Do You Want Happier and Healthier Life?

MY SOUL THIRST FOR GOD

(Read: Psalm 42:1-6)

Emeritus Professor Everett Worthington from Commonwealth University working together with researchers from Harvard University, Everett examined the impact of hope on nearly 13,000 people with an average age of 66. The study will be published at Global Epidemiology Journal with the title, “The Role of Hope in Subsequent health and well being for older adults: An Outcome wide longitudinal approach”. They found those with more hope throughout their lives had better physical health, better health behavior, better social support and a longer life. Hope also led to fewer chronic health problems, less depression, less anxiety and a lower risk of cancer.

If we pause for a while and take a look from the Bible, especially Psalm 42, we will realize that the research actually confirms what the Bible said about the need of having true hope in life.  Hope from God is powerful beyond what we can think and understand about the future.  Hope in Christ is a belief that God who is sovereign in the past, present and future will always lead us in better way.

Just as the deer pants for streams of water, the writer is longing to come to God’s temple at Jerusalem, but he can’t.  At that time, Saul the King of Israel wanted to kill David. So, David ran away from Jerusalem where Saul lived. David found himself in very bad situations from time to time, but he always got his hope from God. David desires to come to God by remembering God’s goodness. David put his hope in God alone.

Why did the writer of Psalm 42 find unceasing encouragement in God?  The author finds hope in God because God can change any situation to save him.   God could refresh the Psalmist’s terrible life from depression to a peaceful and contented life. God can refresh our lives and give us hope just as He did for David and countless other Christians down through the years.  God’s reason for creating us is for fellowship with Him. That is why God has placed a thirst within our hearts – a desire that only God can satisfy.   Let’s be content with what we have and not live our lives constantly longing for what we don’t have. Put your hope in Christ and you will receive salvation, peace and joy.  Amen.

HOPE FROM GOD IS POWERFUL BEYOND WHAT WE CAN THINK AND UNDERSTAND ABOUT THE FUTURE

Jeffry Sudirgo
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

SEKELUMIT WORK FROM HOME

STRESS NYA WORK FROM HOME

(Baca: Lukas 10:38-42)

 

 

       Dalam salah satu percakapan dengan teman-teman di ikatan alumni sekolah, ada seorang yang kesulitan mengikuti pertemuan ilmiah on line karena gadget dipakai anaknya sekolah siang itu. Kemudian seorang teman berkelakar, “Ada istilah WFH, Work From Home. Ada istilah SFH, School From Home. Bila digabung jadilah kita dalam keadaan AFH, artinya Amsiong (luka dalam) From Home.” Biaya kuota internet jadi mahal. Komputer hanya satu. Tagihan listrik membengkak. Iya itulah sekelimut keribetan dan hingar bingar new normal di tengah global pandemik Covid 19. Ada yang frustasi, stress, kewalahan, hingga ekses gangguan mental lainnya.

       Frustasi, kuatir dan kecewa itulah yang dialami Marta ketika Work From Home. Konteksnya Yesus datang ke rumah Maria dan Marta untuk bertamu. Mereka sangat gembira dan menyambut tamu kehormatan di rumahnya. Maria duduk manis dan mendengarkan Firman Tuhan sementara Marta sibuk di dapur dengan maksud menyediakan makanan terbaik menyambut tamu istimewa. Sebenarnya tidak ada motivasi yang salah dari keduanya. Mereka mengasihi dan menghargai Yesus di dalam rumahnya.

       Masalahnya terjadi ketika Marta Work From Home tidak disertai dengan keseimbangan dan prioritas. Di sinilah Marta burn out yang berakibat kelelahan, stress, merasa sendiri dan kuatir tidak bisa menghasilkan pekerjaan yang terbaik. Yesus menegur Marta bukan dengan maksud tidak usah kerja tetapi prioritas utama dalam hidup adalah makanan rohani alias Firman Tuhan. Yesus tidak mengatakan bahwa manusia tidak usah bekerja dan hanya berdoa dan sembahyang. Tidak. Justru tujuan awal penciptaan adalah manusia bekerja menghasilkan karya.

       Jadi apa maksud perkataan Tuhan Yesus terhadap Marta? Keseimbangan dan prioritas menolong manusia menjalani hidup dengan baik. Seimbang antara bekerja dan bermain (refreshing). Prioritas membuat kita meletakkan yang penting terlebih dahulu. Manusia bukan hanya hidup dari makanan jasmani tetapi juga rohani. Inilah hidup sehat ala Firman Tuhan.

            Suatu kali Profesor masuk di kelas dengan murid-murid yang sudah siap belajar. Profesor ini meletakkan aquarium besar di tengah meja. Ia mengisi dengan batu besar, kemudian memasukkan batu batu kecil hingga bibir aquarium sambil bertanya, “Apakah aquarium ini sudah penuh?” Jawab para murid, “Sudah!”. Kata Profesor tersebut, “Salah!” Kemudian ia memasukkan pasir ke dalam aquarian tersebut. “Apakah sudah penuh?” Tanya Profesor ini. Para murid agak ragu. Ada yang mengatakan sudah dan belum. Profesor ini mengatakan, “Ya benar. Belum”. Kemudian ia mengisi lagi air hingga penuh. “Pelajaran apa yang kita petik?” Tanya Profesor itu? Ia melanjutkan, “Letakkan batu besar terlebih dahulu agar semuanya (batu kecil, pasir, air) bisa masuk dalam aquarium. Itulah prioritas.”. Siapakah batu besar dalam hidup manusia? Ya benar! Tuhan. Itu sebabnya Yesus memuji Maria yang telah memilih bagian yang terbaik. Kiranya Tuhan menolong kita belajar seimbang dan menaruh prioritas entah Work From Home atau pun School From Home. Yang penting jangan sampai Amsiong From Home.

 

KESEIMBANGAN DAN PRIORITAS MENOLONG MANUSIA MENJALANI HIDUP DENGAN BAIK

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail