KEAJAIBAN DARI SEBUAH PENGHARAPAN

KEAJAIBAN DARI SEBUAH PENGHARAPAN
(Baca: Ibrani 11:35-40)
Bagaimana reaksi Anda jikalau seandainya dituduh melakukan kejahatan dan kemudian dimasukkan ke dalam penjara lebih dari 10 tahun?  Inilah yang dialami oleh David Shepard di tahun 80-an.  Ia tidak pernah melakukan tindak kejahatan yang dituduhkan oleh hakim dan penyidik.  Sore itu—ketika hendak pulang kerja—Shepard tidak menyangka diminta ke kantor Polisi dan semua masa depannya direnggut dalam tuduhan merampok dan memperkosa seorang wanita.  Hukuman harus dijalani dengan dakwaan dan bukti yang ada pada waktu itu.  Shepard sangat sedih dan kecewa, tetapi dia tidak berputus asa.  Ia yakin suatu saat kebenaran akan disingkapkan.  Ada sebuah pengharapan selama menjalani masa di penjara.
Tahun 90-an pemerintah Amerika Serikat mengadakan sejumlah uji ulang kasus kriminal dengan menggunakan tes DNA.  Akhirnya ditemukan bahwa bukan Shepard yang melakukan tindak kejahatan.  Pengadilan memutuskan ia dibebaskan dan diberikan ganti rugi ratusan ribu dollar Amerika Serikat.  Pengharapan pada kebenaran pada akhirnya terwujud bagi seorang bernama Shepard.
Pengharapan memang memberikan kekuatan bagi yang lemah untuk bertahan bahkan berjuang hingga akhir, namun tidaklah menjamin dengan adanya suatu pengharapan seseorang akan mendapatkan apa yang diinginkan.  Kebenaran memang pada akhirnya akan disingkapkan, tetapi tidak diketahui dengan pasti mengenai waktu dan saatnya.
Ini jugalah yang dialami oleh banyak orang beriman di dalam Kristus.  Karena pengharapan, mereka hidup dengan cara dan prinsip yang berbeda pada umumnya.  Mereka meyakini janji Tuhan dan menaruh sepenuhnya kepercayaan pada Kristus.  Sebagian mereka mendapatkan apa yang diinginkan berdasarkan iman.  Ada yang selamat karena beriman, ada yang memperoleh wilayah kekuasaan/kota karena iman, ada yang memiliki anak karena iman, dan ada juga yang memenangkan pertempuran karena iman. 
Sebagian dari mereka harus mengalami kerugian besar karena iman, sebagian lain disiksa dan dianiaya karena iman, sebagian lagi dibunuh dengan cara yang sangat mengerikan karena iman.  Mereka yang lemah menjadi kuat karena pengharapan.  Pengharapan ini bertumbuh dari iman yang mempercayai Allah secara total.  Sekalipun mereka belum melihat janji Tuhan, namun mereka melihatnya dengan iman.
Pengharapan yang bertumpu dari mempercayakan diri sepenuhnya kepada Kristus memang ajaib.  Pengharapan itu memang tidak selalu menghasilkan apa yang kita mau pada waktu kita, tetapi pengharapan itu selalu memberikan kekuatan bagi yang lemah, memberikan semangat bagi yang lesuh dan mengarahkan orang percaya pada jalur yang tepat.  Nikmati keajaiban dari sebuah pengharapan, pengharapan kepada Tuhan Yesus Kristus.  Amin.
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

JANGAN SIA-SIAKAN HIDUPMU!

JANGAN SIA-SIAKAN HIDUPMU!
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.  
 I Korintus 15:33
Hi Kawan, pernah ngak kalian mendengar orang berkata: “Jaman ini, jaman edan!”  Ya, bagaimana tidak jika kita ngebuka mata melihat dunia sekitar kita.  Saya mendengar mengenai seorang teman yang terjebak di tengah pusaran arus dunia.  Teman ini dulunya anak baik-baik.  Setelah masuk sekolah baru, ia terjebak oleh teman-teman yang rusaaaak  banget.  Mulai dari merokok untuk gagah-gagahan; kompas uang teman kelasnya; pake nge-drugs ampe pergi ke sa ho’
Ada pula yang karena “teman baik”nya, saya pernah nge-lihat teman pesta ekstasi, bahkan ampe menjadi pengedar.  Ngeriii banget ketika kunjungi dia di rumah sakit, teriak-teriaaak ketagihan dan frustasi.  Pernah juga gue jumpa dengan teman yang tadinya biasa-biasa, entah bagaimana dengan pergaulannya: ia mencuri uang bokapnya untuk traktir teman-temannya makan di kantin.  Kasihaaaaan dech…!  Ternyata tujuannya melakukan semua itu hanya supaya ia mendapat penerimaan dari teman-temannya.  Memang jaman ini jaman edan!
Guys… Kita sebagai anak-anak Tuhan tentunya tidak ingin terjebak dan hancur seperti mereka.  Gue pikir, mereka pun yang terjebak dan hancur berkeping-keping sebenarnya juga kagak ingin begitu, tapi apa daya sudah terjebak dalam pusaran arus jaman edan.
Bagi kita—siapapun dan bagaimanapun keadaannya—masih ada kesempatan untuk menjadikan hidup ini berarti.  Mengapa?  Ingatlah ketika Yesus Kristus mati di atas kayu salib.  Ia menebus semua dosamu dan mampu menjadikan hidupmu baru.  Hidup yang berarti.
Masih ada pengharapan bagi siapapun dalam keadaan paling buruk sekalipun.  Hidup ini bukan sekedar “makan dan minum setelah itu mati”.  Di balik kematian masih ada kehidupan kekal, bisa surga dan bisa juga ke neraka.  Bokap rohani kita, Paulus mengingatkan kita sebagai orang Kristen untuk tidak menghancurkan hidup kita, apalagi masa depan kita hanya karena ketidak tahuan kita.  Pergaulan buruk merusakkan kebiasaan baik.
Ada banyak teman yang kujumpai—mungkin juga banyak diantaranya teman-teman sekitarmu—yang karena bergaul dengan teman rusak, jadi rusak pula.  Tawaran menjadi ikut arus dunia hebat banget, mulai dari perhatian; penerimaan; merasa diri hebat, kebanggaan semu ampe ancaman dikucilkan.
Pada akhirnya, semua tinggal pilihan kita sejak sekarang koq.  Jika kita ingin mencapai kesenangan dunia sesaat, hidup kita akan diremukan berkeping-keping.  Jika kita memilih pergaulan yang menjunjung tinggi Kristus, hidup ini jadi lebih hidup!!!  Jangan sia-siakan hidupmu yach… sayang, cuman sekali dan harus mempertanggunjawabakan pada Pencipta.  
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

KETIKA ANDA DIINGAT…

KETIKA ANDA DIINGAT…
Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun. Kejadian 8:1
Rasanya menyenangkan bila ada sejumlah orang yang meningat kita dalam keadaan suka maupun duka.  Orang yang sakit dan tak tak berdaya di tempat tidur apalagi dihantui pemikiran negatif, dapat merasakan “angin segar”ketika sahabatnya menghibur dan memberi kekuatan.  Orang yang tinggal sendiri dan berulang tahun, akan sangat senang apabila diingat dan diberikan ucapan selamat oleh teman-temannya.
Terkhusus di dalam kedukaan, masalah berat, dan berbagai kesulitan, seseorang dapat merasakan ketersendirian dan kesepian.  Di saat seperti inilah sebenarnya sangat dibutuhkan sahabat yang mengingat dan memberikan perhatian.
Hidup ini terasa menyenangkan jika ada orang yang mengingat dan memperhatikan kita.  Namun dalam kenyataan, tidak selalu dan tidak semua orang diingat dan diperhatikan.
Hari ini ada kabar gembira bagi setiap kita di dalam kondisi apapun!  Tuhan mengingat kita!  Alkitab bahasa Inggris terjemahan sehari-hari menjelaskan bagaimana Tuhan mengingat Nuh.  Di tengah-tengah hukuman Allah yang dinyatakan akibat keberdosaan manusia, Tuhan mengingat kepunyaan-Nya.
Mungkin diantara kita mengalami kesulitan pada waktu mengambil keputusan untuk hidup takut akan Tuhan dan kita harus menerima ejekan dan sikap tidak baik dari orang sekitar kita.  Di sanalah janji Tuhan juga dinyatakan dalam hidup kita seperti halnya Nuh.
Nuh adalah orang yang takut akan Tuhan, dan ia berani mengambil tindakan taat pada Firman-Nya.  Pada saat itu banyak orang menganggap aneh dan tidak menyukai kehidupan salehnya.  Mereka yang hidup jauh dan bahkan melawan kekudusan Tuhan, menghina dan berbuat tidak benar.  Sikap Nuh yang mengandalkan Tuhan mendapat pembenaran di mata-Nya.  Tuhan melindungi bahkan menyelamatkan dari hukuman kekal.
Di saat bahtera terombang-ambing di tengah lautan dahsyat, kehidupan dapat menjadi sangat sepi dan tidak menentu.  Di sinilah Tuhan menyatakan pengasihan-Nya.  Ia bukan saja melindungi Nuh dan keluarganya di bahtera, tetapi juga mengingatnya (Kej.1:8).
Demikian kita saat ini, setiap orang yang mengandalkan Tuhan sepenuhnya tidak akan kehilangan berkat Tuhan.  Mungkin orang percaya merasa sendirian dan tidak berdaya di tengah badai kehidupan, padahal ia berada dalam perlindungan bahtera Allah.  Firman Tuhan menghibur kita, sebab Tuhan ingat kita!  Jika kita melihat masalah dan kesulitan, kita akan merasakan ketakutan, ketidakberdayaan, dan ketersendirian.  Jika kita melihat Tuhan Yesus yang mengingat dan melindungi kita dengan bahtera-Nya, maka kita akan memperoleh penghiburan dan kekuatan hingga selesainya badai kehidupan. Kiranya Tuhan menolong kita untuk memandang kepada Yesus.  Amin.
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

YEHOVA JIREH

YEHOVA JIREH
Dan Abraham menamai tempat itu: “TUHAN menyediakan”;
sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung TUHAN, akan disediakan.” Kejadian 22:14

Kerap kali menguburkan orang mati, saya mengamati ada moment paling sulit yang dialami oleh keluarga yang berduka: waktu itu adalah penutupan dan pemberangkatan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.   Ketika lagu “Sampai Bertemu Lagi” dinyanyikan, serasa ada kehilangan yang sangat besar dan ketidakrelaan untuk melepas orang yang paling dikasihi.
Perasaan berat tetapi harus dijalani ini juga dialami oleh Abraham atas anaknya Ishak yang segera akan disembelih dengan pisau sebagai korban bakaran.  Bedanya dengan peristiwa di atas: Abraham belum betul-betul kehilangan Ishak namun harus mendengar, mempercayai bahkan mentaati perintah Tuhan. 
Abraham baru memiliki seorang anak di usia 100 tahun.  Selama lebih dari 25 tahun ia menantikan janji Tuhan.  Rasanya mustahil dan di luar logika seseorang ketika apa yang selama ini diharapkan dan didapatkan kemudian diminta kembali oleh Tuhan.
Abraham justru tetap taat dan mempercayai Tuhan hingga di gunung Tuhan ketulusan hatinya terbukti dan Tuhan berkenan kepadanya.  Di atas gunung Tuhan telah disediakan domba korban bakaran yang harum di hadapan Tuhan.
Ada dua aspek penuntun di mana Abraham dapat mengalami Yehova Jireh: yang pertama adalah Abraham menunjukkan ketaatan sepenuhnya.  Sekalipun ia belum mengorbankan anaknya, namun sikap yang tidak melarikan diri dari panggilan adalah bukti kesungguhan imannya.
Ke dua, Abraham mendatangi gunung Tuhan.  Ia tidak melakukan pelayanan dengan kekuatan dan kehebatannya sendiri, teapi apa yang dilakukannya adalah dimotivasikan untuk Tuhan.
Perjalanan iman setiap orang percaya akan dipertemukan dengan situasi yang sulit untuk menguji dan membentuk kedewasaan rohani kita.  Jikalau kita setia, maka Tuhan akan membawa kita sampai di gunungnya.  Jikalau kita berada di hadirat Tuhan, maka bukan saja kekuatan tetapi juga kecukupan yang disediakannya.
Tuhan kita adalah Yehovah Jireh, artinya: Tuhan menyediakan kebutuhan kita.  Ia tahu dan ingin memberikan yang terbaik kepada kita.  Ia memberikan menurut waktu dan rencana-Nya.  Ada kalanya kita merasa ragu, dan bahkan mungkin rugi besar ketika ikut dan taat Tuhan.  Namun justru di balik ketaatan yang kelihatan merugi itulah Tuhan menyediakan berkat bagi kita.  Kiranya Tuhan menolong kita menjadi orang-orang percaya yang mau dibentuk, dengar-dengaran dan taat sampai Tuhan menyediakan di atas gunung-Nya.  Amin.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail