ANUGERAH YANG MENGHIDUPKAN

ANUGERAH YANG MENGHIDUPKAN & HIDUP DALAM ANUGERAH
Mazmur 15:1
TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu?
Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
Pagi hari ketika ret-ret di Markas Militer (Lembang-Bandung, saya mendengengar bunyi terompet apel pagi tepat pukul 06.00.  Seorang teman dari militer mengatakan bahwa biasa di kotanya juga dilakukan kebiasaan demikian.  Sambil berkelakar, ia mengatakan terompet dibunyikan untuk membangunkan para prajurit dan sekaligus tetangga  dan orang-orang di rumah penduduk.
Terompet pagi hari di markas tentara adalah tanda apel pagi untuk kesiapan prajurit menjalani seluruh kegiatan hari itu.  Biasa di dalam apel pagi juga terdapat koordinasi antara prajurit dan komandannya.  Terompet ini berfungsi sebagai alat komunikasi, alat koordinasi dan sekaligus membangunkan penduduk yang sedang tidur J
Seperti halnya terompet bagi tentara, demkian juga peranan anugerah Tuhan bagi orang percaya.  Orang percaya yang sudah ditebus oleh Kristus, lama menjadi Kristen, bahkan menjadi rohaniwan, tidaklah otomatis memiliki hidup yang sempurna tanpa cela.
Pemazmur Daud menunjukkan bahwa manusia yang dapat hidup dalam hadirat Tuhan adalah mereka yang hidupnya tidak bercela, tidak jahat, tidak merugikan orang-orang terdekatnya, tidak mengais keuntungan di tengah penderitaan orang lain, tidak terima dan memberi suap, tetapi bersikap adil, berkata benar, dan hidup berintegritas.
Jikalau kita merenungkan dan merefleksikan perkataan Mazmur 15 adalah hal yang hampir dipastikan mustahil dapat dilakukan oleh manusia.  Pasalnya, manusia tidak sempurna, banyak cacat celah.  Daud saja yang menuliskan lagu ini juga banyak cacat celah: mulai dari mengambil istri Uria, tidak tegas dan memperhatikan anak-anaknya secara bijaksana sehingga Amnon memperkosa Tamara dan Absalom membunuh Amnon.  Belum lagi banyak usaha kudeta Absalom tetapi hanya ditangaapi tidak tegas oleh Daud sebagai kepala negara karena itu anaknya, hingga menaruh kebencian dan dendam hingga masa tua kepada Yoab dan Amasa (I Raj.2:5-6).
Lalu siapakah yang dapat hidup tidak bercela di hadapan Tuhan kecuali Tuhan sendiri?  Hanya anugerah Allah yang memampukan orang percaya dapat menikmati hadirat Tuhan.  Kita dan Daud tidak akan dapat tinggal di dalam kemah Tuhan kecuali Tuhan yang memberikan anugerah-Nya melalui Yesus Kristus sehingga kita dapat dilayakkan dan datang menikmati persekutuan dengan-Nya.
Anugerah itulah yang menghidupkan kita sehingga dapat hidup dalam anugerah Tuhan.  Bak terompet (baca: anugerah Tuhan), kita dipanggil dari lumpur dosa, mendapat koordinasi dari Komandan (baca: Yesus Kristus) dan melalui komunikasi (baca: persekutuan dalam Firman Tuhan) kita mendapat tuntunan mengerjakan hidup dan membangunkan orang yang dalam kegelapan untuk bangun dan berkarya bersama Tuhan.  Maukah Anda menerima anugerah penebusan dalam Yesus Kristus?  Maukah Anda terus dipimpin oleh Sang Pemberi Anugerah?   Anugerah itu menghidupkan kita dan menuntun kita hidup dalam anugerah.
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *