WANI PIRO?

WANI PIRO ?
(Baca: Markus 1:16-20)
Ketika merenungkan Markus 1:16-20, saya teringat pada frasa bahasa Jawa, “wani piro?” (artinya: Berani bayar berapa?)  Apakah ikut Yesus itu nekad-nekadan?  Apa sebanding dengan masa depan yang didapatkan?  Kampanye Capres saja berani beri Rp.50.000 untuk  puluhan ribu orang,  bagi-bagi becak, motor, banyak hadiah, asuransi gratis, ditambah makan siang dan itu belum termasuk “kursi panas” & proyek besar.  Capres kampanye naik helikopter, pesawat dan jet pribadi.  Yesus jalan kaki, tidak pegang uang, sesekali naik keledai. Bisa jadi orang akan bertanya, ”Yesus berani bayar berapa untuk “kampanye” kerajaan Allah?”
 Yesus memanggil Simon, Andreas, Zebedeus dan Yohanes untuk menjadi penjala manusia dan meninggalkan pekerjaannya sebagai penjala ikan dibilangan Danau Galilea.  Sebelumnya Alkitab mencatat mujizat Yesus lewat ikan berlimpah di perahu  (bandingkan Matius 4:18-22 dan Lukas 5:1-11).  Mereka bukan saja kagum, gembira, tetapi juga meninggalkan segala sesuatu dan keliling pelayanan mengikut Yesus. Kenapa? Karena Yesus adalah Tuhan, yang sakit sembuh, yang buta melihat, yang lumpuh berjalan, yang lapar dikenyangkan, mati dibangkitkan, dosa diampuni dan Yesus bayar harga total dirinya sampai mati di kayu salib.
Jelas mengikut Yesus bukan tentang uang, harta apalagi jabatan, tetapi tentang hidup yang penuh, sukacita, damai sejahtera, menjadi manusia yang sesungguhnya dan kebemermaknaan yang kekal. Ketika dunia mengatakan, Wani piro? Yesus menjawab, “Total!”  Ketika Yesus bertanya, Wani piro?  Apa jawab Anda?
KETIKA DUNIA MENGATAKAN “WANI PIRO”? YESUS MENJAWAB, “TOTAL!”.  KETIKA YESUS BERTANYA, “WANI PIRO?” APA JAWAB ANDA?

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail