ANAK TAKUT GELAP

ANAK TAKUT GELAP

(Baca: Matius 5:14-16)

terang

      Apakah anak Anda takut gelap? Malam itu, salah satu anak kami minta ditemani untuk pergi ke kamar mandi karena ia takut gelap. “Kenapa kamu begitu penakut?” Kalimat yang kemudian saya sesali dan meminta maaf kepadanya. Bagaimana mendidik anak apabila takut gelap?

       Ketika berada di bukit Arbel, Yesus menyebut bahwa setiap pengikut-Nya adalah Terang Dunia. Dari bukit inilah kita bisa melihat betapa subur dan indah nya pemandangan danau Galilea dari atas. Terang dari atas menyingkapkan realitas keadaan di bawah. Inilah panggilan hidup orang percaya, yakni menjadi saksi dan saluran berkat Tuhan.

       Apa yang dapat kita lakukan ketika anak takut gelap? Pertama, jangan menyebutnya “Penakut”. Dengan menghakimi atau melabeli anak sebagai penakut sama saja dengan semakin menjerumuskan anak tersebut menjadi rendah diri (inferiority).

       Kedua, dampingi anak Anda menghadapi rasa takut. Ingat bahwa anak yang takut gelap bisa bermacam-macam sebabnya. Ada anak yang takut gelap karena sering menonton film monster, dan ada pula karena perceraian orang tua sehingga timbul rasa cemas dalam diri anak yang keluar dalam bentuk takut gelap. Dalam kasus yang berat, kita perlu bantuan profesional konselor atau psikiatri. Jangan memarahi atau mengabaikan perasaannya.

       Ketiga, ijinkan anak bertumbuh secara wajar.  Setiap orang memiliki rasa takut masing-masing. Bagi anak, gelap gulita dapat menimbulkan rasa tidak aman karena tidak dapat melihat keadaan sekitarnya. Jangan menakuti anak dengan ancaman ada hantu A yang datang bila tidak dengar-dengaran perkataan Anda. Ijinkan dan hargai perasaannya ketika ia cerita perasaan, pikiran dan imajinasinya agar Anda dapat memahami dan menolongnya. Ajak anak berdoa dan mendengarkan Firman Tuhan sebelum tidur.

      Oh ya sejak semua hal praktis di atas diterapkan, anak saya sudah beberapa kali pergi ke kamar mandi sendiri, termasuk ke ruangan gelap sendiri. Tanpa disadarinya, ia jadi tidak setakut sebelumnya. Mari kita jadi Terang di tengah keluarga maupun lingkungan sekitar kita. Selamat menjadi Terang Dunia  dan Tuhan Yesus memberkati.

“You’re here to be light, bringing out the God colors in the world.” Matthew 5:14

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

PENJAGA MERCUSUAR

PENJAGA MERCUSUAR

(Baca: Matius 26:41)

mercu

 

 

       Apakah Anda pernah melihat pemandangan dari menara mercusuar? Saya pernah! Setelah menaiki tangga putar sempit puluhan meter, akhirnya kami tiba di atas menara mercusuar. Tepat di tengah menara terdapat lampu siar yang menyala di malam hari guna keperluan navigasi. Dari menara ini dapat terlihat lautan membentang luas dan rumah-rumah penduduk sekitar.

       Petugas mercusuar berjaga hampir di setiap waktu agar tidak terjadi kecelakaan pada kapal yang berlayar. Tidak peduli seberapa besar ukuran kapal atau pun seberapa lengkap persenjataan yang dimiliki oleh benda terapung tersebut, apabila berbenturan dengan pulau kecil atau kandas maka banyak nyawa menjadi taruhannya.

       Kehidupan manusia dapat diumpamakan dengan penjaga mercusuar. Kaki tangan, mata dan mulut adalah penting, namun pelita hati adalah pusat segalanya. Dari dalam hati lah terpancar kehidupan. Tidak peduli seberapa besar kepandaian, kedudukan bahkan kekayaan seseorang, apabila hatinya gelap maka musibah sedang mengintip hidupnya.

       Berjaga-jaga dan berdoa, adalah pesan penting Yesus Kristus kepada para murid di taman Getsemani malam itu. Ini bukan perihal tidak boleh tidur. Ini bukan tentang menjadi manusia yang selalu cemas dan kuatir. Ini adalah menjaga mata hati terkhusus di situasi malam gelap kehidupan yang liar. Berjaga dan berdoa adalah kemauan mengandalkan Tuhan untuk menerangi jalan kehidupan. Berjaga dan berdoa adalah kesadaran bahwa kita ini lemah dan butuh Tuhan.

       Angin di menara mercusuar kian kencang, pikir saya, “Wah, kalau sejam lagi diterpa angin seperti ini maka nanti malam bisa kerokan! Turun dulu Ah! Seruput teh hangat sambil merenungkan Firman Tuhan.

BERJAGA-JAGALAH DAN BERDOALAH, SUPAYA KAMU JANGAN JATUH KE DALAM PENCOBAAN: ROH MEMANG PENURUT, TETAPI DAGING LEMAH.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

BERJAGA DAN BERDOA

ERJAGA-JAGA DAN BERDOALAH

(Baca: Markus 14:38)

cover berjaga berdoa

       Ada hal yang menarik ketika saya mengunjungi sungai Yordan, yakni tulisan, “Danger Mines”/Awas Ranjau! Inilah peringatan waspada bagi para pengunjung agar tidak memasuki wilayah yang belum dibersihkan dari ranjau bekas perang Israel-Jordania pada tahun 1940 hingga 1970an. Jordania dan Israel sepakat berdamai sejak tahun 2004, namun mereka tidak berhenti waspada menjaga keamanan negara masing-masing sebaik mungkin.

       Salah satu buktinya kedua negara waspada berjaga-jaga adalah di lokasi pembaptisan sungai Yordan dijaga militer bersenjata lengkap. Berhubung waktu itu saya masuk dari Jordan, maka saya melihat langsung mulai dari Gadara dekat perbatasan Jordania-Siria-Israel hingga bagian selatan wilayah Wadi Musa mengarah ke semenanjung Arabiah, banyak dijumpai pos cek keamanan (Security Check Point) oleh militer lengkap dengan panser dan senapan mesinnya. Warga Jordania ramah, pemerintahannya menyambut baik pariwisata, namun mereka tidak ingin kecurian teror seperti ISIS dengan berjaga-jaga secara serius.

Berjaga

       Berjaga-jaga secara serius, inilah pesan Tuhan kepada umat-Nya agar jangan jatuh ke dalam pencobaan dan jerat Iblis. Malam sebelum Yesus disalibkan, bukit Getsemani menjadi tempat doa yang sangat penting dan menguatkan kerohanian. Yesus bukan saja meminta para murid berdoa, tetapi Ia  sendiri berdoa.

       Hari ini Anda dan saya dipanggil untuk berjaga-jaga dan berdoa. Bagaimana caranya? Berjaga-jaga melihat hati kita ketika mengadakan transaksi keuangan. Memeriksa motivasi ketika melayani di rumah ibadah atau di masyarakat. Mengecek apakah kita berada di pihak yang benar? Memastikan tidak ada bobot muatan dosa, virus kebencian, penyakit iri hati dan ketamakan. Kiranya Tuhan menolong kita menjaga hidup yang berkenan kepada-Nya. Amin.

 

BERJAGA DAN BERDOA ADALAH DUA SISI DARI SATU MATA UANG. YANG SATU USAHA KITA HIDUP KUDUS, YANG LAIN ADALAH KUASA TUHAN YANG MENYERTAI.

 

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail