Tag: #libatkantuhan
SIAPA PRESIDEN PILIHAN ANDA?
SIAPA PRESIDEN PILIHAN ANDA?
(Baca: II Samuel 5:17-25)
Siapakah Presiden pilihan yang Anda coblos bulan April 2019 nanti? Masih setahun tetapi gonjang ganjing partai dan manuver nya begitu terasa di Indonesia. Ada yang mengatakan Indonesia makin miskin dan sengsara makanya perlu ganti Presiden. Ada pula yang mengatakan Indonesia saat ini jelas lebih baik dan sementara memberangus kanker korupsi dan terorisme, oleh sebab itu perlu satu periode lagi. Siapapun pilihan Presiden Anda, jangan lupa melibatkan Tuhan.
Mengapa penting bagi kita melibatkan Tuhan? Komunis mengajarkan agama seperti candu dan membuang peran Tuhan dalam kehidupan manusia. Sepertinya tabu bagi manusia jaman Now untuk bergantung mencari Tuhan. Filsafat Humanis mendorong kepercayaan diri manusia yang kuat bahwa ia bisa dengan dirinya sendiri untuk menjadi siapa saja dan mencapai apa saja. Benarkah demikian?
Sejarah membuktikan agama hanyalah topeng bagi manusia berdosa yang tidak bertobat. Sejarah pula yang membuktikan kepercayaan berlebihan terhadap manusia pada akhirnya mengecewakan. Hanya ketika manusia melibatkan Tuhan dalam mengambil keputusan, maka di sana ia membiarkan dirinya dituntun kepada kebenaran. Daud adalah salah satu contoh klasik bagaimana ia mencari dan melibatkan Tuhan bukan karena apa kata orang atau pencitraan agar dipilih oleh rakyat banyak. Memang ia adalah petempur yang hebat, ahli strategi yang jitu dan pemimpin yang ber kharisma namun ia tidak membiarkan bakat dan kelebihannya menuntunnya pada keberhasilan tanpa Tuhan. Tuhan lah yang menjadi pusat hidupnya melebihi sahabat, keluarga, penasihat bahkan dirinya sendiri.
Pilihlah pemimpin yang mumpuni, artinya menguasai bidangnya dan mampu bekerja dengan baik. Jangan pilih yang bicaranya pandai memukau orang tetapi hasil kerjanya tidak jelas. Pilihalah pemimpin bukan karena beragama apa tetapi takut akan Tuhan. Pemimpin yang takut akan Tuhan tentu tidak mau ikutan korupsi, termasuk di dalamnya membiarkan persengkongkolan kejahatan terus bertumbuh. Tidak ada Presiden yang sempurna, tetapi kita dipanggil untuk memilih yang terbaik diantara yang ada. Libatkan Tuhan, nyatakan kebenaran dalam kasih. Doaku bagi masa depan Indonesia.
HANYA KETIKA MANUSIA MELIBATKAN TUHAN, MAKA DI SANA IA MEMBIARKAN DIRINYA DITUNTUN KEPADA KEBENARAN.
LAPAR ROHANI
LAPAR ROHANI
Pernakah Anda merasa belum lengkap kalau belum makan nasi? Itulah yang saya rasakan di Jordania. Setelah menempuh belasan jam penerbangan melewati ribuan kilometer, badan ini rasanya letih dan perut rasanya lapar. Tempat makan yang jadi sasaran utama adalah Hashem Restaurant di kota Amman. Jangan bayangkan makanan mewah dan mahal, tetapi justru makanan enak, me-rakyat dan sangat populer. Sajian utamanya adalah roti disertai dengan falafel, hummus, foul, daun kemangi, sejumlah irisan tomat dan teh hangat rasa mint yang sangat cocok untuk musim dingin saat itu.
Lapar menunjukkan mekanisme kebutuhan dalam diri. Selera makan kerap diperkuat oleh indera penciuman dan pengelihatan. Walaupun saat itu adalah kali pertama menikmati makanan asing dengan rasa baru, namun rasa lapar itu dapat dipuaskan dan energi terisi ulang sebelum melanjutkan kegiatan.
Seperti halnya keadaan fisik lapar, manusia juga dapat mengalami lapar rohani. Pada umumnya orang lebih mudah mendeteksi lapar fisik dari pada lapar rohani. Apa itu lapar rohani dan bagaimana ciri-cirinya? Lapar rohani adalah keadaan sangat ingin ditemui Tuhan dengan menemukan kebenaran dan kehendak-Nya. Ciri-cirinya adalah: merasa butuh Tuhan, ingin melakukan yang benar, tidak puas dengan rutinitas tanpa makna kekekalan.
Orang yang lapar dan haus kebenaran memiliki peluang jauh lebih besar untuk dilawat dan dipakai Tuhan secara dahsyat. Kuncinya bukan terletak kepada berapa banyak uang yang kita belanjakan, semewah apa rumah yang kita tinggali, sebesar apa deposito yang kita miliki. Kuncinya terletak seberapa sering kita datang kepada Tuhan, seberapa sering kita mempercayai pemeliharaan Tuhan, dan seberapa sering kita melibatkan Tuhan dalam keputusan-keputusan kita. Kiranya Tuhan menolong kita. Amin.
ROHANI YANG DIPUASKAN TIDAK BERASAL DARI BERAPA BANYAK YANG KITA INGIN TUHAN LAKUKAN, TETAPI SERING KALI BERASAL DARI BERAPA BANYAK YANG TUHAN INGIN KITA LAKUKAN.