangan hidup); Memberi (Manusia adalah bagian dari komunitas. Penelitian menunjukkan bahwa memberi dengan tulus meningkatkan rasa bahagia seseorang), Mawas Diri (Refleksi apa yang tengah terjadi “mindfulness” menolong menghadapi stress dan membuat seseorang lebih rileks. brain

       Orang-orang Israel pada jaman Musa menghadapi masalah hidup di padang gurun. Bukan saja panas dan gersang tetapi juga tidak ada penunjang utama kehidupan yakni air segar. Air di Mara rasanya pahit! (Keluaran 15:23). Meskipun mereka terhitung sehat dengan berjalan kaki jarak jauh, tetapi sikap  bersungut-sungut dan meragukan pemeliharaan Tuhan membuat tidak mawas diri. Sikap pro aktif Musa untuk berdoa/terkoneksi kepada Tuhan sungguh menolong Israel mengalami mujizat Tuhan. Kalau saja mereka belajar berjalan dengan Tuhan maka mereka sungguh akan bersyukur bahwa tidak jauh dari Mara, Tuhan sedang mempersiapkan Elim yakni tempat dengan 12 mata air dan 70 pohon korma yang segar dan nikmat.

       Hari ini Anda dan saya memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan berkat Tuhan ketika kita mengikuti cara pandang Firman Tuhan dan bukan egoisme sekuler. Dunia mengajar untuk mengambil, merampas dan menjatuhkan. Firman Tuhan justru mengajar untuk memberi, mengampuni dan mengasihi. Semakin dipelajari dan diteliti dalam ilmu Psikologi, kita akan menjumpai sebuah kesimpulan bahwa orang yang belajar menghidupi Firman Tuhan sedang menyehatkan dirinya.

KETIKA ANDA BELAJAR LEBIH BANYAK ILMU KESEHATAN MENTAL, MAKA ANDA AKAN MENEMUKAN BAHWA BELAJAR MENGHIDUPI FIRMAN TUHAN BERARTI SEDANG MENINGKATKAN KESEHATAN DIRI

Water cascading over a pair of hands.
Water cascading over a pair of hands.
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

SUKA SUKA TUHAN

SUKA SUKA TUHAN
(Baca Matius 20:1-16)
Suka suka Tuhan mau bagaimana dan seperti apa keadaan kita, yang penting kita memastikan tidak ada iri hati terhadap keadaan orang lain, benci, dendam, ataupun dosa lain yang menyertai.  Yesus memberikan perumpamaan tentang fakta Kerajaan Sorga adalah seperti bossyang punya usaha dan memberikan berkat kepada orang yang keadaanya hopeless (tidak ada harapan).
Para pekerja yang direkrut oleh pengusaha kebun anggur adalah dari jam 4 subuh, 9 pagi, 12 siang, 3 petang dan 5 sore hari yang mana semua pekerjaan akan berakhir pukul 6 sore.  Kesepakatan adalah pekerja mau bekerja dan akan dibayar apa yang dianggap pantas oleh boss.  Mereka semua sudah deal tetapi ketika yang bekerja paling sedikit waktunya mendapat sama banyak dengan yang bekerja paling banyak waktunya, mereka bersungut-sungut dan tidak terima dengan fakta ini.
Menarik apa yang dikatakan oleh Yesus (Matius 20:15) bahwa Tuhan berhak atas ciptaan-Nya dan bahwa sikap hati manusia seringkali menjadi penyebab konflik di pekerjaan manapun, keluarga, sekolah, persahabatan atau lingkungan.  Seringkali kita lupa bahwa Tuhan yang ciptakan kita dan berhak untuk memberi keadaan apapun.  Bagian kita adalah berusaha dengan rajin, bertanggung jawab dan sebaik mungkin untuk kehidupan, tetapi bagian Tuhan adalah menentukan dan sekaligus memberkati.  Sikap iri hati terhadap “nasib” (baca: keadaan) orang lain membuat kita tidak mensyukuri berkat Tuhan.
Suka suka Tuhan mau berbuat apa dalam hidup ini, yang penting kita kerjakan bagian kita sambil mawas diri terhadap suara hati yang tidak baik, jahat dan salah.  Kiranya Tuhan terus menyadarkan kita betapa besar berkat-Nya dalam hidup kita.  Immanuel.
SUKA SUKA TUHAN MAU APA DENGAN KEADAAN KITA, JANGAN MERASA BERHAK UNTUK SESUATU YANG SEBENARNYA KITA TIDAK LAYAK.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail