SIGN OF LIFE

SIGN OF LIFE

(II Peter 2:6-9)

god-change

       Do you know where the lowest place on earth is? It is located about 1300 feet below sea level. Yes, it is Dead Sea in the Middle East! This place is the silent witness which shows God’s anger to those who like to embrace violence and sadistic manner as their life style. Many years ago, the Bible says two cities, Sodom and Gomorrah, and about 10 surrounding towns gave themselves up to sexual immorality. People from Sodom and Gomorrah were typically people who wanted to do whatever they liked to do, lustful and lawless. This is about the exact opposite of people defined by the fruit of the Spirit including love, joy, peace, gentleness, kindness, etc.

map

       From the Bible (Genesis 19:24) we know that Sodom and Gomorrah were destroyed by fire and sulferic rain called brimstone, earth quake, avalanche, asphalt and other mineral components.  

       Do you know why Dead Sea is so salty? The water is around 10 times saltier than usual sea water. It’s the world’s deepest hypersaline place which contains crystallised sodium chloride. There are 21 minerals contained in the Dead Sea, and 12 kinds of them cannot be found in any other sea or ocean in the world.       

       If we remember the prophecy of God through Ezekiel 47:8-9, “This water flows toward the eastern region and goes down into the Arabah, where it enters the Dead Sea. When it empties into the sea, the salty water there becomes fresh. Swarms of living creatures will live wherever ther river flows. There will be large numbers of fish, because this water flows there and makes the salt water fresh; so where the river flows everything will live.“; then today we will know that this prophecy is in process of fullfilment.

lumpur-dead-sea

       Today, medical research has proven that salt from the Dead Sea can cure psoriasis, rheumatism, and even rhinosinusitis. Did you know that thousands of year ago, Egypt used asphalt from the Dead Sea for mummification? They used potash element for soil fertilizer.

       The Dead Sea has receded quickly. Scholars predict that by 2036 the level of the Dead Sea will have dropped by another 25 meters. Earlier we said that there is no fish or creature can live inside the Dead sea, but God has transformed the elements of this deadly sea into useful minerals for health and even for life.

       What can we learn from the Bible and the facts of the Dead Sea? God’s Word is true! The Scripture will be fulfilled. What goes from God’s Word will not return empty, but it will be accomplished and the purpose will be achieved according to God’s will.

       God can change even a curse into blessing! Do not let your future being determined by what some horoscope or ouija board says. Do not let your mind deceive you with worries and anxiousness about things ahead.

       Let’s put our lives under the care and control of The One who can change curses to blessings,  and death to life. If God can change the Dead Sea to bring useful things for many people, the same God can change and bless everyone who comes to Him!

       People who let God be involved in their work, school, family and even their whole life; will not lack God’s providence. Amen.

GOD CAN CHANGE EVENT CURSE TO BLESSING !

God involved

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

KOQ DISEBUT BAHAGIA?

KOQ DISEBUT BAHAGIA?

(Baca: Matius 5:1-12)

fotorcreated-1

 

       Pernakah Anda bertanya-tanya mengapa khotbah Yesus Kristus di bukit Arbel disebut Ucapan Bahagia? Padahal apabila dikaji lebih dalam, konteks pada waktu itu adalah orang-orang Israel sedang dijajah oleh Romawi. Mengapa disebut bahagia justru ketika ketika keadaan miskin, dukacita, lapar, lemah dan bahkan dianiaya? 

       Orang yang miskin (jasmani atau rohani) tidak mungkin bahagia apabila selalu membandingkan diri dengan kekayaan orang lain. Orang yang terluka dapat dipulihkan oleh Tuhan. Orang yang lemah lembut tidak mungkin bahagia apabila terbersit kerakusan untuk selalu mau lebih.

       Demikian pula dengan aspek lapar rohani tidak akan terpuaskan apabila dipenuhi dengan nafsu kedagingan. Orang yang suka memberi tidak akan bahagia apabila disertai dengan pamrih. Orang yang suci menikmati kebahagiaan lewat kedekatan dengan Pencipta. Orang yang berusaha membawa perdamaian tidak pula bahagia apabila hidupnya bermusuhan dengan Allah. Orang yang dianiaya sekalipun akan bahagia apabila memiliki motivasi menjalankan misi hidup untuk kekekalan.

       Jelas bahwa maksud kata “bahagia” bukan perihal reaksi terhadap sebuah keadaan tetapi menciptakan aksi dari cara pandang hidup Firman Tuhan. Ini bukan perihal mendapatkan semua yang kita inginkan, melainkan sebuah keyakinan bahwa Tuhan yang memegang hari esok sanggup memelihara hidup Anda dan saya.  Kebahagiaan adalah cara pandang menjalani hidup bersama Tuhan. Anda ingin bahagia? Mulailah dari Tuhan. Amin.

ANDA INGIN MENEMUKAN ARTI BAHAGIA SEJATI?

MULAILAH DARI TUHAN

arbel

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

MABUK ROHANI

MABUK ROHANI

(Baca: Matius 8:5-13)

drunk

       Di suatu malam seorang bapak sedang berlutut dan meraba-raba jalanan. Tampaknya ia sedang mencari sesuatu yang terjatuh. Kemudian mendekatlah pemuda yang ingin membantu, “Sedang cari apa pak? Barang bapak terjatuh ya?” Jawab bapak ini, “Iya dik. saya mau beli rokok, eh uang receh ku terjatuh dari kantong.” Pemuda, “Jatuhnya di sebelah mana pak? Mari saya bantu.” bapak, “Jatuhnya di sana dekat selokan.” Pemuda, “lho?!? Kenapa bapak cari di sini?” Sambil sempoyongan karena mabuk, bapak ini berkata, “saya cari di sini karena ada lampu jalan. di sana gelap.” Lalu bapak ini jalan sempoyongan meninggalkan pemuda itu di malam gelap.

       Apakah bapak ini akan menemukan uang recehnya? tentu saja tidak! pertama karena mabuk. Kedua karena cari di tempat yang salah. Ini hanya sebuah ilustrasi. Hari ini banyak orang seperti pemabuk tersebut. Mau berkat Tuhan, tapi lebih suka jalankan hidup pakai  cara sendiri. Mau dan bahkan minta Tuhan tolong, tapi hidupnya jauh dari pertobatan.

       Berbeda halnya dengan perwira yang datang menjumpai Yesus di Kapernaum, Tuhan Yesus memuji sikapnya yang luar biasa. Pembantunya sakit parah hingga lumpuh. Perwira yang kemungkinan besar kapten atau centurion ini biasa memimpin sekitar 100 an prajurit. Ia khusus datang kepada Yesus ke kampung Kapernaum karena percaya bahwa Yesus sanggup menolongnya. Ketika Yesus hendak datang ke rumahnya, ia merasa tidak layak alias segan. Baginya, apa saja yang Tuhan perintahkan, ia mau taat. Sikap inilah yang membuat Yesus memujinya. Inilah iman sejati. Iman bukan sekedar percaya atau ber KTP Nasrani. Iman adalah percaya dan siap untuk taat Firman Tuhan. singkat cerita, hamba perwira tersebut disembuhkan.

       Hari ini banyak orang mencari kesembuhan, dan memang Tuhan bisa sembuhkan. Banyak minta tolong Tuhan berikan perlindungan, dan memang Tuhan sanggup menjaga. Banyak ingin jalan keluar, dan memang Tuhan sanggup buka jalan ketika tiada jalan. Namun sayangnya, banyak org seperti bapak pemabuk tersebut, lebih suka pakai cara sendiri dan menentukan bagaimana cara Tuhan harus bekerja. Sakit tidak kunjung sembuh, maka cari dukun. Masalah tidak kunjung selesai, cari gwamia (peramal) dari pada cari Tuhan. Cari pasangan hidup yang inginnya dari Tuhan, tapi carinya di diskotik (night club). Itulah yang disebut mabuk.

       Pakai cara Tuhan bisa jadi bukan cara yang kita pikirkan, tetapi yakinlah bahwa ketaatan menghasilkan kehendak Tuhan dinyatakan dalam hidup kita. Itulah iman yang dimiliki oleh perwira di Kapernaum dan kemuliaan Tuhan dinyatakan dalam hidupnya. Bisa jadi cara Tuhan bukan sesuai cara yang kita inginkan. Bisa jadi cara-Nya Tuhan tidak se sensasional seperti film atau se dahsyat yang kita bayangkan. Namun pada saat cara-Nya tidak seperti yang kita bayangkan, masih kah kita tetap percaya dan taat? Kiranya Tuhan menolong kita memiliki iman seperti perwira di Kapernaum. Amin.

BER IMAN TIDAK IDENTIK DENGAN TUHAN AKAN MELAKUKAN SESUAI CARA KITA, JUSTRU SEBALIKNYA SIAP TAAT KEBENARAN WALAU HARI DEPAN TIDAK JELAS.

iman

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

PENJAGA MERCUSUAR

PENJAGA MERCUSUAR

(Baca: Matius 26:41)

mercu

 

 

       Apakah Anda pernah melihat pemandangan dari menara mercusuar? Saya pernah! Setelah menaiki tangga putar sempit puluhan meter, akhirnya kami tiba di atas menara mercusuar. Tepat di tengah menara terdapat lampu siar yang menyala di malam hari guna keperluan navigasi. Dari menara ini dapat terlihat lautan membentang luas dan rumah-rumah penduduk sekitar.

       Petugas mercusuar berjaga hampir di setiap waktu agar tidak terjadi kecelakaan pada kapal yang berlayar. Tidak peduli seberapa besar ukuran kapal atau pun seberapa lengkap persenjataan yang dimiliki oleh benda terapung tersebut, apabila berbenturan dengan pulau kecil atau kandas maka banyak nyawa menjadi taruhannya.

       Kehidupan manusia dapat diumpamakan dengan penjaga mercusuar. Kaki tangan, mata dan mulut adalah penting, namun pelita hati adalah pusat segalanya. Dari dalam hati lah terpancar kehidupan. Tidak peduli seberapa besar kepandaian, kedudukan bahkan kekayaan seseorang, apabila hatinya gelap maka musibah sedang mengintip hidupnya.

       Berjaga-jaga dan berdoa, adalah pesan penting Yesus Kristus kepada para murid di taman Getsemani malam itu. Ini bukan perihal tidak boleh tidur. Ini bukan tentang menjadi manusia yang selalu cemas dan kuatir. Ini adalah menjaga mata hati terkhusus di situasi malam gelap kehidupan yang liar. Berjaga dan berdoa adalah kemauan mengandalkan Tuhan untuk menerangi jalan kehidupan. Berjaga dan berdoa adalah kesadaran bahwa kita ini lemah dan butuh Tuhan.

       Angin di menara mercusuar kian kencang, pikir saya, “Wah, kalau sejam lagi diterpa angin seperti ini maka nanti malam bisa kerokan! Turun dulu Ah! Seruput teh hangat sambil merenungkan Firman Tuhan.

BERJAGA-JAGALAH DAN BERDOALAH, SUPAYA KAMU JANGAN JATUH KE DALAM PENCOBAAN: ROH MEMANG PENURUT, TETAPI DAGING LEMAH.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail