HABIS HUJAN TERLIHAT PELANGI JANJI ALLAH

HABIS HUJAN TERLIHAT PELANGI JANJI ALLAH
(Baca: Kejadian 9:1-17)

Masih ingatkah Anda ketika pelangi muncul sehabis hujan?  Suatu kesan yang menyegarkan dan enak untuk dipandang adalah warna cerah pelangi sehabis hujan.  Sebenarnya pelangi adalah peristiwa alam yang didatangkan Tuhan sebagai pertanda perjanjian Allah dengan manusia. 
Bila manusia terus ingin merasakan berkat dan penyertaan Tuhan, maka disitulah manusia harus mengingat apa yang menjadi kehendak Tuhan.  Apa yang tercantum dalam Kejadian 9:1-17?  Setidaknya ada tiga prinsip dasar kehendak Tuhan agar berkat Tuhan terus mengalir dalam hidup orang-orang yang mengerjakan perjanjian dengan Penciptanya.
Pertama adalah prinsip: manusia bukan dikuasai binatang tetapi dipimpin oleh Tuhan.  Hari ini banyak film-film animasi yang sangat menarik mengenai betapa hebatnya “pahlawan macan”, betapa sakralnya “kerbau sakti”, dan betapa setaranya binatang dengan manusia karena setiap benda adalah Tuhan (pantheisme).  Pengajaran ini tentu saja salah bila dilihat dari kacamata Firman Tuhan. 
Tuhan menetapkan seluruh isi alam, termasuk hewan-hewan ada di bawah manusia.  Manusia harus menguasai dan mengatur keberlangsungan ekosistem dengan baik bukan mengeksploitasi apalagi merusaknya.  Tuhan memimpin manusia agar tetap diberkati ketika mengatur alam sedemikian rupa bijaksana.
Kedua adalah prinsip: manusia tidak harus vegetarian tetapi tidak boleh kanibal.  Sebagian pandangan dunia adalah bahwa dalam diri hewan terdapat nyawa yang tidak boleh dibunuh apalagi dimakan.  Sementara Alkitab menjelaskan bahwa manusia boleh menjadi pemakan dedaunan (vegetarian), boleh pula memakan hewan yang telah diolah dengan baik dan bersih tentunya. 
Alkitab melarang sikap kanibal, yakni memakan hewan secara hidup-hidup.  Dalam diri hewan memang ada nyawa, tetapi bukan berarti hewan sejajar dengan manusia.  Hewan diciptakan Tuhan dengan tujuan yang ditetapkan Tuhan, yakni salah satunya adalah untuk dimakan (Kejadian 9:3-4).
Ketiga adalah prinsip: manusia diciptakan serupa Allah menuju keselamatan bukan dalam kebinasaan.  Ketika Tuhan menyelamatkan rombongan Nuh dari air bah di dalam bahtera, di sanalah keselamatan Allah dinyatakan dengan jelas.  Konteks peristiwa air bah adalah kehancuran dan kebobrokan manusia dan alam yang telah rusak oleh dosa. 
Tuhan menciptakan manusia untuk hidup dan mengerjakan rencana Allah sebab untuk itulah manusia ada dan diciptakan.  Manusia yang jatuh dalam dosa dan tidak bertobat sedang membunuh dirinya sendiri dalam penderitaan yang kekal.  Bila di masa lalu Nuh dan keluarganya dapat selamat karena masuk dalam bahtera, maka di jaman sekarang kitapun dapat selamat dengan masuk dalam bahtera Kristus.  Dengan percaya dan mengikut Tuhan Yesus Kristus maka kita diselamatkan.
Ketika Anda lihat pelangi, ingatlah perjanjian Tuhan terhadap kita: dalam posisi apa kita hidup, dengan cara apa kita harus hidup dan dengan tujuan apa kita hidup.  Dengan menjalani tiga prinsip inilah berkat dan penyertaan Tuhan senantian mengalir dalam hidup Anda.  Dengan menjalani tiga prinsip inilah Anda akan merasakan kehadiran dan kesuksesan sejati ala Pencipta.  Amin.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *