APAKAH HATIMU TAKUT DAN GELISAH?


APAKAH HATIMU TAKUT DAN GELISAH?
(Baca: Kejadian 15:1-6)
Bisakah Anda membayangkan bagaimana keadaan seseorang yang takut dan gelisah?  Bisa jadi orang tersebut sulit tidur, tidak konsentrasi, cemas degan bayak pikiran dan perasaannya kalut.  Inilah kurang lebih yang dialami oleh Abram pada waktu itu.  Abram sedang kuatir tetapi bukan soal harta sebab hartanya banyak.  Abram sedang takut tetapi bukan karena musuh sebab ia telah mengalahkan penguasa-penguasa besar.  Abram takut di usianya yang terus bertambah belum memiliki keturunan.  Inilah permasalahannya yang paling berat dan sulit bagi dirinya sendiri.
Setiap orang memiliki masalahnya sendiri-sendiri, ada yang dirasanya berat tetapi bagi orang lain hal tersebut biasa-biasa saja.  Kendati demikian, permasalahan yang berat kerap membuat kita cemas, kuatir dan takut dengan sesuatu di depan yang tidak diinginkan.  Ada orang yang takut  berhadapan dengan ditinggalkan oleh pasangannya, kehilangan pekerjaan, bahkan kematian dari orang yang dekat.  Ketakutan bisa muncul pada siapa saja dan di mana saja tanpa memandang status seseorang.  Perasaan takut yang terus menerus akan diikuti dengan kecemasan dan dampak lain yang secara kejiwaan sangat mengganggu orang tersebut.
Pada saat seperti inilah, Firman Tuhan datang memberikan semangat pengharapan: “Janganlah takut, … Akulah perisaimu”.  Di masa yang kemudian Daud (Mazmur 55:23) dengan kalimat yang lebih konkrit,Taruhlah beban kekuatiranmu di tangan Tuhan dan biarlah Ia memelihara hidupmu!  Orang benar bisa goyah, tetapi tidak dibiarkan Tuhan terus menerus dalam keadaan demikian.  Dengan kata lain, ketika Tuhan menjadi perisai, pelindung, naungan, maka kita akan mendapat kekuatan ganti ketakutan.
Alkitab mengajarkan bahwa tidak selalu apa yang kita minta pasti dikabulkan sesuai dengan keinginan kita, tetapi Tuhan berjanji akan memberikan yang terbaik apabila kita hidup di dalam rencana-Nya.  Rencana Tuhan bagi sejarah keselamatan manusia lewat Tuhan Yesus Kristus adalah rangkaian dari pekerjaan Allah sejak awal.  Kerinduan Abram dikabulkan bukan semata-mata mengisi pride atau kebanggan hidup.  Tuhan mengabulkan permintaan Abram berkaitan dengan rencana-Nya yang baik bagi Abram, keturunannya dan secara khusus keselamatan umat manusia. 
Janji Tuhan terhadap Abram adalah memberikan keturuan sangat banyak seperti bintang di langit.  Abram mempercayai janji ini dan diperhitungkan TUHAN sebagai kebenaran.  Orang yang benar bukan karena ia sempurna dan tidak ada dosa, tetapi karena ia percaya dan mempercayakan hidup ini berjalan bersama dengan Tuhan. 
Hari ini bila Anda sedang bergumul dengan suatu permasalahan, baik itu ringan, sedang maupun berat, saya mengajak Anda untuk mempercayai TUHAN.  Buka sekedar percaya dalam pikiran, perasaan tetapi dengan segenap hati menaruh beban kekuatiran kita kepada-Nya.  Bila Anda melakukan hal ini dengan sungguh-sungguh, maka Anda akan merasakan beban yang ringan dan damai sejahtera (Matius 11:28-30).  Kiranya Tuhan memberkati Anda.
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

NYATAKAN KHARISMA IMANMU….!


NYATAKAN KHARISMA IMANMU…!
(Baca: Kejadian 14:17-24)

 Tidak ada kehidupan Kristen yang lebih nyata dengan perbuatan dari pada kata-kata atau pemikiran belaka.  Setiap orang yang sungguh-sungguh merindukan menjadi seorang Nasrani berdampak pada lingkungan dan orang-orang sekitar, maka ia harus mempraktekkan kharismanya.
Kharisma dalam kamus Oxford diterjemahkan dengan pengertian kemampuan yang sangat kuat untuk menarik atau kualitas yang sangat baik sehingga menimbulkan inspirasi.  Kharisma sendiri dari akar kata bahasa Yunani berarti anugerah Tuhan dalam diri seseorang.
Abram adalah contoh bagi setiap kita tentang hidup beriman yang nyata.  Kehidupan orang percaya yang berdampak tidak dibatasi hanya dengan doa, baca Alkitab dan ke Gereja.  Kehidupan Nasrani yang memberi dampak diwujudkan dalam tindakan nyata dalam rangka meresponi anugerah Tuhan.
Abram yang sudah disertai Tuhan dalam mengalahkan Kedorlaomer dan raja-raja sekutunya, mendapat berkat sekali lagi dari Imam Melkisedek, raja Salem (lihat artikel saya tentang asal-usul Urusalim).  Abram menyadari bahwa semua keberhasilan yang dialami adalah berkat Tuhan yang perlu disalurkan dan bukan disimpan sendiri.
Kharisma bapak orang percaya ini begitu besar, berdampak pada masyarakatnya, bahkan pada ribuan tahun setelah meninggalnya adalah tidak lain karena ia mempraktekkan kharismanya.  Abram menunjukkan kesaksian hidup percayanya dengan memberikan perpuluhan, menolak mengingini harta orang lain dan memperhatikan kesejahteraan pengikutnya.
Banyak orang ingin berkat Tuhan dan ketika sudah diberkati sedemikian besar oleh Tuhan, justru pelit di dalam memberikan perpuluhan.  Banyak orang tahu makna perpuluhan (Maleakhi 3:10), tetapi imannya kepada Tuhan tidak sampai seper sepuluh.
Ironis sekali setiap kali saya mendengar sesama orang Nasrani bertengkar bahkan sampai di pengadilan karena masalah harta atau tentang hal kepemilikan.  Menyedihkan melihat pengusaha-pengusaha yang kemudian memeras bahkan menekan biaya hidup dari pegawainya.  Tragis memang bila mendengar usaha seseorang pengusaha orang percaya begitu diberkati Tuhan sementara kesejahteraan pegawainya dilalaikan.  Ada orang yang begitu setia bekerja puluhan tahun dengan baik, tetapi gajinya naik sangat sedikit dan dibawah standar kelayakan.
Siapapun kita dan apapun pekerjaan kita, hari ini Firman Tuhan datang mendorong kita untuk mempraktekkan kharisma Nasrani yang sudah diberikan Tuhan.  Mari kita belajar setia memberikan perpuluhan, belajar untuk tidak tamak dengan mengingini apa yang bukan milik kita, belajar untuk memperhatikan orang-orang yang mengikut/bekerja pada kita atau berada dalam satu kelompok/tim dengan kita.   Tunjukkan kharismamu dan biarlah nama Tuhan disanjung tinggi!  Amin.
Teladan Pemimpin yang berkarismatik
Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

BAYANGAN MENGINGATKANNYA


BAYANGAN MENGINGATKANNYA
(Baca: II Raja-raja 20:1-11)
 
Pagi itu saya bersama istri sedang mengayuh sepeda.  Udara pagi yang seharusnya dingin dan sejuk tetapi begitu terik matahari menyengat bak siang hari.  Istri saya kemudian mengajak untuk menyusuri barisan pepohonan di pinggir jalan agar lebih sejuk.  Ide yang bagus!  Bayangan pohon melindungi kita dari terkena langsung terik udara panas.  Wah, saya sadar bahwa ini adalah berkat Tuhan!
Apa yang kita pikirkan ketika mendengar atau membayangkan “bayangan”?  Bagi anak kecil mungkin hal yang lucu dan bisa menjadi alat bermain “puppet” bayangan.  Seperti tangan dilipat ke atas jadi kelinci atau bebek atau serigala.  Bayangan di malam hari, sunyi dan sepi dapat menjadi hal menakutkan dan teror.  Apalagi bila bayangan itu disertai mendadak angin kencang, bunyi benda jatuh yang keras dan tampak seperti raksasa atau monster.  Bayangan adalah pantulan sinar terhadap benda yang tidak terkena sinar itu sendiri.  Bayangan identik dengan bentuk (shape) dari pantulan dan berwarna hitam.
Hizkia adalah salah satu diantara sangat sedikit raja Yehuda (Israel Selatan) yang takut akan Tuhan.  Ia jatuh sakit keras dan hampir mati.  Nabi Yesaya diutus Tuhan untuk membawa kabar baik bahwa ia akan sembuh.  Tanda yang diminta raja Hizkia sepertinya mustahil secara nalar, yakni bayangan raja Hizkia mundur 10 tapak kebelakang.  Terjadilah demikian!  Biasanya bayangan selalu ke depan dari arah sinar, kalau sampai bisa maju 10 tapak itu sudah hebat; tapi ini mundur bahkan juga 10 tapak.  Ini mujizat!
Hari ini ada bisa lihat bayangan?  Ingat, Tuhan sanggup mengadakan mujizat dan memberkati orang yang bertobat dan melibatkan Dia sepenuhnya.  Pagi itu saya bersyukur merasakan berkat Tuhan lewat hal yang kebanyakan orang anggap biasa saja.  Bayangan pohon dipakai Tuhan memberkati kami yang sedang kepanasan bersepeda.  Bayangan raja Hizkia dipakai Tuhan untuk meneguhkan iman Hizkia yang kecil dan rapuh.  Bayangan bisa jadi meneguhkan Anda bahwa masih ada harapan, masih ada Tuhan, masih ada mujizatNya!
Mungkin sebagian orang berpikir Alkitab Perjanjian Lama hanya berisi sejarah kuno yang tidak ada hubungannya dengan hidup kita sehari-hari.  Mungkin sebagian orang berpikir bosan, jenuh dan tidak menarik membuka kitab Raja-raja dalam Perjanjian Lama.  Kendati demikian, ketahuilah Alkitab sungguh relevan untuk hidup kita sehari-hari.  Hizkia sakit, cemas, gelisah, takut mati.  Hari-hari ini banyak orang cemas dan gelisah dengan masalah berat yang dihadapi.  Sebagian lain bergumul dengan dirinya atau orang-orang sekitar yang dikasihinya yang tidak juga sembuh dari penyakit bahkan dokter memvonis sisa hitungan bulan atau hari.  Tuhan yang sama di masa lalu sanggup menolong kita di masa sekarang.  Selama bayangan masih ada, Tuhan masih sanggup.  Bahkan bumi berakhir, bayangan musnah dalam ruang dan waktu; Tuhan masih sanggup.  Tuhan Yesus mendengar doa; melihat tetesan air mata dari kesedihan hati.  Tuhan melihat kesungguhan doa dan sanggup bekerja melampaui apa yang kita pikirkan. 
Semoga hari ini kita memandang “bayangan” bukan dari sudut rutinitas belaka, apalagi hal yang menakutkan.  Bayangan (shadow) pun adalah ciptaan Tuhan dari fenomena sederhana alam yang Tuhan sanggup ubah sesuai anugerahNya yang dahsyat!  Tuhan atas bayang-bayang adalah Tuhan atas alam semesta, Tuhan atas kita semua.  Ingat akan “bayangan” (shadow), ingat bahwa Tuhan Yesus dahsyat!  Amin.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail

CINTA KELUARGA

Cinta Keluarga
(Baca: Kejadian 14:1-16)
Pernakah Anda mendengar semboyan “Cintailah Keluargamu!” atau pepatah, “seburuk-buruknya keadaan bagaimanapun juga adalah keluargamu” ?  Ungkapan di atas menunjukkan bahwa keluarga adalah hal yang penting.  Namun hal ini tidaklah mudah ketika anggota keluarga itu merugikan, menyakiti, melukai bahkan mengkhianati diri kita.  Kurang lebih seperti inilah yang dialami Abram dengan Lot yang adalah kerabatnya.
Abram yang lebih tua, lebih senior, lebih mapan, lebih berpengalaman, dan LEBIH, dalam banyak hal pernah berselisih dengan Lot yang adalah anak dari saudaranya.  Lot tentu saja lebih muda, lebih yunior, meskipun tidak kalah kaya tetapi Lot-lah yang mengikut Abram.  Perselisihan dalam keluarga dapat terjadi pada siapa saja, di mana saja, dan dalam situasi apa saja.  Abram berselisih dengan Lot dikarenakan ada banyak kepentingan dan tumpang tindih dalam teritorial.
Sebenarnya Alkitab hanya mencatat bahwa perselisihan Abram dan Lot lebih dahulu dimulai dari perselisihan antara para gembala mereka.  Bisa jadi karena sumur tempat minum hewan ternak menjadi masalah.  Kambing domba mana yang perlu didahulukan mendapatkan minuman bisa jadi memunculkan pertengkaran.  Masalah bisa terjadi ketika ternak milik orang lain menginjak-injak kesuburan padang rumput.  Besar kemungkinan juga adalah karena banyaknya ternak dan hidup berdampingan, maka ada sejumlah hewan yang berpindah tempat ke ladang orang lain.
Singkat cerita, Abram dan Lot berpisah.  Alkitab tidak banyak menceritakan bagaimana perasaan Abram.  Abram mengalah dari Lot dalam hal keputusan meskipun ia lebih senior.  Abram mengalah untuk tidak memilih tanah yang makmur.  Apakah mungkin ada rasa kecewa dari Abram?  Apakah mungkin ada rasa tidak suka dan marah terhadap Lot?  Bisa jadi.
Apapun perasaan dan pemikiran Abram, ia tetap mengasihi keluarganya Lot.  Ketika ada konflik antar penguasa Kedorlaomer dan sekutu penguasa Sodom, Abram tidak tinggal diam.  Abram dengan segera mengambil langkah strategis demi menyelamatkan keluarga Lot beserta seluruh hartanya.  Abram terbukti sayang dengan Lot sebagai keluarganya (bdk.Kejadian 18:16-33).
Hari ini banyak terjadi konflik diantara sesama orang “Gereja“ .  Permasalahan bukan bagaimana menghindari konflik, tetapi bagaimana menghadapi dan menyelesaikan konflik secara benar.  Ironis sekali bila ada keluarga Kristen yang konflik sampai di pengadilan, saling pukul, saling jatuhkan dan melibatkan aparat keamanan.  Konflik menjadi tajam dan besar ketika kedagingan lebih diutamakan dan penyangkalan diri diabaikan.
Alkitab mengajarkan kepada kita untuk cinta keluarga.  Abram mengasihi Lot walaupun sudah merugikan dan bisa jadi mengecewakannya.  Abram bisa tetap mengasihi keluarga dan kerabatnya karena ia hidup di dalam Tuhan.  Ini bukan berarti orang Nasrani suka dianiaya atau harus mematikan perasaannya.  Ini bukan berarti anak-anak Tuhan harus jadi korban dirugikan.  Sikap Abram adalah contoh bagaimana orang percaya bebas memberi respon untuk hidup di dalam Tuhan.  Suatu sikap yang tidak ditentukan oleh keadaan dari luar tetapi dari dalam adalah penting menjadi pembelajaran setiap kita.  Setiap orang bebas memilih reaksi apa yang terjadi atas situasi yang menimpanya.  Ia bisa marah dan kemudian membalas kejahatan atau ia bisa marah tetapi menenangkan diri dan berpikir positif.
Cinta terhadap keluarga adalah ajaran Alkitab.  Cinta terhadap keluarga gampang-gampang sulit.  Dikatakan gampang karena itu adalah keluarga sendiri, orang dekat.  Kalau orang tionghoa bilang, “ce ci ren”.  Dikatakan susah, karena setiap keluarga berbeda kedekatanan dan perlakukan satu sama lain.  Itulah sebab apabila kita ingin bisa mengasihi keluarga dalam keadaan apapun, kita harus belajar kasihNya Tuhan.  Tanpa memahami dan mengalami kasih Tuhan Yesus Kristus, akan menjadi hal yang sukar bahkan mustahil untuk bisa mengasihi keluarga dalam keadaan apapun.   Bagaimana keadaan hubungan keluarga Anda? Lancar dan penuh kasih atau jauh dan saling bermusuhan?  Mari kita mohon Tuhan memampukan untuk bisa mengasihi keluarga dan bahkan menjadi kesaksian kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita.  Amin.

Facebooktwitterredditpinteresttumblrmail