SUKA BERADA DI MANA

SUKA BERADA DI MANA?
(Baca: Lukas 2:41-52)
Jawab-Nya kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Aku?  Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”  Lukas 2:49
Apabila Anda ditanya, “Anda suka berada di mana?”  Apakah yang akan Anda jawab?  Sebagian orang suka berada di sekolah atau kampus, karena di sana ia dapat banyak meneliti dan belajar.  Ada orang yang suka berada di tempat kerja, karena di sana ia dapat menghasilkan uang dan kepuasan kerja.  Ada yang suka berada di rumah, karena ia merasakan indahnya home sweet home.  Ada pula orang yang suka berada di tempat liburan.  Seperti saya J karena di sana bisa mendapatkan suasana baru, refreshing, dan juga wawasan baru.
Menurut Anda, Yesus suka berada di mana?  Mengacu kepada ayat yang kita baca, sekilas kita akan berasumsi bahwa Yesus tentu suka berada di tempat Ibadah.  Kalau jaman itu tampaknya Yesus suka berada di Sinagoge.  Mungkin kalau di jaman sekarang, Yesus atau Isa Almasih suka berada di gedung Gereja atau gedung Masjid.  Semula sewaktu saya membaca bagian ini juga berpikir demikian. 
Teringat dengan perkataan I Yohanes 2:6, “Barangsiapa mengatakan bahwa ia adald di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristu telah hidup”, seolah mengajak kita semua untuk menyukai dan selalu ada di tempat ibadah.  Kendati demikian,  Ketika dikaji lebih lanjut ternyata maksud perkataan Yesus sama sekali tidak berkaitan dengan gedung atau tempat ibadah.
Konteks tanya jawab pakar keagamaan Yahudi dengan Isa Almasih adalah Maria dan Yusuf yang sudah tiga hari mencari Yesus karena tidak bersama rombongan yang kembali ke daerah asalnya di Nazaret, Galilea.  Tampaknya Isa Almasih begitu asyik menikmati Firman Tuhan dan memberi banyak inspirasi kepada ahli-ahli Kitab.  Bahkan mereka dibuatnya terheran-heran dan kagum akan kejeniusan-Nya.  Yesus bukan saja senang dengan hukum Allah, tetapi tampak sangat menguasainya.
Sewaktu Maria menemukan Isa Almasih, dituliskan oleh dokter Lukas perkataan Isa demikian, “… Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada dalam rumah Bapa-Ku?” (Lukas 2:49b).  Dalam beberapa terjemahan Alkitab dan mengacu kepada tulisan Yunani-nya, ternyata ada maksud yang lebih dalam dari kata yang dipakai dalam bahasa Indonesia.  Frasa “Aku harus berada” memiliki maksud bukan sekedar hadir tetapi datang memenuhi kewajiban.  Setelah meneliti lebih jauh tentang ayat ini, ijinkan saya mengkalimatkan dengan inti yang sama dari Alkitab LAI tetapi dengan kalimat yang saya abstrakkan: “… Seharusnya kamu tahu saya ada di mana, saya harus mengerjakan misi dari Bapa-Ku.”
Yesus tidak bicara tentang suka berada di dalam gedung ibadah.  Yesus tidak sedang bicara tentang kesukaanya berada dalam suasana religius tempat ibadah penuh ornamen.  Yesus menyukai tinggal dalam hadirat Tuhan bukan tinggal dalam tempat ibadah.
Demikian pula dengan I Yohanes 2:6, kata “hidup” memiliki kedalaman pengertian: hidup; berjalan; mengikuti atau menghidupi seperti.  Dengan demikian, maksud dari Yohanes tentang kita yang mau tinggal di dalam Yesus maka kita harus mengikuti atau menghidupi apa yang menjadi misi dari Tuhan.  Setiap kita diciptakan dengan tujuan dan bukan sebuah kebetulan kita ada dan hidup saat ini.  Tuhan menghendaki kita mengerjakan bagian kita, tidak selalu di tempat ibadah.  Ada kalanya di tempat kerja, di sekolah/kampus, di tempat liburan sekalipun.  Kita dipanggil satu misi dengan yang Yesus/Isa Almasih sudah kerjakan (Matius 28:18-20).  Bedanya, Yesus pernah datang ke dalam dunia, hidup dalam konteks sekitar 2000 tahun lalu di Israel.  Kita yang hidup saat ini dengan konteks tempat kita tinggal, hidup, bergaul dan berkarya dengan keberadaan masing-masing.
Menutup renungan ini, mari kita bertanya kembali: Apa arti hidupku?  Apakah saya hanya hidup untuk mencari “segenggam berlian” demi masa depanku, keluargaku, cita-citaku, dan semua yang berujung “ku”?  Apakah Kristus benar-benar menjadi pusat dari hidup yang disebut “ku” ini?  Apa bagiaku untuk melanjutkan tongkat estafet yang sudah diberikan oleh Isa itu (Matius 28:19-20)?  Kiranya Tuhan menolong kita di manapun berada, hati kita melekat dengan apa yang menjadi kerinduan Kristus.  Selamat melanjutkan misi hidup yang dari-Nya!  Amin.
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *