MAU HIDUP LEBIH BAIK

MAU HIDUP LEBIH BAIK?

(Baca: Filipi 4:6)

 

       Anda pernah dengar istilah latin berikut? Vivere Pericoloso, artinya berharap yang terbaik dan sekaligus bersiap yang terburuk. Tahun pandemik Covid19 adalah tahun yang penuh bahaya. Selain terancam  virus maut, banyak orang juga terancam kelaparan karena tidak memiliki (kehilangan) pekerjaan.  Masalah yang bertubi-tubi datang membuat banyak orang hidupnya menjadi kuatir dan takut.

       Kuatir pada dasarnya adalah mekanisme netral yang dimiliki manusia menghadapi masalah. Kuatir yang wajar mendorong manusia melakukan antisipasi dan tindakan yang baik. Kuatir yang berlebihan membuat manusia takut, cemas, tidak bisa tidur dan ekses lain yang negatif. Mau hidup lebih baik menghadapi kuatir? Lakukan tips sederhana berikut dari rasul Paulus.

       Rupanya jemaat Filipi bukan hanya memiliki kelebihan murah hati dalam mendukung pelayanan; menaruh respek terhadap hamba Tuhan dan mau dituntun Firman Tuhan tetapi sekaligus kekurangan jemaat tersebut seperti adanya bibit konflik antara Euodia dan Sinthike dalam dua kubu yang membawa perpecahan dan juga bahaya hasutan penyesat yang mengaku hamba Tuhan tapi palsu.

       Nasihat dan tips Paulus cukup banyak kepada jemaat kota besar di Filipi ini, namun secara khusus Paulus menyebutkan perihal kuatir dihadapi di dalam Tuhan dengan cara curhat (sharing) kepada Tuhan dalam doa dan tidak lupa diikuti ucapan syukur. Kenapa harus ucapan syukur? Karena dengan melihat sisi negatif masalah kita perlu juga melihat sisi positif keadaan yang patut disyukuri agar keadaan tidak lebih buruk tetapi justru jadi lebih baik di dalam Tuhan.

       Doktor Patrick Sorqvist dkk. Dari Universitas Gale, Sweden (Agustus 2015) mengadakan penelitian dengan tajuk, How concentration Shields Agasint Distraction. Intinya bagaimana orang bisa fokus baik adalah dengan dua cara: memperkecil gangguan/distraksi; menganggap penting dan intensif apa yang dihadapi.

       Cara Paulus melihat hidup dengan curahan hati doa dan syukur adalah bagian dari memperkecil gangguan atau distraksi yang tidak perlu dalam hidup ini seperti kekuatiran berlebihan. Kemudian Paulus mengajak umat percaya di Filipi untuk anggap penting Tuhan secara intensif dalam doa dan perkecil distraksi kuatir dengan ucapan syukur. Kiranya Tuhan menolong kita belajar berdoa dan mengucap syukur. Tuhan memberkati.

 

HADAPI KUATIR BERLEBIHAN DALAM TUHAN DENGAN DOA DAN SYUKUR

 

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

BERHARAPLAH PADA YESUS

BERHARAPLAH PADA YESUS

(Baca: Matius 28:1-10)

 

       “Arrghh….!!! Berapapun harganya kita bayar. Selamatkan generasi ini..!!” Itulah penggalan kata-kata dari sebuah cerita abad 14 di kota kecil Hamelin. Apa yang sebenarnya terjadi pada masa itu? Sejarah mencatat tahun 1346-1353 Eropa diserbu dengan wabah Pes. Ratusan ribu tikus yang terjangkit bakteri Yersinia Pestis pada akhirnya memakan korban 2/3 penduduk dunia (atau sekitar 75 juta orang).  Cemas, kuatir dan takut itulah keadaan pada waktu itu.

       Hari hari ini dunia cemas, kuatir dan takut dengan adanya pandemi covid 19. Bukan hanya lebih dari 200 negara yang terkena efeknya dan banyak yang meninggal, namun yang hidup pun harus bersiap menghadapi gejolak perlambatan ekonomi bahkan resesi. Siapa yang bisa mengalahkan penyakit dan menang atas kematian? Hanya Tuhan!

 

 

 

       Itulah yang dinyatakan Alkitab. Hanya Tuhan yang sanggup! Tuhan datang ke dalam dunia, jadi manusia dan mati disalibkan untuk tebus dosa kita dan bangkit kalahkan neraka. Alkitab mengatakan, 3 wanita: Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome berada dalam keadaan cemas, takut dan kuatir. Hari-hari itu fenomena dunia sungguh aneh! Jam 12 siang harusnya terang tetapi jadi gelap hingga pukul 15.00 sore (Lukas 23:44), gempa bumi yang dahsyat dan orang-orang saleh yang meninggal bangkit dari kubur (Matius 27:51-53). Hari ketiga pagi itu ketiga ibu-ibu ini datang ke kubur  Yesus dihadapkan kenyataan bahwa Yesus sudah bangkit dari kubur dan kalahkan kematian.

       Yesus hidup! Ia bukan saja membuat org sakit sembuh; lumpuh berjalan; buta melihat; tulis mendengar; bisu bicara tetapi ia sendiri kalahkan kematian. Yesus menjamin kehidupan!  Hari ini, di seluruh dunia umat Nasrani merayakan Paskah. Apapun keadaannya, Apapapun masalah  Anda. Firman Tuhan datang kepada kita: JANGAN TAKUT. BERHARAPLAH PADA YESUS. Selamat Paskah. Kiranya Tuhan menolong setiap kita. Amin. 

 

JANGAN TAKUT! BERHARAPLAH PADA YESUS!

 

 

 

 

 

 

 

 

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

GUA KORONA

GUA KORONA

(Baca: Daniel 6:17)

       “Kini saatnya, bekerja dari rumah; sekolah dari rumah dan ibadah di rumah” Itulah kesimpulan yang dinyatakan oleh Presiden Jokowi 16 Maret 2020 menyikapi pandemik virus korona yang melanda ratusan negara di dunia tak terkecuali Indonesia. Grafik penderita semakin naik dan angka kematian terus bertambah. Pihak otoritas berusaha mengambil sejumlah langkah untuk mencegah bahkan mengatasi momok satu ini.

       Masih ingatkah Anda, sejarah mencatat wabah Black Death 1350  yang masuk lewat Sicily, Italy konon diklaim menewaskan 1/3 penduduk dunia? Wabah Kolera 1817 menewaskan setidaknya 1 juta orang. Virus Flu Spanyol 1918 memakan korban lebih dari 50 juta orang. Lebih dari 1,1 juta orang tewas akibat flu Asia, dan masih banyak data serupa yang pernagh terjadi dalam sejarah manusia. Bagaimana sikap kita? Apa yang harus dilakukan dan apa kata Firman Tuhan menyikapi pandemik virus Korona?

       Merenungkan kisah klasik Daniel di gua singa, hidup manusia bisa diumpamakan berada dalam gua korona. Gua yang gelap itu dipenuhi singa lapar. Ancaman kematian begitu nyata namun tidak diketahui kapan dan siapa yang akan jadi korbannya. Apa yang dilakukan Daniel? Apakah ia takluk kepada ancaman gua “korona”? Tidak! Daniel justru tetap saja berdoa sehari 3x dan melayani Tuhan sesuai dengan posisinya sebagai penasihat bahkan digadang-gadang menjadi orang nomor dua setelah Darius penguasa Media. Sebenarnya kitab Daniel bukan bicara kehebatan Daniel, tetapi memberikan pesan bahwa Tuhan itu berkuasa. Manusia terbatas. Tuhan sanggup menolong manusia yang terbatas itu ketika bertobat dan hidup dalam cara-Nya.

       Seperti halnya Daniel tidak “sombong” menantang gua singa, demikian juga kita tidak dipanggil untuk sok-sok an kuat dan pasti tidak terkena virus korona. Tuhan memanggil setiap kita untuk bijaksana menyikapi pandemik virus korona. Panik bukan gaya hidup kita. Dari pada menghabiskan banyak waktu untuk cemas, kuatir dan takut lebih baik banyak berdoa. Tuhan yang sama menolong umat-Nya di masa lalu akan menolong kita di masa kini pula. Pastikan Anda hidup dalam Tuhan. Doa saya kiranya Tuhan menolong dan melindungi kita dari virus korona. Amin.

PANIK BUKAN GAYA HIDUP KITA. DARI PADA BANYAK KUATIR, LEBIH BAIK BANYAK BERDOA.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

MIMPI BURUK?

MIMPI BURUK

(Baca: Daniel 2:1-49)

       Tahun 2014, Genevieve Robert dan Antonio Zadra dari Universite de Montreal mengadakan penelitian terhadap hampir 100.000 mimpi dengan 253 kategori mimpi mengerikan dan 431 mimpi buruk terhadap 572 responden. Penelitian ini tidak memberikan jawaban mengapa orang bermimpi buruk/mengerikan tetapi menggaris bawahi bahwa mimpi buruk/mengerikan tidak selalu dipicu faktor takut kendati demikian kerap menghasilkan perasaan sedih; bingung; merasa bersalah dst.

       Pernakah Anda mimpi mengerikan sehingga terbangun dan gunda gulana? Itulah yang dialami oleh Raja Nebukadnezar. Seorang raja yang mencapai puncak kejayaan dengan bergelimang keberhasilan, namun sejak hari itu hidupnya gelisah karena mimpi aneh dan mengerikan. Alkitab memaparkan dengan jelas kegalauan raja Nebukadnezar dalam mimpi buruknya tentang masa depan yang disingkapkan oleh Tuhan. Daniel lah yang mendapat anugerah Tuhan untuk menjelaskan detil dan arti mimpi.

       Mimpi secara neurologis muncul dalam waktu tidur nyenyak (REM) dan bisa berlangsung 4-5 kali kejadian mimpi di bawah alam sadar. Sampai detik ini mimpi masih menjadi misteri antara psikis seseorang dan kaitannya dengan apa yang hendak disampaikan oleh Pencipta lewat peristiwa natural yang disebut mimpi. Interaksi Nebukadnezar dan Daniel perihal mimpi menggaris bawahi beberapa  realitas. Pertama, manusia tidak mengenal dirinya secara utuh dan hanya Tuhan lah yang mengenal jauh lebih dalam isi hati manusia lebih dari pribadi itu sendiri. Kedua, mimpi dapat dijadikan medium oleh Tuhan untuk memberikan anugerah spesial kepada seseorang tentang masa depan. Ketiga, kisah nyata mimpi Nebukadnezar tentang masa depan yang akan terjadi adalah peneguhan bahwa hanya Tuhan yang mengetahui masa depan.

       Hari ini banyak orang kuatir, takut, gelisah dan mengalami berbagai macam masalah psikis karenan tekanan hidup. Masalah boleh banyak, pergumulan boleh berat, bahkan hidup boleh tidak menentu, namun kekuatan dan pertolongan datang dari Tuhan yang menguasai kehidupan manusia secara utuh. Jikalau Anda cemas dan gelisah karena mimpi buruk; berdoalah dan minta anugerah Tuhan memberikan hikmat pertolonganNya. Tuhan yang sanggup menolong Nebukadnezar dan Daniel serta para penasihat kerajaan adalah Tuhan yang sama yang sanggup menolong Anda dan saya. Anda kuatir? Mari datang kepada Yesus Kristus, Sang Jalan, Kebenaran dan Hidup. Amin.

SERAHKANLAH SEGALA KEKUATIRANMU KEPADA-NYA, SEBAB IA YANG MEMELIHARA KAMU (1 Petrus 5:7)

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail