TAWAR HATI

TAWAR HATI

(Baca: Yosua 7:3-13)

Selalu ada jalan

 

       Tawar hati adalah keadaan yang tidak diinginkan oleh semua orang. Tawar hati membuat orang ragu dan tidak dapat melihat potensi diri yang sesungguhnya. Inilah keadaan umat Allah di jaman Yosua ketika berhadapan dengan bangsa Ai. Keadaan tidak semudah seperti kelihatannya. Mereka kalah perang, ketakutan dan dipermalukan karena menganggap enteng keberhasilan.

       Bagaimana menghadapi tawar hati versi Yosua di Ai? Pertama jelas jangan menganggap remeh apa yang kelihatannya mudah. Yosua memakai strategi untuk mendapatkan keberhasilan (Yosua 8:5-8). Kedua, Yosua menjaga kekudusan hidup di hadapan Tuhan dan membereskan dosa yang masih tersisa dari umat Allah. Ia percaya bahwa keberhasilan itu dari Tuhan (Lihat Yosua 1:8) yang patut diusahakan dengan kerja keras dan prinsip kebenaran yang bijaksana. Ketiga, Yosua tidak alergi dengan kegagalan karena kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Yosua alergi dengan tidak membereskan akar masalah yakni dosa. Ia mencari solusi dari akar permasalahan dan menemukan bahwa ada korupsi yang harus diberantas

Akhan korupsi

       Alkitab berani terus terang mengenai kegagalan dan kerapuhan umat Allah karena memang yang hendak disorot bukan kehebatan manusia tertentu tetapi kehebatan Tuhan. Tawar hati bisa menghinggapi siapa saja dan membuat terkapar mangsanya secara mengenaskan, tetapi bukan berarti tidak ada jalan keluar dan harapan. Ketika kita belajar hidup berjalan bersama Tuhan, kita akan menemukan betapa diri sendiri lemah, rapuh dan banyak kekurangan. Kiranya Tuhan menolong kita boleh belajar dari Yosua dan mengalami semangat dan kemenangan hidup dari Allahnya Yosua. Amin.

 

 

KEKALAHAN TERBESAR SESEORANG BUKAN KETIKA TIDAK ADA UANG ATAU SENJATA, TETAPI KETIKA KEHILANGAN SEMANGAT HIDUP

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

JANGAN LUPA 31 OKTOBER….!

JANGAN LUPA 31 OKTOBER…!

(Baca: Yosua 1:8)

Halloween

       Apa yang ada dalam bayangan Anda tentang 31 Oktober? Ulang tahun teman? Hari pernikahan? Hari Reformasi 31 Oktober 1517 atau Halloween? Agaknya dunia lebih mempromosikan sebagai hari Halloween. Hari itu anak saya bertanya, Halloween itu apa? Semula saya berpikiran Halloween adalah hari hantu yang menakuti anak-anak dan terkenal dengan parade baju seram seperti drakula, monster, zombie sambil datang ke rumah dan berkata, “trick or treat” (ditraktir makanan/permen atau diganggu)?

       refMenengok sejarah, 31 Oktober bermula sebagai hari orang suci (hallows berarti orang-orang saleh). Ada yang menekankan sebagai peringatan orang-orang martir dan ada pula yang menggabungkan dengan hari penghargaan kepada orang-orang saleh. Sebagian lebih mengarah kepada kultus dan mitos orang meninggal tetapi ada pula yang memperingati sebagai hari Reformasi yakni mengajak semua orang Nasrani kembali kepada Alkitab.

       Selalu kembali kepada Alkitab. Itulah pesan Tuhan kepada Yosua sebagai kunci keberhasilan. Firman Tuhan bukan hanya didengar dan dibaca tetapi direnungkan dan menjadi prinsip menjalani hidup. Kalau dunia mengajarkan saling sikut, saling gigit dan saling jatuhkan demi sukses semu, Firman Tuhan menawarkan logika yang berkebalikan: melayani ganti memerintah; kejujuran ganti penipuan serta kekekalan ganti kesementaraan.

words

       Halloween jaman sekarang sudah berubah salah kaprah sebagai metode dagang dan bersenang-senang, padahal halloween berakar dari semangat mengingat bagaimana serius dan total orang-orang yang mengiring Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Adakah semangat militan itu di dalam diri kita? Jangan-jangan kita lupa realitas bahwa hidup di dunia ini adalah persiapan menuju kekekalan. Amin.

 

HALLOWEEN BAGI ORANG NASRANI ADALAH KEMBALI KEPADA SEMANGAT HIDUP BAGI TUHAN

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

ORANG TUA

ORANG TUA

(Baca: Markus 7:9-13)

parentf

       Dua tahun sudah berlalu, seorang kakek yang merasa dibuang oleh anak-anaknya di panti jompo cerita dengan lirih, “Waktu mudah kerja keras demi keberhasilan anak-anak. Rumah mewah ada, uang lebih dari cukup. Anak-anak lulus sekolah dari luar negeri. Saat ini mereka semua sukses dalam usahanya. Sejak “pensiun” apalagi isteri mendadak meninggal, hidup serasa berat, sepi dan sunyi.”

       Mulanya anak-anaknya berjanji untuk mendampingi, tetapi pembantu-lah yang mengurus semua keperluannya. Perlahan namun pasti, diri yang rentan diberikan peralatan makan dan minum dari kayu dan plastik yang sama persis dipakai oleh pembantu dan anjing peliharaan. Alasannya sederhana, fisik rentan akan membuat peralatan makan yang mahal-mahal itu pecah. Inilah dari sebuah majalah yang saya baca beberapa waktu lalu.

       Ketidakperdulian terhadap orang tua dapat menimpa siapa saja. Tidak terkecuali apa yang menjadi teguran Yesus kepada orang-orang religius yang sangat aktif beribadah, tau banyak tentang kitab suci, bahkan aktif melayani dalam kegiatan sosial tetapi mengabaikan menghormati (baca: berbakti) orang tua. Yesus marah besar dengan anak yang berkata kepada orang tuanya, “Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban—yaitu persembahan kepada Allah“ (Markus 7:11). Mereka berdalih tentang kesibukan yang tampaknya religius dan baik tetapi mengabaikan sikap memperhatikan dan merawat orang tua sendiri.

       Jelaslah bahwa semua tradisi, kebiasaan bahkan budaya yang kelihatannya saleh dapat menjadi selubung kemunafikan tanpa disertai kerendahan hati dan pertobatan. Akar permasalahannya dari hati dan diwujudkan dalam tindakan praktis seperti memelihara orang tua yang sudah lanjut usia. Bagi sebagian orang memang merepotkan, memang tidak biasa, memang terganggu, tetapi memperhatikan  orang tua itulah panggilan termulia dan mendapat penghargaan khusus di mata Tuhan.  Apakah orang tua  Anda terlupakan? Kiranya Tuhan menolong kita melakukan Firman-Nya. Amin.

 

ANAK YANG DIBIARKAN TIDAK MENGHARGAI ORANG TUANYA, TIDAK AKAN DAPAT MENGHARGAI ORANG LAIN DENGAN SUNGGUH. –Billy Graham.

Disadur dari tulisan bapak Surya Wiraatmadja

parenting4

 

 

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

LAWAN PEMBAKAR GEREJA (SINGKIL)

LAWAN PEMBAKAR GEREJA (SINGKIL)

(Baca: Matius 24:9-14)

gereja singkil aceh

       Masih segar di ingatan kita pembakaran Gereja HKI Deleng Lagan, kecamatan Gunung Meriah, kabupaten Aceh Singkil. Selain bangunan terbakar, ada yang meninggal dan sejumlah orang luka, dilaporkan lebih dari 6000 orang mengungsi. Sebenarnya rusuh, bakar, dan penganiayaan umat Nasrani di Indonesia bukan barang baru, ribuan kasus sudah terjadi tetapi jarang dimuat oleh media massa pada umumnya.

       Keadaan ini sudah dinubuatkan Yesus jauh sebelum IA kembali ke surga sekitar 2000 tahun lalu. Pada akhir jaman akan terjadi penganiayaan terhadap umat Tuhan bahkan pelaku kejahatan adalah orang-orang yang mengaku pengikut Tuhan sambil melakukan kekerasan juga memekikan nama Tuhan. Keadaan dunia yang semakin parah membuat kasih kebanyakan orang jadi tawar, tidak perduli dan tersekat dengan prasangka dan kebencian.

       Bagaimana seharusnya kita bersikap? Pertama, ingat ini sudah dinubuatkan Tuhan akan terjadi!  Tidak perlu terkejut dan panik, tidak perlu takut dan tawar hati.  Ini adalah pemurnian apakah kita sungguh-sungguh mengikut Kristus.

       Kedua, Lawan pembakaran gereja bukan dengan kekerasan tetapi dengan Firman Tuhan. Kekerasan dilawan dengan kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan baru. Jangan berhenti menjadi garam dan terang apalagi diganti dengan kebencian dan prasangka buruk terhadap stereo tipe agama, suku maupun ras tertentu. Tetap berkawan dan menjadi kawan yang baik bagi tetangga dan teman-teman kita yang berbeda agama. Mereka akan melihat dan merasakan bahwa umat Tuhan bukan seperti yang diprovokasikan oleh mereka.

       Ketiga, jadikan keadaan ini sebagai kesempatan untuk bangun, sadar, melek (melihat) dan membuat kita lebih giat dalam pekerjaan. Kalau kita diberi kesempatan hidup sampai saat ini, itu artinya ada hal yang harus kita kerjakan: entah itu mengiring musik ibadah, membangun gereja, mengadakan bakti sosial, paduan suara, dan masih sangat banyak bidang yang Tuhan percayakan secara khusus di setiap individu. Jadi, waktuNya semakin dekat! Siapa yang bertahan sampai kesudahannya? Kiranya kita boleh didapati setia sampai akhir. Amin.

DALAM PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN, JERIH PAYAHMU TIDAK AKAN SIA-SIA

radikalisme

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail