MALIN KUNDANG

MALIN KUNDANG

(Baca: Yohanes 1:6-13)

BatuMalinKundang

       Anda pernah dengar cerita Malin Kundang? Ya, ini adalah legenda dari Sumatera Barat mengenai seorang bernama Malin Kundang bak kacang lupa kulit. Bermula dari bekerja di perantauan, Malin Kundang berhasil menghasilkan banyak uang, banyak kapal dan istri cantik. Namun sayangnya, keberhasilan hidup Malin Kundang tidak diimbangi dengan akhlak yang baik yakni membalas budi orang tua yang membesarkannya. Malin Kundang merasa jijik dengan ibunya yang tua, kotor, jelek, bau dan miskin. Ia mengingkari dan menolak pernah punya ibu seperti itu. Singkat cerita Malin Kundang dikutuk menjadi batu.

       Legenda Malin Kundang adalah peringatan cerita yang sangat mendidik tentang kehidupan. Alih-alih mengejar keberhasilan kekayaan, popularitas, dan kesementaraan, manusia dipanggil untuk mawas diri akan keberadaan hidupnya.  Rasul Yohanes juga mengingatkan sebuah realitas bahwa manusia kerap melupakan Penciptanya (Yohanes 1:10). Alkitab bahasa Inggris The Message menyertakan terjemahan dengan pemahaman bahwa manusia sengaja mengingkari dan menolak Tuhan.

       Tuhan adalah Kalam/Firman yang ada sejak awalnya dan menciptakan manusia, namun manusia jaman modern lebih menyukai ide bahwa keberadaan Tuhan itu dongeng semata. Yohanes Pembaptis berani tampil beda karena imannya! Dunia mengajarkan hidup rakus, Yohanes belajar mencukupkan diri dengan apa yang ada padanya (Markus 1:6); dunia ikut arus semau gue, Yohanes membuat arus yakni bersaksi tentang Isa Almasih; dunia hidup untuk bersenang-senang tetapi bagi Yohanes hidup itu adalah amanah panggilan Tuhan untuk dipercayai dan dijalani.

       Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk menjalani hidup sebagai amanah dari Tuhan. Aplikasi praktis dalam bahasa modern, maka Yohanes akan berkata, “Aparat Negara, jangan merampas, memeras dan korupsi! Bisnisman jangan rakus dan suka tipu-tipu! Akuntan jangan manipulasi data! Rohaniwan dan aktivis agama, jangan munafik! Maria semua belajar mencukupkan diri dan berbagi! Bertobatlah! (Saduran Lukas 3:7-14). Kiranya Tuhan menolong kita menjaga hati yang murni di hadapan Tuhan dan tidak seperti Malin Kundang. Amin.

HIDUP ADALAH PANGGILAN TUHAN UNTUK DIPERCAYAI DAN DIJALANI

Jalani Percaya

 

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail